Jangan Sepelekan, Ini 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Asuransi Jiwa

Kamis, 04 Februari 2021 | 16:00
pexels.com/@shkrabaanthony

Jangan Sepelekan, Simak 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Asuransi Jiwa

CERDASBELANJA.ID – Tidak sedikit orang yang tidak memikirkan untuk memiliki asuransi jiwa di usia 20-an, tetapi sebenarnya usia ini adalah usia terbaik untuk memiliki asuransi jiwa.

Ada beberapa faktor yang menentukan biaya asuransi jiwa, tetapi secara umum, semakin muda dan sehat kita saat membeli polis, maka biaya asuransi jiwa akan semakin murh.

Rata-rata, biaya asuransi untuk usia 20-an atau 30-an non-perokok adalah sekitar Rp200.000 sampai Rp500.000 sebulan, tergantung pada polis yang dipilih.

Baca Juga: Luncurkan Produk Baru, AXA Ajak Masyarakat Berasuransi dan Investasi

Namun biaya ini tentunya lebih murah daripada biaya rumah sakit yang perlu ditanggung saat sedang sakit.

Memang sering kali kita berpikir belum memerlukan perlindungan dari asuransi jiwa, tetapi sebenarnya kita membutuhkan perlindungan ini.

Berikut adalah 5 alasan kenapa kita harus memiliki asuransi jiwa, khususnya pada usia muda.

1. Punya Rencana Untuk Menikah dan Memiliki Anak

Jika kita memiliki rencana untuk menikah dan memiliki anak, maka sangat penting untuk memiliki asuransi jiwa. Apalagi, jika calon pasangan kita tidak bekerja dan kebutuhan rumah tangga hanya bergantung pada penghasilan kita saja.

Namun sebenarnya, terlepas dari pasangan kita memiliki gaji sendiri atau tidak, kita tetap perlu memiliki polis asuransi jiwa.

Hal ini diperlukan untuk memastikan pasangan kita dapat mempertahankan standar hidup yang sama, khususnya saat kita meninggal.

Baca Juga: Perkuat Layanan Keuangan Digital, Gopay Luncurkan Asuransi Gadget

Sama halnya jika kita berencana memiliki anak dalam waktu dekat, maka ini adalah waktu yang tepat untuk memiliki asuransi jiwa.

Pasalnya, kesehatan kita cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Semakin lama kita menunda untuk membeli polis asuransi, maka akan semakin besar biaya yang perlu kita keluarkan.

Kemudian, jika suatu saat pendapatan kita atau pasangan tiba-tiba terhenti, maka kita bisa tetap aman dikarenakan sudah memiliki perlindungan dari asuransi.

2. Punya Tanggungan Orang Tua

Aturan umumnya adalah, ketika ada orang lain yang bergantung pada penghasilan kita untuk hidup, maka kita membutuhkan asuransi jiwa.

Memang kebanyakan orang berpikir untuk melindungi pasangan atau anak-anak terlebih dahulu.

Namun, menurut laporan Institut Kebijakan Publik AARP tahun 2018, ada sekitar 6,2 juta anak yang memiliki tanggungan orang tua, mertua atau kakek neneknya. Bahkan, jumlah ini terus bertambah seiring waktu.

Baca Juga: Gowes Tenang dengan Asuransi Sepeda, Premi Murah dan Tanpa Survei

Jika kita termasuk salah satunya yang memiliki tanggungan atau akan memiliki orang tua lanjut usia, maka kita perlu memiliki asuransi jiwa.

Polis asuransi jiwa akan memastikan orang tua kita memiliki sejumlah uang untuk perawatan jangka panjang, atau setidaknya mencukupi pengeluaran sehari-hari.

Khususnya, pada saat kita sedang tidak bisa menafkahi mereka lagi. Entah karena sakit, kesulitan ekonomi, bahkan meninggal dunia.

3. Memiliki Utang

Pada saat memutuskan jumlah pertanggungan untuk polis asuransi jiwa, agen keuangan akan merekomendasikan untuk memasukkan jumlah total utang yang kita miliki.

Biasanya, data ini berfungsi untuk memastikan siapa pun yang menerima uang saat kita meninggal, akan memiliki cukup uang untuk melunasi utang kita secara keseluruhan.

Bagi sebagian orang, biasanya utang terbesar adalah biaya sewa atau cicilan rumah dengan biaya yang besar. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan apabila ada utang rumah sakit atau pengobatan. Untuk itu, penting untuk memiliki asuransi jiwa saat kita punya tanggungan utang yang cukup besar.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Memilih Asuransi untuk Pemula

4. Punya Pekerjaan Berisiko Tinggi

Perusahaan asuransi jiwa akan selalu mempertimbangkan pekerjaan kita, saat mereka menilai tingkat risiko kita. Sederhananya, jika kita bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi, maka kita memiliki peluang lebih besar untuk meninggal.

Beberapa pekerjaan yang memiliki risiko tinggi adalah pekerjaan di bidang penerbangan, konstruksi, pemadam kebakaran, pertambanya, minyak dan gas alam dan sebagainya. Inilah yang menyebabkan pemilik asuransi dari pekerjaan tersebut dikenakan premi yang lebih tinggi.

Untuk memasksimalkan perlindungan, kita juga perlu membeli asuransi cacat jangka pendek yang terpisah dengan asuransi jiwa. Asuransi ini, akan melindungi kita dari kehilangan pendapatan sementara pada saat kita terluka saat bekerja atau terluka di tempat lain.

5. Punya Hobi yang Ekstrem

Jika kita pencari adrenalin dan punya kesukaan pada olahraga ekstrem, maka kita bisa dianggap memiliki resiko tinggi oleh perusahaan asuransi jiwa.

Kita juga akan dikenakan biaya yang sedikit lebih mahal untuk membayar polis. Meski demikian, biaya ini sepadan dengan kemungkinan kita akan meninggal karena alasan yang tidak wajar.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Pahami Pentingnya Asuransi Kesehatan Saat Pandemi

Jika kita memiliki hobi yang ekstrem, seperti panjat tebing, scuba diving dan sebagainya yang bisa memacu adrenalin, maka sebaiknya kita menuliskan hal ini dalam aplikasi asuransi jiwa.

Pasalnya, jika kita meninggal duluan dalam dua tahun pertama saat polis kita masih aktif dan kita tidak menuliskan aktivitas berisiko tinggi saat kita telah meninggal, maka pihak asuransi berhak untuk mengurangi manfaat kematian, atau bahkan membatalkan semua manfaat. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya