Catat Pertumbuhan 700%, Titipku Sambut Lebih Banyak UMKM dan Pembeli

Rabu, 06 Januari 2021 | 18:30

Titipku mencatat pertumbuhan 700% dan siap mendukung terus UMKM go digital.

CERDASBELANJA.ID – Usaha kecil menengah mikro (UMKM) terus didorong untuk terus maju di masa pandemi.

Seperti yang dilakukan startup asal Yogyakarta, Titipku.

Setelah mencatat pertumbuhan 700%, Titipku siap sambut lebih banyak pembeli dengan terus menggandeng UMKM.

Baca Juga: Percepat Penyaluran Kredit, Kredivo Tingkatkan Inovasi Credit Scoring

Selain tumbuh 700%, peningkatan transaksi per bulan juga dicapai Titipku dengan rata-rata mencapai 80% per bulan.

Faradhita Delicia,CMO Titipku menyebut jika tahun 2020 lalu Titipku fokus memperbanyak UMKM masuk ke dalam aplikasinya.

Tujuannya tentu agar banyak dagangan tersedia di aplikasi Titipku.

“Tahun ini, karena toko onlinenya juga sudah siap, kami mencari pembeli,” tambah Dhita, sapaan akrabnya,

Menurut Dhita, sembako dan sayur mayur jadi produk yang paling laris di Titipku.

Masyarakat banyak memercayakan kebutuhannya untuk dibelanjakan Titipku, hingga mereka bisa menjaga jarak dengan tetap di rumah selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Anti Boros, Ini Tips Belanja Hemat Kebutuhan Pokok di Tengah Pandemi

Sekedar catatan, selama tahun 2020, Titipku berhasil menambah 31.323 pedagang masuk ke aplikasi Titipku.

Hal ini tercapai berkat kerja keras 7.423 penjelajah atau orang yang membantu memasukkan pedagang ke Titipku.

Tingginya transaksi di Titipku pada 2020 tak lepas dari pelayanan Jatiper, yakni para kurir Titipku.

Pembelian produk sesuai pesanan dengan kualitas yang baik dan pengantaran tepat waktu jadi salah satu alasan konsumen menggunakan jasa Titipku.

Selain itu, adanya garansi penggantian produk jika ditemui produk yang tidak sesuai atau rusak juga bikin konsumen nyaman berbelanja.

Bahkan jadi konsumen yang loyal.

Baca Juga: Berbeda dengan SPayLater, Kenali Apa Itu Fitur Shopee Pinjam

Henri Suhardja, CEO Titipku menanggapi apresiasi dari konsumen ini.

Dia mengatakan, “Pandemi telah membuat omzet pedagang pasar dan UMKM turun sampai tersisa hanya 40%.”

Kata Henri, pelaku UMKM konvensional yang notabene sudah berusia lanjut kesulitan menggunakan platform digital.

Titipku dengan konsep hyperlocal jadi solusi bagi mereka dalam marketing dan distribusi.

“Bersyukur setelah go digital dengan Titipku, omzet UMKM naik beberapa kali lipat,” tukas Henri.

Henri juga mengatakan, bahwa Titipku tidak hanya aplikasi belanja di pasar.

Baca Juga: Ternyata Gampang? Ini Cara Menabung Saham dengan 4 Langkah Mudah

Konsumen bisa berbelanja di aneka pedagang, mulai toko kelontong, pedagang pasar, toko kosmetik, pedagang kaki lima, hingga restauran.

Konsumen yang memiliki usaha kuliner juga bisa memesan kemasan food grade di Titipku.

Sementara itu, terkait rencana pada tahun 2021, Titipku akan mempersiapkan pembukaan area layanan baru, sambil meningkatkan pelayanan di Jakarta dan Yogyakarta.

Henri menambahkan, “Tahun 2021 jadi momentum yang pas untuk berlari lebih kencang.”

Sebab, Titipku sudah menyiapkan sistem dan layanan bagi UMKM dan masyarakat untuk bertransaksi lebih cepat dan nyaman.

Saat ini, Titipku sudah membentuk 47 pasar digital yang berisi 1.219 pedagang di dalamnya.

Baca Juga: Promo Terbaru Roti’O, Cuma Beli 2 Bisa Dapat 4 Roti dan Pastry

Ke-47 pasar digital tersebut adalah pasar tradisional yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Titipku percaya bahwa potensi untuk digitalisasi UMKM masih sangat besar,” ujar Henri.

Titipku bersama semua masyarakat kita dukung UMKM naik kelas dengan digital. “Ekonomi Indonesia akan semakin cepat pulih ketika UMKM pulih. Karena UMKM adalah kita,” pungkas Henri. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya