Follow Us

Merger dengan VPC Impact, Kredivo akan IPO di Bursa AS Lewat SPAC

Wulan - Kamis, 05 Agustus 2021 | 22:00
Platform kredit digital Kredivo akan IPO di bursa AS.
Dok. Kredivo

Platform kredit digital Kredivo akan IPO di bursa AS.

CERDASBELANJA.ID – Perusahaan induk dari platform kredit digital Kredivo, yaitu FinAccel baru saja mengumumkan tahap perjanjian definitif untuk penggabungan bisnisnya.

FinAccel akan melakukan penggabungan bisnis, bersama dengan VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB).

VPCB adalah sebuah perusahaan cangkang Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang terdaftar di bursa Nasdaq, Amerika Serikat dan didukung oleh Victory Park Capital (“VPC”).

Baca Juga: Resmi IPO, Bukalapak Jadi Unicorn Pertama yang Melantai di Bursa Saham

Mengutip dari Kompas.com, perusahaan cek kosong atau SPAC adalah perusahaan yang tidak memiliki kegiatan komersial, melainkan murni dibentuk untuk melakukan IPO dengan tujuan mengakuisisi perusahaan swasta.

Merger ini, nantinya akan membawa FinAccel menjadi perusahaan publik atau initial public offering (IPO) di bursa AS Nasdaq, dengan valuasi pro-forma ekuitas mencapai kisaran USD2,5 miliar, atau sekitar Rp35,8 triliun (kurs: Rp14.338).

VPC Impact Acquisition, telah menyelesaikan proses IPO pada bulan Maret 2021 lalu di bursa NASDAQ dengan kode "VPCB".

Transaksi ini juga diharapkan bisa menghasilkan lebih dari USD430 juta (sekitar Rp6,1 triliun), dalam bentuk tunai pada neraca keuangan entitas hasil gabungan.

Usulan penggabungan perusahaan, telah disetujui secara penuh oleh masing-masing Dewan Direksi dari Kredivo dan VPCB, serta tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator, dan sejumlah ketentuan penutup lainnya.

Penggabungan Kredivo dan VPC Impact Acquisition Holdings II, direncanakan akan selesai paling lambat di kuartal-I 2022.

Baca Juga: Kabar Baik, Pemerintah Bebaskan Pajak 10% untuk Sewa Toko Pedagang

Co-Founder dan CEO FinAccel Akshay Garg mengatakan, ada peluang saham Kredivo bisa ikut diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di kemudian waktu.

Editor : Yunus

Baca Lainnya

Latest