Omzet Turun Saat Pandemi, Mitufaya Sukses dengan Buka Toko Offline

Selasa, 05 Oktober 2021 | 15:00
Dok. Youtap

MIla, pemilik UMKM Mitufaya

CERDASBELANJA.ID – Ulet dan berani mengambil keputusan cocok untuk menggambarkan sifat Mila, pemilik usaha make up dan skincare asal Malang, Jawa Timur bernama Mitufaya.

Mitufaya merupakan satu dari jutaan UMKM lokal yang terpukul oleh pandemi. Namun, Mila bersama suaminya, Taufiq, enggan berputus asa.

Keduanya memutar otak, menyesuaikan strategi dengan perubahan tren pasar, dan bahkan mampu memperluas skala bisnisnya dari hanya berbasis online hingga membuka toko offline di tengah pandemi.

Baca Juga: Terhambat Pandemi, UMKM Lokal Manfaatkan Mitra Shopee untuk Usaha

Berkat kegigihannya, kini Mitufaya bisa mencatat 5.000 sampai 10.000 transaksi setiap bulannya.

Bermula di akhir 2018, perjalanan bisnis Mitufaya awalnya didorong oleh kesulitan ekonomi yang mendesak. Kala itu, ayah Taufiq tengah menderita penyakit, sehingga keuangan keluarga pun menjadi sulit.

Berbekal pengalaman dan kegemarannya berjualan sejak SMA, Mila dan Taufiq yang waktu itu masih duduk di bangku kuliah pun mengambil inisiatif untuk memulai bisnis make up berbasis online.

Sejak awal, Mitufaya menerima sambutan baik dari pelanggannya yang kebanyakan merupakan mahasiswa. Bahkan, Mila juga mampu melakukan ekspansi bisnis hingga menjangkau pembeli di luar Malang.

Pada awal 2020, Mila mulai menyiapkan strategi untuk memperluas pasarnya ke ibukota dengan menggandeng sejumlah influencer di media sosial.

Namun siapa sangka, pada saat bersamaan, pandemi Covid-19 mulai memukul dan mengubah keadaan. Mila bercerita, saat pandemi melanda ia dan suaminya hampir tidak memiliki pemasukan sama sekali selama satu bulan.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis untuk Pemula ala UMKM Mitra Shopee, Wajib Coba!

Usaha online mereka, hanya cukup untuk menutup keperluan operasional, termasuk listrik rumah, internet, dan gaji karyawan, sedangkan untuk konsumsi pribadi justru tidak ada.

“Namun, kami berprinsip untuk tidak berhenti sesulit dan seterpuruk apa pun harus tetap jalan,” cerita Mila.

Semangat pantang menyerahnya membawa Mitufaya bangkit di tengah tantangan pandemi. Pada November 2020, Mitufaya berhasil membuka toko offline dan beauty studio pertamanya.

Mila menggunakan dana tabungan yang telah ia simpan sebelumnya, sebagai modal membuka toko. Baginya, kehadiran toko fisik penting untuk memperkuat presensi bisnisnya serta meningkatkan kepercayaan pelanggan dan distributor.

Namun, tentunya membuka toko offline di tengah pandemi bukan tanpa tantangan. Mila mengaku bahwa pada awalnya, hampir tidak ada satupun pelanggan yang mengunjungi tokonya.

Mila pun mengambil inisiatif, untuk menyesuaikan strateginya guna menjawab kebutuhan pasar dan mendorong performa bisnisnya di tengah pandemi.

Baca Juga: Kesempatan Bagi UMKM, Shopee Kenalkan Kampus UMKM Shopee Ekspor

Salah satu tren pasar yang ia amati, adalah pergeseran tren pembayaran ke arah digital. Melihat tren tersebut, Mitufaya bergerak mengadopsi teknologi pembayaran digital dengan bergabung sebagai merchant Youtap.

Menurut Mila, aplikasi usaha Youtap memungkinkan bisnis Mitufaya menerima beragam opsi pembayaran, mulai dari tunai, mobile banking, hingga QRIS.

Bahkan, transaksi Mitufaya saat ini didominasi oleh pembayaran digital. Mitufaya mencatat paling tidak 60% transaksi bisnisnya dilakukan secara digital.

Namun, Mila juga mengungkapkan bahwa menggunakan platform digital seperti Youtap bukan sekadar menambah opsi pembayaran. Keputusan dirinya untuk memanfaatkan Youtap, menjadi pintu yang membuka peluang Mitufaya menjangkau pelanggan yang sebelumnya belum tersentuh.

Opsi pembayaran yang lengkap, sangat menunjang toko-toko baru seperti Mitufaya dan menjadi daya tarik untuk pelanggan.

“Dulu, sebelum pakai Youtap, saya sering membaca kritik dan saran pelanggan yang mengatakan bahwa toko Mitufaya hanya menerima pembayaran tunai, sehingga kurang menjadi daya tarik. Namun, sekarang kelengkapan opsi pembayaran di Mitufaya justru jadi alasan pelanggan kami merekomendasikan Mitufaya ke teman-temannya yang lain,” ujar Mila.

Baca Juga: GoTo Ajak Masyarakat Jadikan UMKM Lokal Sebagai Pilihan Utama Melalui 6 Inistiatif Utama Gerakan Bangkit Bersama

Tidak hanya memungkinkan Mitufaya untuk menerima berbagai opsi pembayaran, platform Youtap juga jauh memudahkan Mila dalam mencatat transaksi penjualannya, baik yang online maupun offline.

Melalui pencatatan yang lebih rapi, Mila dapat lebih mudah menganalisis produk yang paling diminati, menentukan strategi bisnis, serta persiapan stok berikutnya.

Strategi lainnya yang Mila terapkan, adalah dengan mengikuti pergeseran tren make up ke industri skincare selama pandemi.

Hal ini mendorong Mila untuk merambah produk skincare, guna menjawab kebutuhan pelanggannya. Berkat rangkaian strategi adaptifnya tersebut, toko offline Mitufaya mampu bangkit.

Mila pun mengaku, saat ini usahanya telah mencatat peningkatan omzet hingga 10x lipat jika dibandingkan dengan sebelum ia membuka toko offline.

Menurut Mila, dalam berbisnis kita harus mampu mengikuti tren pasar dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Baca Juga: IKEA Resmi Buka Toko Keempat di Jakarta Garden City, Bisa Vaksinasi Juga

Sama halnya dengan tren pembayaran yang sekarang sudah serba digital, apalagi dengan adanya pandemi.

"Pelaku usaha seperti kami, banyak terbantu dengan kehadiran platform seperti Youtap yang membantu kami beradaptasi dengan pergeseran tren pelanggan ke arah digital. Pada akhirnya, kemampuan adaptif inilah yang membantu kami bertahan,” tutup Mila. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya