CERDASBELANJA.ID – Cerita tentang warga desa yang kompak beli 176 mobil baru memang berujung viral.
Secara bersamaan, warga Desa Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur itu membeli mobil dari hasil penjualan tanah.
Namun ternyata, pengakuan warga desa yang kompak beli 176 mobil baru, hal itu dilakukan agar viral dan bisa ketemu presiden.
Baca Juga: Kompak Beli 176 Mobil Baru, Ini Jumlah Uang yang Didapat Warga Desa
Seperti dilansir dari Tribunnews.com, terdapat 225 kepala keluarga yang mendadak jadi miliarder setelah dapat ganti rugi dari penjualan tanah ke PT Pertamina (Persero).
Rencananya, tanah yang dibeli dari warga Sumurgeneng akan dibangun kilang minyak gross root refinery (GGR) yang ditargetkan beroperasi di tahun 2026.
Pembangunan kilang minyak tersebut dilakukan Pertamina atas kerjasamanya dengan Rosneft asal Rusia.
Salah seorang warga, Ali Sutrisno memberikan tanggapan atas viralnya warga Desa Sumurgeneng yang kini jadi miliarder dadakan.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Ali mengatakan tanahnya yang seluas 2,2 hektar mendapat uang ganti rugi total Rp15,8 miliar.
Dia menambahkan, tanahnya dibeli dengan harga Rp685.000 per meter perseginya.
Baca Juga: Viral, Ini Jam Tangan Lapis Emas Bovet AIEB001 Seharga Rp4 ,7 Miliar
Ali mengaku, uang ganti rugi yang didapatnya digunakan untuk membeli mobil dan membeli tanah.
"Uangnya buat beli mobil dan tanah. Saya beli empat mobil, ada Toyota Innova, Xpander, L300 dan HRV," kata Ali.
Saat ditanya mengapa memutuskan membeli empat mobil, Ali menjawab ingin menikmati uang yang sekarang dimilikinya.
"Masa dulu yang susah, sekarang uang banyak ya dinikmati," tuturnya.
Selain mobil Ali juga menggunakan uangnya untuk membeli tanah, tapi baru seluas 8000 meter persegi.
Sudah Direncanakan
Ali mengaku warga desa Sumur Geneng memang sudah memutuskan untuk membeli mobil bersama supaya nanti bisa viral.
Baca Juga: Viral, Warga Desa di Tuban Kompak Beli Mobil Baru Hingga 176 Unit
"Awalnya yang membeli dengan rombongan itu mengambil dengan cara konsinyasi, jadi bersatu kita teguh bercerai kita runtuh."
"Bersatu kita untuk membeli, jadi bareng-bareng gitu. Biar viral, biar ketemu sama pak presiden," ungkap Ali.
Menurut Ali, pembelian tanah warga Desa Sumur Geneng untuk dialihfungsikan sebagai kilang Pertamina awalnya tak semuanya setuju.
"Awalnya itu ada yang setuju, ada yang enggak. Demi kepentingan negara kita merelakan," ujarnya.
Proses negosiasi dengan warga hingga sekarang warga telah mendapat uang ganti rugi ternyata memakan waktu dua tahun lamanya.
Awalnya tanah-tanah milik warga ini didata oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan diberikan ke Pertamina. Kemudian setelahnya baru bisa turun harga tanah per meter perseginya.
Baca Juga: Tertahan di Pintu Tol Karena Tak Bisa Bayar Denda, Ini Kronologisnya
Ali menuturkan, bahwa harga awal dan di akhir nominalnya tetap sama.
Setelah mendapatkan uang ganti rugi dari Pertamina, Ali mengaku kehidupan warga di sana jadi jauh lebih baik.
Jika dulu banyak warga yang punya banyak utang dan ekonominya kurang, kini sudah jadi lebih baik. Banyak juga warga yang menggunakan uangnya untuk renovasi rumah dan modal usaha.
Bahkan saking banyaknya warga yang merenovasi rumah, Ali sampai tidak mendapat pekerja untuk merenovasi rumahnya.
Karena semua pekerja sudah sibuk merenovasi rumah warga lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapan Ali, Warga Tuban yang Mendadak Jadi Miliarder: Dulu Susah, Sekarang Uang Banyak Dinikmati. (*)