Follow Us

Cermati, Ini Kekurangan dan Kelebihan Jualan dengan Metode Reseller

Wulan - Senin, 19 April 2021 | 22:00
Harus Cermat, Ini Kekurangan dan Kelebihan Jualan dengan Metode Reseller
DOK. iStock

Harus Cermat, Ini Kekurangan dan Kelebihan Jualan dengan Metode Reseller

CERDASBELANJA.ID – Pada momen Ramadan 2021 ini, kita bisa mencoba peluang bisnis dengan modal yang minim, yaitu melalui model bisnis reseller.

Sebelum memulai berbisnis dengan model ini, kita perlu mengenali terlebih dahulu apa itu reseller?

Reseller adalah model bisnis yang menjual kembali barang atau produk yang dibeli dari supplier atau produsen tangan pertama.

Baca Juga: Apa Itu Reseller dan Cara Kerjanya? Model Bisnis dengan Modal Minim

Jadi, pemilik usaha dengan model reseller ini membeli suatu produk kepada supplier dengan jumlah tertentu. Biasanya, barang yang dibeli dari supplier ini diberikan harga khusus yang lebih murah dari harga eceran.

Nantinya, reseller akan menjual kembali barang tersebut dengan harga yang lebih tinggi kepada konsumen. Selisih harga inilah yang akan menjadi sumber penghasilan reseller.

Namun sebelum mencoba berjualan, kita perlu mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan jualan dengan metode reseller.

Berikut adalah kelebihan jualan dengan metode reseller yang perlu diteliti.

1. Bisa Mengontrol Stok

Kelebihan jualan dengan metode reseller yang pertama, adalah bisa mengontrol stok. Tidak seperti supplier, para reseller bisa mengontrol sendiri jumlah stok barang.

Biasanya, stok barang akan memperhatikan seberapa banyak konsumen yang menyimpan minat pada barang tersebut.

Jadi, para reseller bisa mengira-ngira berapa banyak barang yang harus distok. Dengan demikian, stok barang bisa lebih efisien dan tidak berlebihan.

Baca Juga: Jangan Salah Paham, Ini Beda Dropshipper, Supplier, dan Reseller

2. Modal Minim

Kelebihan jualan dengan metode reseller yang kedua, adalah bisa mulai dengan modal minim. Pasalnya reseller mengambil barang langsung dari supplier atau distributor tangan pertama.

Dengan demikian, harga yang didapatkan bisa lebih murah dan modal yang dikeluarkan bisa lebih minim. Tidak menutup kemungkinan, reseller juga bisa memulai usaha dengan modal Rp50 ribu saja.

Tentunya modal awal yang dibutuhkan akan bergantung pada seberapa banyak stok barang yang akan disimpan. Cari tahu dulu potensi pasar sebelum menyimpan stok banyak.

3. Tidak Ada Biaya Produksi

Kelebihan jualan dengan metode reseller yang ketiga, adalah tidak ada biaya produksi barang. Pasalnya, seluruh barang didapatkan dari supplier atau distributor.

Jadi, reseller tidak perlu memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Reseller hanya perlu mengunjungi pihak pertama untuk mengambil produk pesanan.

Reseller juga tidak memerlukan biaya yang besar untuk pemeliharaan barang. Jadi, biayanya akan lebih murah dan lebih praktis.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis Grosir, Lakukan 4 Tips Ini

4. Fleksibel

Kelebihan jualan dengan metode reseller yang keempat, adalah memiliki waktu kerja yang fleksibel dan tidak terikat.

Reseller juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan sampingan kita, karena bisa dilakukan kapan dan di mana saja.

Namun, pastikan kita selalu konsisten dalam melakukan pengiriman barang agar tidak terlambat sampai ke konsumen.

Kemudian, berikut adalah kekurangan jualan dengan metode reseller yang perlu diteliti.

1. Potensi Kerugian

Kekurangan jualan dengan metode reseller yang pertama, adalah adanya potensi kerugian. Tentunya dalam berbisnis kita selalu akan dihadapi dengan potensi ini.

Adapun potensi kerugian yang mungkin dihadapi oleh reseller adalah stok berlebih dan barang yang tidak habis terjual.

Untuk itu, dibutuhkan analisis yang teliti untuk mengestok barang agar tidak sia-sia dan merugi ke depannya.

Baca Juga: Ini 5 Model Jualan di E-commerce, Cocok Dicoba Jelang Ramadan

2. Punya Banyak Kompetitor

Kekurangan jualan dengan metode reseller yang kedua, adalah punya banyak saingan atau kompetitor.

Tentu saja supplier atau distributor tidak hanya punya satu reseller saja, tetapi biasanya punya beberapa reseller untuk bisa lebih mengembangkan bisnisnya.

Ini adalah salah satu tantangan bagi kita agar bisa bersaing dengan reseller lainnya, serta lebih kompetitif dan cermat.

3. Keuntungan Kecil

Kekurangan jualan dengan metode reseller yang ketiga, adalah keuntungan atau laba relatif kecil. Meskipun mendapatkan barang yang lebih murah dari supplier atau distributor, tetapi kita tidak bisa memasang harga yang terlalu tinggi.

Pasalnya, ada banyak kompetitor lain yang memasang harga lebih rendah untuk produk yang sama dengan yang dijual.

Dengan demikian, keuntungan kita saat berjualan dengan metode reseller ini relatif kecil. Jadi, kita perlu bersabar untuk bisa mengumpulkan dana balik modal.

Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Ini agar Jualan di E-commerce Makin Laris Manis

4. Membutuhkan Ruang Penyimpanan Barang

Kekurangan jualan dengan metode reseller yang keempat, adalah membutuhkan ruang atau tempat khusus untuk menyimpan stok barang.

Jika stok kita semakin banyak, tentunya kita perlu tempat yang lebih luas untuk menyimpan barang yang akan dijual.

Kita juga perlu memisahkan barang tersebut agar tidak tercampur dan bisa lebih rapi. Tidak jarang reseller juga perlu mengurutkan barang berdasarkan ukuran, agar lebih mudah disortir. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya

Latest