Ini Cara Kenali Perbedaan Antara Emas Perhiasan dan Logam Mulia

Kamis, 21 Januari 2021 | 14:00
pexels.com/@michael-steinberg-95604

Teliti Sebelum Investasi, Kenali Perbedaan Perhiasan dan Logam Mulia

CERDASBELANJA.ID – Belakangan ini, emas sering kali dianggap sebagai salah satu instrumen investasi safe haven atau investasi yang aman.

Biasanya, asset investasi safe haven ini kerap menjadi tujuan dari pelarian investor ketika kondisi ekonomi global penuh dengan risiko dan ketidakpastian.

Emas merupakan logam yang tidak bisa teroksidasi, sehingga disebut sebagai logam mulia. Sifat khusus ini menjadikan nilai emas tidak mudah pudar atau rusak.

Baca Juga: Promo Spesial Tanamduit, Beli Emas Bisa Dapat Reksa Dana Gratis

Tidak heran, jika banyak orang yang menyimpan asetnya ke emas dikarenakan harganya diperkirakan akan terus naik.

Bahkan, beberapa waktu lalu harga emas pergram sempat menyentuh angka di atas Rp1 juta. Meskipun kemudian turun secara perlahan-lahan.

Emas yang dikenal oleh masyarakat terdiri atas beberapa bentuk, yaitu emas perhiasan dan emas batangan.

Namun, masih banyak yang lebih memilih berinvestasi dengan membeli emas perhiasan. Padahal, kedua jenis emas ini berbeda.

Secara terperinci, berikut adalah perbedaan emas perhiasan dengan emas batangan atau logam mulia.

1. Bentuk

Emas perhiasan yang banyak dikenal masyarakat, bentuknya sangatlah beragam. Mulai dari kalung, cincin, anting, gelang dan sebagainya.

Baca Juga: Arisan Emas, Seru-Seruan Bareng Teman-Teman Sambil Investasi

Melalui bentuknya yang beragam, dapat diketahui bahwa emas perhiasan memang dibuat untuk tujuan mempercantik penampilan dan berfungsi sebagai aksesori.

Sementara itu, logam mulia biasanya dicetak dalam bentuk batangan, koin, atau kepingan.

Tentu saja dengan bentuk seperti itu, logam mulia tidak dapat digunakan sebagai aksesori. Namun, logam mulia sangat cocok untuk disimpan sebagai instrumen investasi.

2. Kadar Kemurnian

Kadar kemurnian emas sering kali disebut dengan karat. Karat adalah ukuran untuk menentukan kadar atau persentase emas di dalam perhiasan kita.

Semakin tinggi karat, itu artinya semakin besar kandungan emas di dalamnya dan semakin mahal juga harganya. Emas dengan kandungan 24 karat memiliki kadar emas 99,99% alias murni.

Ini menunjukkan bahwa perhiasan tersebut murni emas tanpa adanya campuran logam lain.

Baca Juga: Penyebab Antam Dihukum Bayar 1,1 Ton Emas pada Warga Surabaya

Berbeda dengan emas batangan, emas perhiasan biasanya memiliki kadar 22 karat atau kemurniannya hanya sekitar 91%.

Emas perhiasan perlu dibentuk dan membutuhkan campuran logam lain seperti perak dan tembaga agar bentuknya tidak mudah berubah. Di sisi lain, emas murni 24 karat sifatnya lunak dan mudah berubah sehingga tidak cocok untuk perhiasan.

Maka dari itu, emas logam mulia dengan kadar 99,99% lebih cocok dijadikan investasi karena kemurniannya yang menjadikan nilainya lebih tinggi daripada emas perhiasan.

3. Biaya Pembuatan

Emas perhiasan dikenakan biaya proses pembuatan yang besarannya bisa mencapai 10% sampai 20% dari nilai emas.

Namun, biasanya biaya atau ongkos pembuatan emas perhiasan, tidak akan dihitung pada nilai jual emas ketika kita akan menjualnya. Inilah yang menyebabkan harga jual emas perhiasan cenderung menurun.

Berbeda dengan perhiasan, emas batangan tidak memiliki biaya pembuatan sehingga harga beli sama dengan harga emas saat itu.

Baca Juga: Jangan Asal Pilih, Ini Cara Menentukan Investasi Sesuai Umur Kita

4. Nilai Penjualan Kembali (Buyback)

Emas perhiasan dapat dijual kembali di toko emas tempat kita membelinya, atau di pegadaian. Namun perlu diingat, pastikan nota pembelian emas perhiasan tidak hilang.

Pasalnya, nota ini perlu disertakan kembali ketika kita akan menjualnya kembali untuk memastikan harganya. Harga penjualan biasanya dikurangi dengan ongkos yang mencapai hingga 25% dari harga emas.

Sama seperti halnya perhiasan, emas batangan yang disertai sertifikat dapat dijual di toko emas yang terdapat di pasar, pusat perbelanjaan, maupun penyedia penjualan emas.

Harga buyback biasanya berbeda dengan harga beli pada saat itu, tetapi selisihnya tidak sebesar ongkos emas perhiasanya

Umumnya, untuk investasi jangka panjang, emas batangan atau emas murni logam mulia akan lebih dipilih investor. Pasalnya, emas logam mulia nilainya cenderung stabil atau bahkan naik dari tahun ke tahun.

Apabila ingin berinvestasi emas batangan, maka pilihlah emas batangan yang bersertifikat dan memiliki kemurnian 99.999% dari Antam atau Pegadaian. (*)

Tag

Editor : Yunus