CERDASBELANJA.ID – Ibarat banyak jalan menuju Roma, banyak cara juga agar produk kita laris di pasaran.
Maklum saja, persaingan bisnis UMKM memang cukup ketat.
Itu sebabnya, dibutuhkan cara agar produk laris, misalnya dengan manfaatkan konten viral.
Baca Juga: Tokopedia Ungkap Tren dan Peluang Bisnis 2021, UMKM Wajib Tahu
Masih ingat film pendek Tilik yang viral tahun lalu?
Sejak itu, banyak kan brand memanfaatkan kesuksesan Tilik untuk meningkatkan nilai pemasaran mereka.
Kehadiran pemeran Bu Tedjo, yang dikenal suka nyinyir dan bergosip, banyak dipakai brand jadi kalimat-kalimat menarik dan berbau promosi.
Seperti yang pernah dilakukan akun Instagram Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK).
BPJSTK pernah mengunggah ilustrasi Bu Tedjo dengan kalimat ‘Dian kan nembe kerjo, wis HP ne anyar, motore barang yo anyar lho. Lha, mosok dewek’e durung terdaftar ning BPJSOSTEK.
Artinya kira-kira begini: Dian kan baru kerja, udah HP nya baru, motornya juga baru lho. Masa dia belum terdaftar di BPJSOSTEK.
Baca Juga: Cerita Ajeng Pangestu Bisnis Baju Organik Hingga Raih Omzet Rp20 Juta
Kalimat berbahasa Jawa yang mengandung sindiran ini menjadi andalan para pelaku usaha untuk mengangkat brand mereka.
Mulai kuliner sampai jualan baju, banyak brand juga ikut-ikutan fenomena Bu Tedjo.
Mengapa ini bisa terjadi?
Menurut Yuswohady, pengamat branding dan marketing dari Inventure Indonesia, menjelaskan bahwa di dalam strategi marketing digital, bikin konten viral bisa membantu meningkatkan awareness sebuah brand.
“Memang membuat konten viral itu untuk membantu awareness pada sebuah brand. Jadi, orang pas lihat kontennya pengin kunjungi Instagram, kenal brand itu, dan nyoba beli juga,” kata Yuswohady.
Namun Yuswohady menambahkan, “Tapi membuat konten viral itu enggak mudah, karena di era digital ini, viral hari ini belum tentu besok (juga viral).”
Baca Juga: Mau Pinjam Duit? Ini Dia Bunga Kredit Paling Murah dari 4 Bank BUMN
Makanya, penting bagi pelaku usaha untuk selalu memantau tren setiap hari untuk membuat konten viral.
Yuswohady juga bilang, kemungkinan konten kita enggak viral itu juga bisa saja terjadi.
Kata Yuswohady, “Susah ya, menebak konten ini bisa viral atau enggak. Semua itu terjadi spontan.”
Lantas, apa solusinya?
Salah satunya ya dengan manfaatkan celah konten viral yang sudah ada.
“Jadi, pelaku usaha lebih baik lakukan terus membuat konten dengan menunggangi fenomena yang ada. Sampai nanti mereka ketemu sendiri, seperti apa konten yang cocok dengan mereka,”jelas Yuswohady.
Siap bikin konten Viral?
Artikel ini pernah dimuat di Tabloid NOVA Edisi 1698. (*)