CERDASBELANJA.ID – OVO terus berinovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik bagi semua penggunanya.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mendorong kedua hal tersebut, adalah dengan membangun budaya perusahaan yang berbasiskan data.
Chief of Staff & Interim Chief of People OVO Shirly Hardjono mengatakan, budaya perusahaan berbasis data penting dibangun.
Baca Juga: Promo Cashback Attack OVO, Jajan Sepuasnya Dapat Cashback Sampai 30%
Budaya tersebut dibangun, agar terbentuk lingkungan operasional yang senantiasa mengacu pada hasil riset dan analisis data dalam pengambilan keputusan.
Hal ini penting dilakukan agar pencapaian dan hasil dari setiap inisiatif dapat diukur, sehingga dapat menilai dan mengetahui inisiatif mana yang paling efektif.
Secara keseluruhan, budaya perusahaan berbasis data bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Pada akhirnya, budaya ini dapat menghadirkan pengalaman dan layanan yang unggul bagi pengguna OVO.
“Kami percaya, dengan mengadopsi strategi dan operasional berbasiskan data dapat mempertahankan daya saing kami di kancah global yang semakin sengit di era digital saat ini,” ujar Shirly dikutip dalam keterangannya, Jumat (19/3).
Data merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pemecahan suatu masalah dan dalam membuat keputusan bisnis.
Baca Juga: Dukung UMKM, OVO Bantu Usaha Batik Tulis Eyang Mas Ayu Saat Pandemi
Selain itu, data juga berperan penting dalam membantu memformulasikan pengembangan dan kesempatan bisnis.
Terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan perusahaan, serta peningkatan layanan atau pengalaman bagi pengguna.
Dengan demikian, lingkungan perusahaan bisa lebih profesional dan transparan karena penilaian menjadi lebih objektif, sehingga mendorong semua lini karyawan untuk menjadi lebih inovatif.
Head of Behavioral and Data Services OVO Raymond Au menegaskan, penerapan budaya berbasis data menuntut perubahan pola pikir yang lebih dari sekadar perubahan proses.
Menurut Raymond, ada tiga hal yang sangat penting untuk menciptakan kerangka kerja yang tepat dalam upaya membangun budaya yang berfokus pada data.
Pertama adalah literasi data. OVO berusaha menciptakan literasi data dengan memberikan kesempatan yang sifatnya edukatif bagi seluruh karyawan agar mereka menjadi lebih melek data.
Kedua adalah keamanan data. OVO selalu mematuhi peraturan akan perlindungan data
Baca Juga: Kolaborasi dengan HappyFresh, Belanja Bisa Dapat 10 Ribu Poin OVO
konsumen dan berkomitmen dalam menangani keamanan dan privasi data pengguna dengan sangat serius.
Ketiga adalah bagaimana OVO dituntut agar dapat fleksibel dalam mengukur kesuksesan dan kinerja perusahaan yang berfokus pada data.
“Kami percaya apabila kita ingin bergerak cepat kita harus siap untuk berbuat kesalahan. Oleh karena itu kami tidak menghukum karyawan atas kesalahannya, tetapi justru belajar dari kesalahan tersebut,” tutup Shirly. (*)