Baca Juga: Simak! Ini Tiga Rekomendasi Aplikasi Investasi Reksa Dana Bagi Pemula
6. Risiko Kehilangan Pendapatan Utama
Banyak masyarakat yang menjadikan bisnis online sebagai pekerjaan sampingan di luar pekerjaan rutin, sehingga terkadang arus kas menjadi tidak menentu. Tidak jarang, modal yang digunakan untuk memulai bisnis online shop berasal dari pekerjaan rutin.
Namun, di masa pandemi yang serba tidak menentu ini, semua hal perlu diantisipasi. Para pemilik bisnis online shop sangat perlu mengantisipasi adanya risiko kehilangan pendapatan utama.
Beberapa hal yang bisa memicu seseorang kehilangan pendapatan utama adalah adanya PHK, bisnis mengalami kebangkrutan, memasuki masa pensiun, terkena penyakit kronis dan sebagainya. Apabila hal tersebut terjadi, maka sangat penting bagi pebisnis online untuk bisa memutar keuntungan yang didapat dari bisnisnya untuk dijadikan modal lagi.
7. Risiko Pemasaran
Tentunya bisnis online shop sangat erat hubungannya dengan pemasaran. Baik itu melalui iklan di media sosial, bekerja sama dengan influencer, atau melakukan endorsement.
Namun, strategi marketing ini juga perlu diwaspadai. Tidak jarang, pebisnis online shop malah mengalami kerugian setelah melakukan pemasaran. Beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebabnya adalah target audiens yang tidak sesuai, capaian postingan yang tidak memenuhi target, atau strategi iklan yang kurang menarik.
Hal ini tentu memberikan kerugian tersendiri bagi pemilik bisnis online shop. Terlebih, apabila modal yang dikeluarkan tidak kembali atau tidak memberikan keuntungan. Untuk itu, berbagai faktor ini sangat penting untuk diperhatikan.
Baca Juga: 5 Cara Menjadi Reseller yang Sukses Jualan Online, Apa Saja?
8. Risiko Kurangnya Modal
Risiko permodalan adalah risiko berupa kemungkinan tidak mampunya pemilik usaha untuk menutupi kerugian. Sering kali, keterbatasan modal menjadi hambatan yang paling berat untuk memperluas usaha yang dijalankan.