CERDASBELANJA.ID – OVO bersama Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, meluncurkan hasil survei Dampak Sosial dan Ekonomi OVO terhadap UMKM.
Di era pandemi, peran ekonomi digital dalam mendukung UMKM semakin nyata, bahkan sudah bisa dirasakan langsung oleh pelaku usaha di seluruh wilayah Indonesia.
Survei yang dilakukan oleh CORE Indonesia di awal 2021 ini, membuktikan bahwa OVO berperan besar bagi pelaku UMKM Indonesia.
Baca Juga: Ini 3 Instrumen Investasi dengan Modal Kecil yang Cocok untuk Pemula
Memotret perilaku UMKM yang tersebar di 12 kota dan 8 provinsi, dampak penggunaan OVO di antaranya bisa mendorong tingkat inklusi keuangan.
Khususnya bagi pelaku usaha nano dan mikro dari tingkat pendidikan dasar dan menengah, serta meningkatkan pendapatan melalui sinergi ekosistem digital.
Pendiri CORE Indonesia Hendri Saparini menjelaskan, dari hasil survei CORE, sebanyak 84% populasi pelaku UMKM OVO menyatakan bahwa OVO sangat membantu penjualan mereka di masa pandemi.
“Bahkan 8 dari 10 populasi, mulai mengenal berbagai layanan perbankan sejak bergabung dengan OVO dan sekitar 71% menjadi lebih melek layanan keuangan digital,” ujar Hendri dalam diskusi virtual, Kamis (12/8).
Survei yang melibatkan 2.001 merchant OVO ini, menyatakan bahwa sebelum masa pandemi sebanyak 68% pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan sejak bergabung dengan OVO, dengan ata-rata peningkatan pendapatan 27%.
Sementara itu, 31% populasi melayani lebih dari 75 kali transaksi harian, sedangkan 45% melayani 20 - 75 transaksi.
Hendri juga memaparkan, infrastruktur digital OVO bisa mengakselerasi layanan keuangan digital bagi UMKM, serta mengurangi hambatan usaha.
Setelah bergabung dengan OVO, 71% pelaku UMKM melakukan pencatatan transaksi penjualan lebih teratur dan menerima transaksi pembayaran digital.
Kemudian ada 68% memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan, serta 51% mengaku lebih memahami penggunaan teknologi untuk mempertahankan usaha.
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menambahkan, saat ada ini lebih dari 1 juta pelaku UMKM telah menjadi merchant OVO dan menerima pembayaran digital melalui QRIS.
Selain berkomitmen untuk merangkul lebih banyak pelaku usaha, serta masuk ke ekosistem digital nasional, OVO terus berupaya menghadirkan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis UMKM.
“Ini dilakukan, melalui pendalaman literasi keuangan digital yang secara khusus menyasar para wirausahawan Indonesia,” tutur Karaniya.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Berikut Ini Syarat Dokumen untuk Naik KRL
Pembatasan mobilitas selama pandemi Covid-19, tentu berdampak besar bagi pendapatan UMKM. Namun survei CORE Indonesia menunjukkan 10% populasi merchant OVO, berhasil mempertahankan pendapatan bulanan dan 5% pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan.
Hal ini juga dipengaruhi oleh peran ekosistem digital OVO, sehingga 82% pelaku merasa terbantu oleh ekosistem OVO dan Grab selama masa pandemi.
Melalui penggabungan kekuatan OVO dan ekosistem terbuka dari Grab, kolaborasi ini semakin menjadi kunci untuk dapat menciptakan peluang baru bagi UMKM Indonesia.
Selama pandemi, OVO terus memberikan dukungan bagi pengusaha lokal termasuk pelaku UMKM dengan menghadirkan program Dukung Lokal.
Program Dukung Lokal, diluncurkan sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, serta kemudahan pendaftaran menjadi merchant. (*)