CERDASBELANJA.ID – Menuju pengujung tahun, Stylo Indonesia kembali menghadirkan survei fashion tahunan.
Survei tahunan yang bertajuk Stylo Fashion Shopping Landscape 2022 ini, bertujuan untuk menjaring persepsi dan preferensi responden terhadap tren fashion di tahun 2022.
Selain itu, Stylo Indonesia juga ingin menjaring kebiasaan belanja masyarakat selama pandemi, serta preferensinya terhadap produk fashion di tahun 2022.
Survei tahunan Stylo Indonesia, Grid Network - Kompas Gramedia ini, dilaksanakan selama periode 1-12 November 2021, dengan melibatkan 1.627 responden yang terdiri atas mayoritas 91% perempuan berusia 18-35 tahun dari 14 kota di Indonesia.
Mengutip dari Stylo Indonesia, Stylo Fashion Shopping Landscape Survey 2022 merupakan survei seputar tren fashion dan shopping, untuk para fashion enthusiast dan fashion brands yang diselenggarakan oleh Stylo Indonesia.
Founder Stylo Indonesia Ridho Nugroho menjelaskan, Fashion & Beauty Landscape memang sudah menjadi annual program, sekaligus trademark Stylo Indonesia sejak 2019.
Baca Juga: 3 Suguhan Penawaran Terbaik di Shopee Fashion Week 2021, Ada Diskon Total 80%
Ridho yang juga menjabat sebagai Head Fashion Beauty Grid Network Kompas Gramedia menambahkan, sejak berdiri tahun 2018 Stylo Indonesia memang rutin menggelar survei tahunan, seperti Stylo Beauty Landscape tahun 2020.
“Kemudian, diikuti Stylo Beauty Landscape 2021 dan terbaru adalah Fashion & Shopping Landscape 2022," ujar Ridho.
Di dalam pelaksanaan Stylo Fashion Shopping Landscape Survey 2022, Stylo Indonesia didukung penuh oleh StratX KG Media.
Menurut Ridho, alasan dirinya dan Stylo Indonesia mengadakan Stylo Fashion & Shopping Landscape 2022, adalah sebagai kelanjutan dari dukungan Stylo Indonesia untuk membantu para fashion enthusiast.
“Tentunya juga untuk membantu para brand fashion dan marketplace, dalam mendapatkan informasi mengenai preferensi sekaligus intensi masyarakat, atau konsumen dalam hal berbelanja barang fashion di sepanjang tahun 2021 ini, serta untuk tahun 2022 nanti," lanjut Ridho.
Ia melanjutkan, hal inilah yang mendasari sekitar 20 pertanyaan dalam survei Stylo Fashion & Shopping Landscape 2022, sangat berfokus pada 4 hal.
Pertama, apakah tren fashion dan berbelanja produk fashion di masa pandemi masih menjadi perhatian dan menjadi kebiasaan masyarakat.
Kedua, produk fashion apa yang masih tetap dibeli di masa pandemi ini, atau adakah perubahan selera berpakaian masyarakat.
Ketiga, berapa budget yang dihabiskan untuk berbelanja fashion, dan faktor apa yang mempengaruhi masyarakat tetap mengeluarkan uang untuk berbelanja fashion.
“Keempat, adalah semua hal mengenai belanja fashion online di marketplace dan e-commerce yang kian menjadi tren pilihan masyarakat," tambah Ridho.
Di dalam 20 pertanyaan survei yang disebar kepada para audiens, dapat ditarik kesimpulan bahwa audiens cukup memperhatikan tren fashion.
Selain itu, diketahui bahwa Instagram adalah platform yang paling sering digunakan untuk mendapatkan informasi seputar tren fashion terbaru tersebut.
Baca Juga: Ramaikan Jakarta Fashion Week 2022, Lazada Gandeng 9 Desainer Hadirkan Koleksi Eksklusif
Audiens pun mengikuti Instagram sejumlah hijaber influencer, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap preferensi fashion mereka.
Selain itu, 46% audiens juga menyukai konsep fashion berkelanjutan, bahkan 32% lainnya sangat tertarik dengan konsep fashion berkelanjutan.
Selain dengan alasan dapat mengurangi dampak buruk pada lingkungan, fashion berkelanjutan, salah satunya seperti preloved fashion, memudahkan audiens untuk mendapatkan produk branded dengan harga murah.
Selama pandemi, pengeluaran audiens dalam berbelanja fashion item berkurang. Namun, mereka dapat membeli produk fashion kapan saja dengan anggaran maksimal Rp300.000.
Di sisi lain, Shopee dan Zalora menjadi platform belanja online favorit audiens. Sementara itu, fashion item yang kerap dibeli audiens secara online adalah atasan, bawahan, dan hijab online, mereka percaya pada kualitas dan harga.
Melalui hasil survei ini, diharapkan para brand fashion untuk lebih meningkatkan komunikasi atau interaksi dengan costumer melalui platform atau media sosial Instagram.
Penjualan produk dengan harga di bawah Rp300.000, atau mengadakan promo seperti diskon, beli 1 gratis 1, atau gratis ongkir juga bisa menjadi salah satu teknik marketing untuk menarik perhatian costumer.
Selain itu, Ridho juga berharap survei ini ke depannya dapat menjadi tuntunan bagi brand fashion atau para pelaku industri fashion.
"Harapannya semoga Stylo Fashion & Shopping Landscape 2022 dapat menjadi guidance bagi semua pelaku industri Fashion serta masyarakat luas, baik dalam segi strategi bisnis, penyusunan kampanye promo maupun arah tren fashion 2022 yang berkorelasi dengan minat selera pasar secara nyata. Tentu saja, ini juga menjadi bukti keseriusan Stylo Indonesia untuk menjadi top 1 brand media digital Fashion & Beauty di Indonesia," tutup Ridho. (*)
Baca Juga: Belajar Bisnis Sejak Dini, Rafathar Miliki Brand Fashion Sendiri dengan Gandeng Gempi