Dukung Digitalisasi Daerah, Grab dan OVO Luncurkan Program PATRIOT

Jumat, 22 Oktober 2021 | 20:00
Grab dan OVO

Grab dan OVO luncurkan program PATRIOT

CERDASBELANJA.ID – Grab bersama OVO meluncurkan Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah (PATRIOT).

Adapun PATRIOT adalah program jangkar, untuk mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, serta akselerasi transaksi digital ekosistem terintegrasi di Tawang Arum Balaikota, Surakarta, Jawa Tengah.

Program PATRIOT, menjadi langkah strategis bagi Grab dan OVO untuk membantu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Diluncurkan di kota Surakarta, program PATRIOT melingkupi beberapa inisiatif dari kedua perusahaan tersebut. Terutama, bertujuan untuk memperluas pemanfaatan teknologi untuk transaksi online, baik dari sektor ritel maupun pemerintah.

Program Grab dan OVO PATRIOT, berkomitmen mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui tiga elemen besar.

Di antaranya adalah digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga: Grab Jadi Mitra Resmi PON XX Papua 2021, Jamin Mobilitas Aman

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik inisiatif pembayaran secara cashless karena tidak hanya memudahkan penjual dan pembeli, tetapi juga bagi para kepala dinas.

Gibran juga mengatakan, sudah ada 44 pasar tradisional yang disiapkan untuk onboarding pembayaran secara cashless, termasuk di antaranya Pasar Legi dan Purwasari.

“Kami akan melakukan edukasi terhadap penjual dan juga pembeli, agar terbiasa dengan situasi sekarang. Pandemi memaksa kita sebagai pembeli dan penjual, untuk lebih melek digital. Mari kita beri dukungan untuk para UMKM di Indonesia,” jelas Gibran.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuturkan, seiring dengan bergeraknya kita ke dalam era ekonomi baru, pemanfaatan teknologi pembayaran digital memiliki peran yang sangat penting.

Upaya Grab dan OVO dalam mendukung perluasan akseptasi QRIS bagi pedagang pasar, serta Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah, patut diapresiasi.

“Melalui terbentuknya perilaku yang mengutamakan transaksi digital yang cepat, mudah, murah dan aman, pemulihan ekonomi pun akan berlangsung lebih cepat, baik dari sektor ritel maupun penerimaan pemerintah,” kata Perry.

Baca Juga: Promo OVO, Belanja Hemat Gajian Seru di Matahari dengan Cashback Mulai 10%

Menteri Perdagangan RepubIik Indonesia Muhammad Lutfi, juga menyambut baik inisiatif Grab OVO PATRIOT yang membantu pedagang pasar, masuk dalam ekosistem digital.

Menurutnya, jika pada tahun 2020 lalu ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi 4% terhadap PDB, maka pada tahun 2030 kontribusi ekonomi digital akan mencapai setidaknya 18% dari PDB.

Oleh karena itu, sejak awal tahun ini Kemendag berkomitmen untuk memprioritaskan akselerasi dan transformasi digital di sektor perdagangan.

“Beberapa program sudah mulai berjalan, mulai dari membantu para UMKM untuk onboarding ke platform digital, program digitalisasi di pasar rakyat, hingga penataan kebijakan e-commerce yang berkeadilan,” jelas Lutfi.

Di sisi lain, Menteri Keuangan RepubIik Indonesia Sri Mulyani menilai, langkah Grab dan OVO bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penerimaan Negara.

Menurut Sri, penerapan transaksi non tunai yang dilakukan di 12 daerah dapat meningkatkan PAD rata-rata hingga 11,1%.

Baca Juga: Jadi Hal Krusial, OVO Perkuat Pengamanan Data Pribadi untuk Pengguna

“Bahkan di Kota Surakarta, melalui inovasi online pembayaran pajak solo destination, PAD-nya meningkat sebesar 16% atau Rp118 miliar dalam waktu 3 tahun. Ini tentu merupakan pencapaian yang sangat baik, serta tentu bisa ditiru oleh daerah-daerah lain,” ujar Sri.

Digitalisasi pasar di Solo, saat ini terdiri atas empat zona pasar dan UMKM Solo, yaitu Pasar Gede, Pasar Nusukan - Pasar Gilingan, Pasar Jongke - Pasar Kembang, dan Pasar Kliwon.

Grab bersama OVO, melakukan edukasi dan adopsi platform digital (onboarding) pedagang pasar ke dalam ekosistem digital dan metode pembayaran QRIS.

Setelah bergabung dengan ekosistem Grab dan OVO, para pedagang pasar mendapatkan insentif dana bergulir sebagai fasilitas penyelesaian transaksi di hari yang sama.

Selain itu, untuk mendukung peningkatan PAD dan penerimaan negara, OVO telah menyediakan layanan pembayaran online bagi PDAM, PLN, BPJS dan Pajak Bumi dan Bangunan di 109 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

OVO juga telah mendapatkan izin sebagai Lembaga Persepsi Lainnya (LPL), serta saat ini telah mencapai tahap akhir (90%) pengembangan, sebelum resmi diluncurkan bersama Kementerian Keuangan RI.

Baca Juga: Cara Dapat Cashback untuk Bayar Tagihan Listrik di Aplikasi PLN Mobile, Ada Cashback 40% Pakai OVO

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, Surakarta menjadi kota percontohan bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan teknologi dalam Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP).

Untuk itu, OVO telah menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dalam menyediakan layanan pembayaran PBB di kota Surakarta.

Ke depannya, dengan dukungan Grab, OVO akan menyediakan layanan pembayaran pajak dan retribusi lainnya yang akan mendukung peningkatan PAD dan penerimaan negara.

“Misalnya seperti pajak kendaraan, retribusi pasar, retribusi parkir, Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pembayaran biaya pembuatan paspor,” tutup Karaniya. (*)

Baca Juga: 4 Tahun Hadir di Indonesia, OVO Terus Perluas Layanan Keuangan Digital

Tag

Editor : Yunus