CERDASBELANJA.ID – Mengelola bisnis di tengah tingginya persaingan, menuntut pelaku bisnis untuk terus berinovasi dan melakukan pengelolaan bisnis dengan efektif dan efisien.
Omzet pendapatan mampu naik berlipat, dengan diterapkannya sistem pengelolaan yang baik dan memanfaatkan teknologi yang ada.
Seperti yang dilakukan oleh Bayu Raja (32), lelaki yang berdomisili di Jakarta ini memulai kariernya sebagai seorang pengusaha di bidang kuliner, sejak dirinya dirumahkan pada 2020 lalu.
Baca Juga: Jajaki Bisnis Online Saat Pandemi, Penjualan Krakakoa Meningkat 1.000%
Berbekal pengalamannya selama 13 tahun di dunia food & beverages, Bayu melihat adanya peluang dan memutuskan untuk menggunakan uang pesangon yang didapatkannya untuk memulai bisnis kuliner.
Bayu menjelaskan, pada awalnya sang istri yang memulai bisnis kuliner, tetapi setelah saya dirumahkan akhirnya Bayu mengelola bisnis istri, serta merambah ke bisnis kuliner lainnya.
“Saat ini kami memiliki tiga bisnis makanan yang berlokasi di Jakarta, yaitu Dapur Rianka Frozen Food, Rokupang Rianka, dan Bakso Meni,” ujar Bayu dikutip dalam keterangannya, Rabu (1/9).
Bayu mengaku, tidak mudah mengelola tiga bisnis kuliner tanpa sistem manajemen yang baik, terutama dalam mengelola keuangan.
Ia mengatakan, saat baru memulai bisnis Bayu sempat mengelola keuangan secara manual, dari mencatat pendapatan, pengeluaran, hingga jumlah stok barang yang ada.
“Namun, setelah ada dua bisnis yang saya kelola, cara seperti ini sudah tidak efektif lagi. Pendapatan kami sempat menunjukkan angka minus karena data pendapatan, pengeluaran, dan lain-lainnya tidak tercatat dengan rapi,” jelas Bayu.
Baca Juga: Sempat Terdampak PPKM, Ayu Ting Ting Putuskan Buka Kembali Bisnis Cafe Miliknya
Bayu pun menyadari kurang efektifnya mengelola keuangan secara manual, akhirnya memutuskan untuk memanfaatkan pengelola keuangan berbasis digital menggunakan aplikasi BukuKas.
BukuKas adalah start-up teknologi yang mendukung UMKM Indonesia dalam mengelola dan mengatur bisnis mereka.
Tentunya secara sederhana, lebih pintar, dan menghemat waktu, sehingga pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka.
Aplikasi BukuKas, menawarkan solusi gratis bagi para pebisnis untuk mengatur pembukuan, inventaris dan pembayaran secara digital.
“Memang kami sudah berencana untuk menggunakan pencatatan keuangan digital sedari awal pembentukan bisnis, tetapi strategi ini akan kami lakukan setelah bisnis berkembang. Setelah memiliki dua bisnis, kami langsung memutuskan menggunakan pencatatan keuangan digital agar bisnis semakin maju,” ujar Bayu.
Bayu menjelaskan, kemampuan pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan bisnis itu sangatlah penting.
Baca Juga: Chicco Jerikho Gratiskan Kopi Seumur Hidup Bagi Greysia/Apriyani
Di dalam mengelola keuangan, teknologi berbasis aplikasi digital mampu membantu pengusaha dalam menentukan strategi ke depannya berdasarkan data-data yang diperoleh dari sistem yang ada.
Menurut Bayu, grafik analisis yang ditunjukkan dalam aplikasi keuangan BukuKas dengan jelas menunjukkan bagaimana penjualan Bayu setiap harinya.
Informasi yang Bayu dapatkan, bisa digunakan menjadi tolak ukur dalam menentukan langkah yang perlu diambil ke depannya.
Misalnya untuk meningkatkan penjualan, seperti menambah stok, menambah variasi menu, atau membuat promo.
“Berkat aplikasi BukuKas, saya mampu meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat dibandingkan saat saya dulu masih menerapkan sistem pencatatan keuangan manual.” jelas Bayu.
Baca Juga: Wajib Catat, 5 Cara Sukses Membangun Bisnis ala Founder Dapur Solo
Bayu pun menyarankan bagi para pelaku UMKM lainnya, untuk bisa turut serta memanfaatkan aplikasi keuangan digital yang ada. Tentunya guna mengembangkan bisnis dan merekam pendapatan.
“Kami berharap, teknologi yang BukuKas, berikan bisa terus menjadi solusi dan berkembang bersama para pelaku usaha UMKM di Indonesia,” tutup VP and Head of Growth for UMKM Tri Sukma Anreianno. (*)