Cara Sukses Bisnis Kuliner, 3 Kunci Laris Akhirnya Terungkap!

Minggu, 14 Februari 2021 | 19:00
Photo by Roman Kraft on Unsplash

Bisnis kuliner tetap menjanjikan.

CERDASBELANJA.ID - Meski pandemi membuat beberapa sektor bisnis morat-marit, uniknya bisnis kuliner justru kian diminati.

Namanya kebutuhan makan tak akan ada habisnya, bukan?

Bahkan ada, lho, yang justru meraup keuntungan lebih di masa ini.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Kuliner Enak dan Murah di Yogya, Mulai Rp5 Ribu

Ternyata cara sukses bisnis kuliner cukup mudah

Paling tidak jika dilihat dari 3 kunci larisnya yang terungkap.

Salah satu bisnis makanan yang diminati saat ini adalah frozen food.

Ya, frozen food disukai karena praktis tapi hitungannya kita masak sendiri di rumah, jadi kebersihannya lebih terjamin. Bisa disimpan, pula.

Tapi, bagaimana, sih, agar produk yang kita jual laris manis di pasaran? Sebab, tak dapat dimungkiri pebisnis baru juga tumbuh subur seperti jamur.

Artinya, belum apa-apa, saingan kita sudah sangat banyak.

Baca Juga: Bukan Boba, GoFood Prediksi Menu Kuliner yang akan Tren di Tahun 2021

Tapi tenang, Indari Mastuti, Perempuan Inspiratif NOVA 2010 dan Co-Founder Kunikita membagikan tiga kunci utama yang membuat bisnisnya laris.

Dia sendiri, saat ini menikmati peningkatan penjualan frozen food-nya di Kunikita selama pandemi. Untuk satu jenis makanan, dia bisa menjual 100.000 cup per hari!

Berikut ini 3 kunci laris bisnis kuliner:

1.Target: Cari yang “Seperti Saya”

Sebelum berbisnis dan menjual produk kuliner, Anda wajib memastikan terlebih dulu secara spesifik siapa target market Anda.

Apakah anak-anak, milenial, ibu rumah tangga, atau ibu pekerja? Sebab, beda target market, beda pula kesukaannya.

Jangan sampai salah tembak. Pasalnya, tidak memiliki target market yang tepat bisa jadi kesalahan dasar yang membuat bisnis tidak bisa bertahan lama.

Baca Juga: Ada Ayam dan Kopi Susu, Ini Menu Kuliner Terlaris di GoFood Tahun 2020

Lantas, bagaimana menemukan target market yang tepat?

“Target pasarmu adalah cerminan dirimu. Itu akan sangat memudahkan. Sebab, Anda tahu target Anda masalahnya sama, kebutuhannya sama, dan kesukaannya sama dengan Anda,” ujar Indari Mastuti, dalam webinar bertema “Dobel Untung Bisnis Kuliner” belum lama ini.

Dengan kata lain, Anda seharusnya adalah target market produk Anda sendiri.

Sehingga, saat berbisnis Anda bisa enjoy mempromosikan dan menjual kepada orang lain, karena Anda pun senang menggunakan atau mengonsumsi produk tersebut.

2. Marketing: Medsos Kuncinya

Selanjutnya kita fokus pada marketing. Bagaimana caranya? Manfaatkan media sosial sebagai sarana paling mudah, praktis, dan murah.

Social media is a king. Social media is everything. Kita mau jualan apa pun, riset, cari bahan baku, vendor, dan lainnya lewat akun media, googling, atau via YouTube. Setelah tahu dan ada yang cocok bisa didatangi satu-satu untuk membuat kesepakatan,” ujar Indari dalam webinar kerja sama NOVA dan TaniHub tersebut.

Selain jadi sumber pencarian informasi, Anda juga bisa melancarkan proses promosi di media sosial.

Baca Juga: Blibli Gelar Festival Kuliner Imlek, Ini Deretan Promo Menarik yang Ditawarkan

Ada banyak sarana untuk jualan online. Mulai dari WhatsApp, Facebook, Instagram, atau marketplace. Tapi mana yang tepat kita manfaatkan?

“Lihat lagi, Anda paling menguasai di mana. Misalnya, punya foto-foto bagus bisa main di Instagram untuk daya pikat. Atau di Facebook karena suka menulis panjang dan diskusi,” jelas Indari.

Jadi gunakan medsos yang kita kuasai dan cocok dengan target market kita.

3. Riset: Manfaatkan Orang Sekitar

Ingatlah juga untuk melakukan riset demi mengetahui apakah produk Anda sudah cukup memenuhi selera konsumen.

Tidak perlu riset formal dengan teknik sulit, kok. Anda bisa menjadikan orang-orang di sekitar Anda sebagai bahan riset.

Mulai teman sekolah, teman kerja, saudara, atau yang paling mudah, keluarga inti kita sendiri.

Baca Juga: Siap Bisnis Kuliner? Gofood Prediksi Menu yang Bakal Laris Tahun Ini

“Riset bisa dilakukan di mana pun. Media sosial atau ke tetangga dan keluarga. Jangan no research. Nanti enggak laku jualannyam” kata Indari.

Indari menyebut, riset ini dilakukan supaya kita tahu pasar kita butuh apa. “Jangan hanya mikirin untung saja, tapi bagaimana kita bisa bantu orang menemukan solusi masalahnya,” jelas Indari.

Anda juga bisa membagikan sample produk secara cuma-cuma kepada target market Anda, lalu mintakan pendapat dari mereka yang sudah mencicipi.

Baca Juga: Dijamin Berguna, Ini Rekomendasi Kado Untuk Teman yang Hobi Memasak

Cara lain yang bisa Anda gunakan, lagi-lagi mengandalkan media sosial. Misalnya menggunakan fitur polling di Instagram untuk mengetahui varian rasa apa atau warna kemasan mana yang lebih disukai konsumen.

Artikel ini pernah diterbitkan di Tabloid NOVA edisi 1693. (*)

Editor : Yunus

Sumber : Tabloid Nova

Baca Lainnya