4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas, adalah risiko yang muncul jika suatu pihak tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek atau pengeluaran tak terduga.
Risiko ini terjadi jika perusahaan kekurangan yang tunai, karena semua modal berbentuk surat berharga, bangunan dan sebagainya.
Risiko ini pun bisa menimbulkan utang dan berujung pada kebangkrutan bagi sebuah usaha. Risiko ini sering kali terjadi pada usaha dengan skala kecil atau yang baru bertumbuh.
Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Kenali Apa Saja Jenis Investasi Crowdfunding
Risiko likuiditas merupakan suatu risiko keuangan karena adanya ketidakpastian likuiditas. Tingkat likuiditas seorang pemilik bisnis dapat berkurang jika mengalami pengeluaran kas yang tak terduga.
Ini juga bisa disebabkan oleh peristiwa lainnya yang menyebabkan pihak lain menghindari transaksi atau memberikan pinjaman ke pihak tersebut.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa risiko likuiditas juga bisa terjadi jika pasar yang dituju sedang mengalami penurunan likuiditas.
5. Risiko Biaya Tak Terduga
Semakin lancar bisnis berjalan, pasti akan sering menemui risiko pengeluaran yang tidak terduga. Pengeluaran tak terduga merupakan pengeluaran yang harus dibayarkan oleh seseorang pada waktu yang tidak terencana.
Berbeda dengan pengeluaran operasional yang terstruktur, pengeluaran tak terduga sering kali menghabiskan anggaran di luar prediksi. Terkadang, biaya yang dikeluarkan bisa berada di luar dari jumlah pengeluaran yang dihabiskan setiap bulannya.
Ada beberapa pengeluaran tak terduga yang perlu diantisipasi dalam menjalankan bisnis online shop. Misalnya adalah keterlambatan pembayaran ke supplier, pergantian karyawan secara mendadak, serta penyusutan pemasukan.