Mana yang Lebih Prioritas, Dana Darurat atau Investasi? Ini Jawabannya

Selasa, 02 Februari 2021 | 14:00
iStockphoto

Pintar Atur Uang, Ternyata Dana Darurat Lebih Penting daripada Investasi, Kenapa?

CERDASBELANJA.ID - Mengatur keuangan demi merdeka finansial seringkali berjalan tak semulus yang diharapkan. Biasanya, kita sering tergoda untuk bersikap konsumtif dan suka berfoya-foya.

Padahal, jika kebiasaan buruk itu bisa dihilangkan, bukan tak mungkin kondisi merdeka finansial bisa kita raih.

Banyak cara yang bisa kita lakukan demi mencapai kondisi merdeka finansial,misalnya dengan berinvestasi dan memiliki dana darurat.

Baca Juga: Siapkan Dana Darurat, Idealnya Berapa Rupiah yang Harus Disimpan?

Namun, timbul pertanyaan mana yang lebih penting untuk didahulukan, dana darurat atau investasi?

Jangan khawatir, Prita Gozie selaku perencana keuangan punya jawabannya!

Prita mengatakan bahwa merdeka secara finansial itu berarti kita tidak memiliki masalah cicilan dan sudah memiliki tempat tinggal sendiri.

Hal itu disampaikan oleh Prita dalam acara Indonesia Butuh Anak Muda (18/02/2020) lalu, yang diinisiasi oleh Narasi.

Berdasarkan data survei Narasi TV tahun 2019, banyak orang susah menabung karena 31% uang digunakan untuk berbelanja, 24.3% untuk cicilan, 18.5% untuk hangout, 4.7% untuk jalan-jalan, dan 10.6% untuk hobi.

Selain itu, Prita juga menyebut bahwa salah satu hal yang bisa membuat kita bisa merdeka finansial adalah dengan memiliki dana darurat.

Baca Juga: Wajib Tahu Profil Risiko Diri Sebelum Investasi, Ada 3 Golongan!

Prita mengatakan bahwa dana darurat harus kita miliki meski kita merasa memiliki kehidupan yang baik-baik saja.

Menurutnya, kita harus memiliki dana darurat, terutama jika kita menemukan kejadian yang tak terduga. Prita memberi contoh, misalnya, orang tua kita ternyata memiliki utang dan harus segera dilunasi.

Jika kita tak memiliki dana darurat, maka kita tidak akan bisa membayar utang tersebut.

Prita juga mengatakan bahwa dana darurat harus dimiliki terlebih dahulu sebelum kita mulai melakukan investasi.

Jika kita sudah mulai melakukan investasi tetapi tidak punya dana darurat, maka jika terjadi suatu hal yang mendasak, kita terpaksa harus mencairkan investasi tersebut. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya