Follow Us

Waswas Belanja Online Akibat Isu Kebocoran Data, Ini Cara Mengatasinya

Dinni Kamilani - Senin, 19 September 2022 | 21:00
Cara aman belanja online di tengah kebocoran data.
PHOTO BY PIXABAY

Cara aman belanja online di tengah kebocoran data.

CERDASBELANJA.ID – Tak bisa dimungkiri, kasus kebocoran data cukup heboh dan bikin waswas penggemar belanja online.

Soalnya, pas belanja online kan kita kerap masukin data pribadi.

Tak heran jika banyak di antara kita yang diam-diam ngerem belanja online.

Karena kasus kebocoran data cukup menggemparkan masyarakat Indonesia.

Enggak tanggung-tanggung, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan sejumlah kasus dugaan kebocoran data datang bertubi-tubi.

Mulai kasus kebocoran data pelanggan PLN, IndiHome, dan yang terbaru adalah bocornya data 1,3 miliar nomor SIM card pelanggan semua operator seluler di Indonesia.

Semua data-data tersebut diperjualbelikan secara bebas di sebuah situs forum online.

Sejumlah ahli pun berpendapat bahwa data tersebut valid dan berasal dari server atau penyimpanan data masing-masing.

“Data pribadi saat ini menjadi semakin penting karena rentan disalahgunakan terutama di ranah digital,” ujar Andri Hutama Putra, dari ITSEC, salah satu penyedia layanan, solusi, dan teknologi keamanan di Asia, seperti dikutip dari Info Komputer.

Oleh karena itu, kata Andri, isu bagaimana melindungi data pribadi perlu untuk dipahami betul oleh seluruh elemen masyarakat.

Menurut Andri, kebocoran data banyak juga terjadi di tingkat individu yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian dalam beraktivitas digital.

Baca Juga: Viral, Data Nasabah Asuransi BRI Life Diduga Bocor Dijual Rp101,6 Juta

Makanya setiap pengguna di dunia digital perlu memperhatikan cara-cara aman beraktivitas digital untuk memproteksi data pribadi di dunia maya.

Memang, apa, sih, yang bisa bisa kita lakukan untuk memproteksi data pribadi kita? Berikut ini ITSEC membagikan tipsnya. Apa saja ya?

1. Pisahkan Email untuk Bertransaksi

Menggunakan satu alamat e-mail untuk semua kebutuhan, seperti layanan perbankan, transaksi, media sosial, dan langganan adalah sangat berbahaya bagi data pribadi.

Untuk itu dianjurkan menggunakan alamat e-mail berbeda untuk keperluan berbeda.

Misalnya alamat e-mail yang berbeda antara media sosial dan perbankan, atau hal lainnya yang dirasa sangat privat.

2. Jangan Asal Klik Tautan

Jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan ketika berinternet. Hal ini untuk menghindari serangan phishing yang bisa mencuri data pribadi.

Periksa ulang alamat situs yang kita kunjungi, karena pelaku kejahatan juga seringkali memalsukan situs untuk memancing calon korbannya.

Hati-hati juga saat menerima tautan dalam e-mail, SMS, atau kanal lain.

Baca Juga: Viral Data Penduduk Bocor dan Dijual Murah, Diduga Bersumber dari BPJS

3. Gunakan Fitur Pengaman Aplikasi

Gunakan antivirus pada perangkat untuk melindungi perangkat dari malware virus.

Gunakan juga fitur-fitur keamanan siber pada aplikasi atau perangkat yang sebenarnya sudah disediakan.

Beberapa fitur keamanan siber yang dimaksud seperti 2FA (two factor authentication), OTP (one time password), end to end encryption, setelan privasi, dan peringatan masuk akun.

Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk meningkatkan keamanan siber saat di dunia maya.

4. Update Aplikasi

Selalu perhatikan aplikasi-aplikasi yang ada di perangkat. Jika ada versi terbaru, segera lakukan update.

Karena biasanya di versi terbaru selalu ada peningkatan yang memperkuat keamanan siber di ponsel kita.

Hapus juga aplikasi-aplikasi yang tidak terpakai, apalagi aplikasi yang sudah tidak di-maintain oleh pengembangnya.

Pasalnya, bisa saja terdapat kerentanan yang belum diketahui sebelumnya.

Baca Juga: 6 Cara Aman Belanja Online di Instagram, Jangan Mau Tertipu!

5. Tanpa Sadar Bagikan Informasi Pribadi

Masih banyak orang yang tanpa sadar membagikan informasi penting seperti foto KTP, foto tiket, foto paspor, QR code, nama ibu kandung, dan nomor pribadi di dunia maya. (*)

Source : Tabloid Nova

Editor : Yunus

Baca Lainnya

Latest