CERDASBELANJA.ID – Baru-baru ini, restoran Jepang berkonsep self-service buffet Hanamasa kembali menjadi perbincangan warganet.
Kali ini, warganet di Twitter mempertanyakan sertifikasi halal Hanamasa, setelah dikabarkan menggunakan bahan masakan non halal.
Awalnya, kabar tersebut disampaikan oleh akun Instagram @anggiyusriani yang membagikan pengalamannya menyantap hidangan di Hanamasa.
Di dalam unggahannya, pemilik akun pergi ke Hanamasa Tamini bersama suaminya. Saat memakan hidangan jamur fermentasi, ia merasa heran karena rasa jamur tersebut sangat kuat.
Setelah mencari informasi terkait sertifikasi halal Hanamasa di internet, ia tidak menemukan informasi resmi yang dibutuhkan.
Merasa butuh penjelasan, pemilik akun Instagram @anggiyusriani pun memanggil chef di gerai Hanamasa Tamini dan bertanya, apakah menu jamur tersebut dibuat dengan campuran alkohol atau tidak.
Baca Juga: Grab Bisa Diakses dari Aplikasi JakLingko, Hadirkan 5 Fitur Unggulan
Screenshot unggahan Instagram @anggiyusriani
“Chef: (ngomong nya pelan2 karna ngga jauh dari gw duduk ada keluarga muslim juga) iyaa bu ada Sake-nya,” tulis akun tersebut.
Selain olahan jamur, menurut tulisan tersebut, Hanamasa juga menggunakan campuran mirin pada kecap asin.
Mirin sendiri, adalah bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa cairan beralkohol berwarna kuning, berasa manis yang mengandung gula sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%.
Unggahan di Instagram @anggiyusriani pun dibagikan kembali di Twitter, oleh akun Twitter @TitiwAkmar.
Tidak butuh waktu lama, cuitan tersebut pun ramai mendapatkan beragam respons dari warganet.
Sebagian besar warganet juga menyayangkan sikap Hanamasa yang tidak mencantumkan informasi kehalalan produk makanannya.
Screenshot unggahan Instagram @anggiyusriani
Sampai saat ini, pihak Hanamasa belum memberikan tanggapan terkait informasi yang beredar tersebut.
Di sisi lain, jika melihat dari sejarahnya, Hanamasa awalnya didirikan di Jepang oleh Yasiro Ono yang merupakan pedagang daging yang sukses.
Mengutip dari situs web Hanamasa, sebagai pedagang daging, Yasiro Ono mengedepankan kualitas daging di setiap menunya, baik pada yakiniku, shabu-shabu maupun menu lainnya,
Seiring berjalannya waktu, Hanamasa pun mulai berkembang ditandai dengan dibukanya Hanamasa di negara-negara lain, seperti di Korea, Tiongkok, dan Mongolia.
Sampai akhirnya, pada tahun 1987 Hanamasa hadir pertama kali di Indonesia yang berlokasi di Jalan Mahakam, Jakarta.
Penamaan Hanamasa sendiri, berasal dari bahasa Jepang padanan kata “Hana” dan “Masa” yang berarti bunga yang berkembang.
Baca Juga: Cara Membedakan Produk Sampo Asli dan Palsu, Begini Penampakannya!
Seperti cerminan nama tersebut, Restoran Hanamasa terus berkembang khususnya di Indonesia. Hanamasa Indonesia, telah memiliki 28 cabang yang tersebar di 3 pulau dan 10 kota.
Hanamasa selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan beradaptasi sesuai keinginan pelanggan setia Hanamasa, dengan memadukan menu khas tradisional Jepang dengan menu yang sesuai dengan selera pelanggan di Indonesia.
Berbagai macam menu andalan di Hanamasa, adalah Yakiniku yang dinikmati dengan saus Niku Tare dan Soto Tare.
Shabu-Shabu yang bisa dihidangkan dengan kuah kaldu ayam, kaldu sapi, Japanese Kombu, Spicy Miso, ataupun Tom Yam dicampur dengan saus Thai Suki khas Thailand. Ada juga Robatayaki, berupa menu bakaran khas Jepang yang bisa dinikmati dengan saus Ponzu.
Selain itu, banyak menu lainnya yang bisa dinikmati di Hanamasa dari mulai salad sebagai pembuka, hingga berbagai kue tradisional Indonesia sebagai penutup, dan semua hidangan itu bisa dinikmati sepuasnya hanya dengan satu harga.
Jika penasaran dengan harga menu Hanamasa, berikut adalah perincian harga menu Hanamasa yang mencakup Yakiniku, Shabu-shabu, dan Robatayaki.
Baca Juga: Raup Omzet Ratusan Juta, Polisi Grebek Gudang Produksi Sampo Palsu
Hanamasa Mahakam
Dewasa: Rp179.500
Anak-anak: Rp128.500
Hanamasa Cabang Lainnya
Dewasa: Rp188.500
Anak-anak: Rp136.500
Harga tersebut, belum termasuk PPN 10%. (*)