CERDASBELANJA.ID – Indonesia kembali dihadapkan pada lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Budi menjelaskan, Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
“Nanti kami akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,” katanya dalam konferensi secara virtual, dikutip Minggu (30/1).
Ciri selanjutnya dari varian Omicron, adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitu pula dengan tingkat keparahannya yang juga lebih rendah.
Dengan demikian, pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini, sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Menurut Budi, gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi, sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur, sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Budi.
Baca Juga: Khusus Pasien Omicron yang Isoman, Ini Cara Dapat Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. adapun kapasitas tempat tidur secara nasional, berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
Sampai tanggal 26 Januari 2022, total pasien yang sudah terkonfirmasi Omicron berjumlah 1.988. Dari jumlah itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang.
Total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021, adalah sebanyak 854 pasien, dengan perincian pasien asimtomatik 461, gejala ringan 334 pasien, dan gejala sedang, dan berat 59 pasien.
“Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah pasien yang 59 itu. Pasien yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen,” kata Budi.
Budi berpesan, masyarakat harus tetap waspada dan berhati-hati. Hal yang terpenting, kita harus selalu menggunakan masker, serta hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.
Budi juga mengimbau, jika bisa kerja dari rumah, maka dianjurkan bekerja dari rumah saja. Masyarakat juga diminta tidak usah pergi ke mana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.
“Kalau tertular Omicron tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat. Pasien yang perlu ke rumah sakit, kalau ada lansia, atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit, dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” tutup Budi. (*)