Millenial, Memulai Resolusi Keuangan dengan Investasi Reksadana

Jumat, 08 Januari 2021 | 21:00
pexels.com/@goumbik

Investor Pemula, Mulailah Resolusi Keuangan dengan Investasi Reksadana

CERDASBELANJA.ID – Di awal tahun 2021, pasti banyak dari kita yang sudah membuat resolusi keuangan di tahun ini.

Tentu saja, kita semua ingin kondisi keuangan kita lebih baik dari tahun sebelumnya.

Maka dari itu, resolusi keuangan penting untuk menjadi tutunan kita dalam melakukan pengelolaan uang.

Baca Juga: Promo Burger King Januari 2021, Nikmati Diskon 50% Pada Menu Pilihan

Selain itu, tentunya kita ingin menambah penghasilan untuk tujuan di masa depan. Namun, hanya dengan menabung saja pasti tidak akan cukup.

Untuk itu, kita perlu belajar untuk memulai berinvestasi. Salah satu instrumen invetasi yang cocok untuk pemula adalah reksa dana.

Reksa dana adalah instrumen investasi pilihan yang tepat bagi millenial yang masih awam dalam dunia penanaman modal dan memiliki dana yang terbatas.

Di dalam aplikasinya, dana yang kita tanamkan akan dikelola oleh manajer investasi (MI) untuk dibelikan instrumen investasi pilihan.

Jadi, kita tidak perlu repot memantau pergerakan pasar modal atau pasar saham untuk melakukan investasi.

Nantinya, MI yang akan bertugas untuk menjaga nilai investasi agar tetap potensial dan tidak merugi. Imbal hasil dari reksa dana tersebut kemudian bisa diterima secara berkala oleh investor untuk kemudian dicairkan atau diinvestasikan kembali.

Baca Juga: Investasi Saham Vs Reksa Dana Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Namun, untuk pemula yang masih bingung memulai investasi reksa dana bisa mengikuti beberapa tips berikut ini.

1. Tentukan Tujuan

Sebelum berinvestasi dalam reksa dana, kita harus tahu tujuan dari investasi ini. Apakah tujuannya untuk jangka panjang atau untuk jangka pendek?

Lalu, apakah uang itu akan digunakan untuk membayar biaya mendesak, atau untuk tabungan hari tua dan dana pensiun. Pastikan kita memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi.

2. Ketahui Profil Risiko

Setelah tahu tujuan, kita juga harus mempertimbangkan risiko sesuai dengan profil risiko kita sebagai investor.

Kita harus memahami apakah kita lebih suka berinvestasi pada instrumen investasi dengan risiko yang minim, menengah, atau tinggi.

3. Pilih Reksa dana yang Sesuai

Bila kita masih pemula, sebaiknya pilih investasi dengan risiko rendah seperti reksa dana pasar uang yang isi portofolionya adalah deposito dan instrumen pasar uang. Reksa dana jenis ini cocok untuk investasi sekitar setahun.

Baca Juga: Merasa Dirugikan Puluhan Juta Rupiah, Grab Toko Dilaporkan ke Polisi

Semakin mengenal investasi, kita bisa coba reksa dana pendapatan tetap yang portofolionya adalah obligasi. Reksa dana ini memiliki risiko moderat dan cocok untuk investasi 1-3 tahun.

Nah, jika kita sudah mulai berani mengambil risiko tinggi, maka kita bisa memilih reksa dana saham.

Reksa dana ini memiliki risiko tinggi dan cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun.

4. Baca dan Riset

Sebelum mempercayakan dana kita untuk dikelola manajer investasi dalam produk reksa dana, kita perlu mengetahui apa isi portofolionya.

Selalu baca prospektus dan fund fact sheet (laporan bulanan) reksa dana sebelum membeli.

Selain itu, riset juga rekam jejak MI dan bagaimana mereka mengelola dana. Kinerja di masa lalu bisa memberi gambaran tentang cara manajer investasi mengelola dana ke depan.

Baca Juga: Promo Produk Private Label Indomaret, Beli 2 Gratis 1 Plus Diskon 5 %

5. Investasi Secara Rutin

Pastikan kita bisa menyisihkan dana investasi secara rutin dari penghasilan bulanan. Besarannya disesuaikan dengan kemampuan kita, misalnya 10% dari gaji bulanan.

Tidak perlu berinvestasi sekaligus dalam jumlah besar. Pastikan saja kita melakukan investasi secara rutin agar mulai terbiasa.

Memilih reksa dana mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, tetapi dengan berinvestasi kita bisa belajar untuk melek ke dalam masalah finansial.

Ini merupakan kunci untuk pengelolaan uang yang baik. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya