Cara Cerdas Pakai Uang THR, Alokasikan untuk Beli Asuransi Syariah

Kamis, 13 Mei 2021 | 15:00
iStockphoto

Kita bisa memanfaatkan uang THR untuk mendaftar asuransi syariah, sekaligus menebarkan kebaikan

CERDASBELANJA.ID – Pada momen Lebaran 2021 ini, tidak sedikit orang yang menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR)

Namun sayangnya, THR sering kali tidak dikelola dengan baik oleh masyarakat. Tidak sedikit orang yang tiba-tiba menjadi lebih boros setelah menerima THR.

Berdasarkan riset Continuum Data Indonesia, ditemukan bahwa 90% masyarakat Indonesia menggunakan uang THR untuk berbelanja. Baik belanja online maupun offline di toko, untuk diri sendiri maupun keluarga dan orang lain.

Baca Juga: 4 Mitos dan Salah Paham Tentang Asuransi, Jangan Termakan Isu!

Sementara itu, proporsi THR untuk kegiatan menabung dan investasi hanya mencapai 6,6% dan sisanya mengaku untuk membayar utang. Riset ini dilakukan pada 1.204.102 percakapan dari 934.671 akun media sosial.

Padahal, kemampuan pengelolaan uang THR pun sangat penting. Digital & Growth Consultant Jonathan End menegaskan, agar anak muda mulai sadar pentingnya pengelolaan keuangan dan penyediaan dana darurat.

Sejalan dengan semangat berbagi selama Ramadan 2021, Allianz Life Syariah mengajak masyarakat untuk meningkatkan semangat berbagi dan tolong-menolong melalui asuransi syariah.

Salah satu anggota Allianz Life Syariah circle Rendhy Santoso mengatakan, asuransi syariah mirip seperti menanam pohon.

Kita bisa menikmati buahnya, sekaligus berbagi dengan sesama. Jadi, ketika seorang peserta asuransi syariah membayar uang kontribusi, maka mereka secara otomatis ikut menolong peserta lain.

“Baik peserta yang sedang tertimpa sakit, atau membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan apabila meninggal dunia,” ungkap Rendhy dikutip dalam keterangannya, Selasa (11/5).

Baca Juga: Manfaat Asuransi Hospital Cash Plan, Tawarkan Produk Premi Murah

Untuk itu, kita bisa mengalokasikan uang THR kepada layanan yang bermanfaat seperti asuransi syariah ini.

Konsep asuransi syariah, memiliki beberapa perbedaan signifikan apabila dibandingkan dengan asuransi konvensional.

Asuransi syariah menganut prinsip dasar usaha saling tolong-menolong (ta’awuni), serta melindungi (takafuli) di antara para peserta.

Hal ini dilakukan melalui pembentukan kumpulan dana (tabarru’) yang dikelola sesuai prinsip syariah guna mengantisipasi risiko-risiko tertentu.

Salah satu keunikan asuransi syariah, adalah tentang niat berasuransi yang tidak hanya melindungi diri dan keluarga dari risiko kehidupan.

Namun demikian, apabila risiko tidak terjadi dana iuran yang sudah disetorkan bisa dipakai untuk menyantuni peserta lain.

Baca Juga: Apa Itu Asuransi Hospital Cash Plan? Solusi Produk Asuransi Murah

“Hal ini sangat erat dengan nilai kebersamaan dan saling tolong menolong yang tinggi di masyarakat Indonesia,” jelas Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo.

Pada dasarnya, asuransi konvensional maupun syariah memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Melansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asuransi syariah memiliki beberapa keunggulan.

Misalnya seperti pengelolaan dana menggunakan prinsip syariah Islami, serta adanya transparansi pengelolaan dana pemegang polis.

Selain itu, pada asuransi syariah tidak berlaku sistem dana hangus, meskipun tidak terjadi klaim selama masa perlindungan.

Dana yang telah dibayarkan akan tetap diakumulasikan di dalam dana tabarru’ yang merupakan milik pemegang polis secara kolektif.

Baca Juga: Perlindungan Asuransi untuk Kehidupan, Penting atau Bisa Ditunda?

Asuransi syariah menyediakan berbagai jenis perlindungan yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan.

Pertama, asuransi kesehatan syariah yang memberikan biaya kesehatan peserta asuransi melalui iuran yang disetorkan oleh masing-masing peserta setiap bulannya.

Melalui asuransi kesehatan syariah, kita juga dapat melakukan tolong-menolong dimana iuran seorang peserta akan membiayai kebutuhan jika ada peserta lain yang karena risiko. Misalnya seperti sakit, operasi, dan perawatan lainnya akibat sakit atau kecelakaan.

Kedua, asuransi jiwa syariah dapat dipertimbangkan bagi mereka yang menjadi pencari nafkah utama, atau banyak membantu perekonomian keluarga.

Jika asuransi kesehatan syariah memberikan perlindungan ketika peserta sakit, maka asuransi jiwa akan memberikan perlindungan jika peserta kehilangan kemampuan untuk mencari nafkah.

Mengingat kondisi pandemi yang masih berlangsung saat ini, kita perlu mempertimbangkan proteksi diri dan keluarga.

Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Asuransi, Jangan Salah

Tidak hanya itu, di tengah ketidakpastian pandemi, semangat berbagi dan tolong-menolong sesama semakin kuat dirasakan oleh setiap orang.

“Untuk itu, alangkah baiknya jika masyarakat dapat menyisihkan sebagian dari THR untuk jaminan masa depannya, sekaligus menolong sesama melalui asuransi syariah,” tutup Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya