Follow Us

Keuntungan dan Risiko Investasi Saham, Investor Wajib Waspada

Wulan - Jumat, 02 April 2021 | 22:00
Keuntungan dan Risiko Investasi Saham, Investor Wajib Waspada
freepik.com

Keuntungan dan Risiko Investasi Saham, Investor Wajib Waspada

CERDASBELANJA.ID – Saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau penyertaan modal dari seseorang, di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Melalui kepemilikan modal tersebut, maka seseorang memiliki klaim atas pendapatan dan aset perusahaan yang disebut dividen.

Sebuah saham mewakili kepentingan kepemilikan di sebuah perusahaan. Bisa dibilang, dengan memiliki saham berarti kita juga sudah menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.

Selain itu, pemegang saham juga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang kerap digelar perusahaan terkait.

Baca Juga: Apa Itu Saham? Investasi yang Disebut Berisiko Tinggi, Ini Jawabannya

Sama seperti instrumen investasi lainnya, investasi saham juga memiliki keuntungan dan risiko tersendiri.

Tidak sedikit orang yang mengatakan, risiko investasi saham sangatlah tinggi. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena kondisi pasar modal sangat dipengaruhi keadaan ekonomi dan politik.

Untuk itu, volatilitas pasar saham cukup sulit diprediksi dan berubah setiap hari, bahkan setiap detiknya.

Sebelum berinvestasi saham, ada baiknya kita mengetahui apa saja risiko dan keuntungan investasi saham.

Adapun beberapa risiko investasi saham adalah sebagai berikut.

1. Capital Loss

Secara umum, capital loss bisa diartikan sebagai kerugian modal, atau penurunan nilai investasi yang menimbulkan kerugian bagi investor.

Capital loss ini, disebabkan oleh rendahnya harga jual saham dibeli investor dibandingkan harga belinya. Risiko capital loss ini sering dihadapi investor, karena nilai saham selalu berubah setiap waktu.

Sebagai contoh, jika kita membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada harga Rp6.600 per lembar, lalu kita menjual saham ini di harga Rp6.300 per lembar, maka kita mengalami kerugian Rp300 per lembar. Nah, kerugian inilah yang disebut sebagai capital loss.

Baca Juga: Investor Pemula Wajib Tahu Apa Saja Jenis Saham, Ada Banyak Pilihan

2. Fluktuasi Harga

Sebagaimana diketahui harga saham selalu berubah setiap saat. Perubahan harga saham ini, biasanya mengikuti mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal.

Ada beberapa risiko yang kerap mempengaruhi perubahan harga saham suatu perusahaan. Di antaranya seperti keadaan ekonomi, kondisi politik, atau adanya perubahan suku bunga bank.

Di sisi lain, ada pula pengaruh lain yang bisa mengubah harga suatu saham. Misalnya adanya gejolak harga bahan baku dari komponen yang digunakan suatu usaha. Jadi, kita membeli saham PT Bukit Asam (PTBA), maka gejolak harga batu bara akan mempengaruhi pergerakan harga saham.

3. Suspensi

Suspensi adalah penghentian perdagangan sebuah saham oleh bursa efek, karena sejumlah faktor. Pada saat sebuah saham disuspensi, investor saham tidak dapat melakukan transaksi saham yang disuspensi tersebut.

Suspensi saham oleh bursa ini, dapat berlaku selama beberapa hari, tetapi tidak menutup kemungkinan suspensi ini bertahan selama beberapa bulan atau tahun.

Suspensi ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar, untuk mempertimbangkan keputusan investasinya di saham tertentu.

Baca Juga: Cara Kerja Bursa Saham Sebenarnya, Investor Pemula Wajib Tahu

4. Delisting atau Bangkrut

Delisting adalah penghapusan suatu emiten di bursa saham secara resmi yang dilakukan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ada banyak alasan yang membuat bursa harus melakukan delisting suatu saham. Sebagai contoh, sebuah saham bisa didepak dari bursa setelah sahamnya disuspensi selama bertahun-tahun.

Jika sebuah saham delisting, maka investor terpaksa harus menjual saham yang dimiliki. Dengan demikian, kita bisa mengalami kerugian jika nilai saham cenderung turun.

5. Likuidasi

Risiko investasi saham ini, terjadi apabila sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor saham tersebut dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan.

Di dalam kondisi tersebut, maka pemegang saham akan menjadi pihak terakhir yang mendapatkan haknya setelah perusahaan memenuhi kewajiban kepada pihak lain.

Artinya, pemegang saham hanya akan mendapatkan sisa harta yang dimiliki sebuah perusahaan setelah membayar kewajibannya. Namun tidak menutup kemungkinan, pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa jika perusahaan sudah tidak memiliki harta yang tersisa.

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham, Trading Jadi Lebih Gampang

Kemudian, keuntungan investasi saham adalah sebagai berikut.

1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan sebuah perusahaan yang diberikan secara merata, kepada para pemegang saham.

Nantinya, pembagian dividen ini akan disesuaikan dengan banyaknya saham yang dimiliki oleh investor.

Dividen biasanya dibagikan setahun sekali, berdasarkan kinerja perusahaan setelah satu tahun. Namun, jika perusahaan mengalami kerugian atau membutuhkan modal kerja, maka dividen tidak dibagikan.

2. Capital Gain

Capital gain merupakan kebalikan dari capital loss. Artinya, nilai saham yang dijual lebih besar daripada saat dibeli.

Nah, selisih harga jual yang didapatkan ini akan memberikan keuntungan yang kemudian disebut capital gain.

Para trader harian, biasanya memantau harga saham di waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain.

Baca Juga: Cara Beli Saham untuk Investasi, Investor Pemula Wajib Catat

3. Fleksibel

Saat ini investasi saham sudah lebih mudah dan fleksibel, karena bisa dilakukan kapan dan di mana saja hanya dengan ponsel.

Jadi, kita sudah tidak perlu membeli saham ke perusahaan sekuritas secara langsung. Saat ini, para perusahaan sekuritas juga saat ini sudah memiliki platform online yang bisa dimanfaatkan oleh investor.

Beberapa perusahaan juga memungkinkan kita untuk membeli saham dengan nilai Rp100 ribuan saja.

4. Keuntungan Tinggi

Sejalan dengan risikonya, investasi saham juga menawarkan keuntungan imbal hasil yang relatif tinggi, bahkan dalam waktu singkat.

Peningkatan investasi saham, juga cukup kompetitif apabila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Tidak heran jika investasi saham banyak diminati investor dan bisa dijadikan sumber pendapatan pasif. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya

Latest