Investor Pemula, Kenali Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Investasi

Selasa, 29 Desember 2020 | 09:00
pexels.com/@weekendplayer

Investor Pemula, Kenali Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Investasi

CERDASBELANJA.ID – Belakangan ini, investasi menjadi hal yang ramai disosialisasikan di mana-mana.

Banyak praktisi bisnis hingga pengamat ekonomi yang menggencarkan gerakan investasi, khususnya bagi kaum millenial.

Terlebih, di masa pandemi sekarang ini, kegiatan investasi bisa menjadi sarana yang baik untuk membantu memutar roda perekonomian.

Baca Juga: Astra Life Tawarkan Asuransi dengan Premi Terjangkau dan Serba Digital

Namun, saat ini masih banyak kaum millenial yang bingung bagaimana cara memulai investasi, bahkan masih awam terhadap istilah tersebut.

Tidak heran, meskipun jumlahnya meningkat, tetapi kesadaran investasi bagi generasi milenial masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sebelum memulai berinvestasi, ada baiknya para investor millenial mengenal seluk beluk investasi secara mendalam. Salah satunya adalah faktor yang mempengeruhi investasi.

Secara umum, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi investasi. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Stabilitas Ekonomi Makro dan Politik

Stabilnya indikator ekonomi makro dan aktivitas politik akan sangat penting bagi investor dalam mengurangi dampak atau risiko dari berinvestasi.

Baca Juga: Awas Salah Trik, Ini Cara Manfaatkan WhatsApp Business Untuk Jualan

Biasanya, kestabilan sistem politik sangat tergantung pada keputusan yang diambil para pemangku kebijakan.

Adapun stabilnya tingkat ekonomi makro akan ditandai dengan tingkat suku bunga yang rendah, tingkat inflasi yang rendah, serta kuatnya nilai tukar mata uang.

Hal ini tentu akan menarik investor karena risikonya rendah dan keuntungan yang diperoleh bisa sangat tinggi.

2. Potensi Keuntungan dan Risiko

Para investor umumnya akan menempatkan investasi mereka pada suatu instrumen investasi, apabila kemungkinan keuntungan yang didapatkan bisa sangat besar dengan waktu pengembalian yang singkat.

Dikarenakan sangat berkaitan dengan keuntungan, maka tentunya hal ini juga akan mempertimbangkan juga faktor lain seperti biaya.

Di sisi lain, investor juga mempertimbangkan jaminan atas risiko stabilitas sistem politik, hukum, pertahanan dan keamanan, serta ekonomi makro.

Baca Juga: Viral Belanja iPhone 12 di iBox Tidak Menyenangkan, Erajaya Menanggapi

3. Suku Bunga, Nilai Tukar, dan Inflasi

Investor biasanya akan menginvestasikan modalnya pada negara-negara emerging market dengan suku bunga yang rendah. Pasalnya suku bunga yang rendah mencerminkan stabilitas ekonomi makro.

Selain itu, suku bunga rendah juga mencerminkan cost of capital yang rendah pula, sehingga akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya.

Nilai tukar yang stabil juga merupakan penarik bagi investor, jadi tidak harus selalu nilai tukar yang kuat.

Inflasi yang rendah juga merupakan pencerminan dari kestabilan ekonomi makro, sehingga para investor akan menginvestasikan modalnya pada negara-negara yang inflasinya rendah.

Ini dikarenakan, tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan risiko proyek-proyek investasi.

Di dalam jangka panjang, inflasi yang tinggi bisa mengurangi masa jatuh pinjam modal, serta menimbulkan distorsi informasi tentang harga-harga relatif.

Baca Juga: Marak Peluang Bisnis Barang Bekas, Ini Tips Agar Menguntungkan

4. Ketersediaan Infrastruktur

Terdapat beberapa infrastruktur yang krusial dalam menarik investasi. Infrastruktur fisik yang diperlukan adalah jalan, pelabuhan udara, pelabuhan laut, bandar udara, air baku, energi listrik, dan ICT.

Selain itu perlu juga infrastruktur nonfisik yang baik misalnya kondisi lingkungan pabrik, lingkungan perumahan karyawan dan sebagainya. Kedua jenis infrastruktur ini merupakan suatu keharusan untuk menarik investasi.

5. Kelembagaan atau Tata Kelola yang Baik

Hal lain yang bisa mempengaruhi investasi adalah peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah lainnya. Khusunya, kebijakan yang dapat membuat iklim investasi menjadi kondusif.

Baca Juga: Bisnis Alat Makan Keramik, Carramica Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Beberapa contoh kebijakan yang termasuk hal ini adalah kemudahan perizinan dengan pelayanan satu atap.

Selain itu, tidak adanya biaya transaksi, jika biaya transaksi ada, diharapkan jumlahnya relatif kecil. Kemudahan untuk mencari lahan juga merupakan bagian dari tata kelola yang baik. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya