Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Catat, Ini 5 Cara Mengatur Keuangan Bisnis agar Usaha Tidak Bangkrut

Presi - Minggu, 05 September 2021 | 14:00
Ilustrasi tips pintar atur uang agar usaha tidak bangkrut
DOK. iStock

Ilustrasi tips pintar atur uang agar usaha tidak bangkrut

CERDASBELANJA.ID -Setiap orang rasanya perlu memiliki kemampuan untuk untuk pintar atur uang, termasuk bagi para pelaku usaha.

Terlebih di masa pandemi covid-19 ini, pengusaha memang harus bisa mengatur keuangan dengan baikagar bisa menghindari risikobisnis bangkrut.

Untuk mencegah risiko usaha bangkrut di tengah pandemi, lebih baik simak 5 tips pintar atur uang ini yang dilansirKompas.comdariCermati.comini.

Baca Juga: 5 Cara Bijak Atur Uang Bersama Gopay, Nomor 4 Wajib Dilakukan!

1. Catat pengeluaran kecil

Ada beragam jenis pengeluaran saat menjalankan bisnis, mulai dari biaya produksi, menggaji karyawan, biaya listrik atau air, dan sebagainya.

Nah, sebagai pengusaha yang baik, penting bagi kita untuk mencatat semua pengeluaran, baik yang besar maupun kecil.

Apabila pengeluaran kecil diabaikan, bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Pasalnya, akumulasi dari pengeluaran kecil itu totalnya akan besar.

Misalnya, sehari habis satu galon air minum yang harganya Rp 20.000. Kelihatannya sih memang sepele, tetapi kalau dihitung sebulan bisa mencapai Rp600.000.

Bila tidak dicatat, kita tidak akan pernah tahu ke mana larinya uang sebesar itu.

2. Hargai uang receh

Saat melakukan transaksi, jangan pernah menyepelekan atau membuang uang-uang receh, seperti Rp200, Rp500, atau Rp1.000.

Uang receh itu harus kita simpan, itung-itung menabung.

Lama kelamaan uang tersebut pun menjadi banyak dan bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Tabungan dari uang receh ini bisa kitagunakan untuk membiayai kebutuhan bisnis kalau sedang kepepet.

Baca Juga: 4 Cara Menambah Penghasilan Saat Pandemi Covid-19, Yuk Ikuti!

3. Membuat laporan keuangan

Laporan keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu penting dibuat, bisa tiga bulan sekali atau tahunan.

Dalam laporan keuangan biasanya ada aktiva (aset lancar dan tidak lancar) dan pasiva (liabilitas dan ekuitas).

Sedangkan total aset adalah liabilitas ditambah ekuitas.

Dengan membuat laporan keuangan, kita bisa mengetahui apakah kita mencetak rugi atau untung selama menjalankan bisnis.

Hal ini berguna sebagai bahan evaluasi terhadap arus keuangan bisnis kita.

Entah itu bisnis besar atau sekelas mikro sekalipun, sangat disarankan membuat laporan keuangan.

Tidak perlu yang rumit, sederhana saja yang penting ada catatan pemasukan dan pengeluaran dalam periode tertentu.

Baca Juga: Ibu Bekerja, Begini 6 Cara Atur Keuangan agar Bisa Tetap Hemat

4. Mempersiapkan dana darurat

Dana darurat juga penting untuk keperluan bisnis.

Tujuannya yaitu sebagai dana cadangan untuk membiayai hal-hal yang bersifat darurat, seperti gaji karyawan dikala tak ada pemasukan, membayar utang jatuh tempo, menyelamatkan bisnis dari krisis, ekspansi, dan lainnya.

Namun, pastikankita menghitung alokasi dana darurat usaha dengan matang. Jangan sampai mengganggu anggaran operasional.

5. Bayar tagihan tepat waktu

Tagihan-tagihan seperti listrik, air, telepon, internet, utang bank, maupun tagihan dari mitra atau klien harus segera dibayar tepat waktu agar bisa menghindari denda.

Dalam hal ini,kita perlu mengalokasikan uang untuk pos pembayaran tagihan.

Baca Juga: Cara Sukses Jadi Ibu Rumah Tangga yang Punya Bisnis, Ini Kuncinya!

Pastikan dicatat dengan baik. Kemudian lakukan evaluasi setiap bulan untuk mengetahui apakah pemakaian dalam batas wajar atau sudah berlebihan, sehingga harus dilakukan penghematan.(*)

Source :Kompas.com

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x