CERDASBELANJA.ID – Hayo, siapa yang baru saja naik gaji? Nah, jika baru naik gaji, jangan sampai kamu jadi makin boros. Simak dulu tips nabung lebih banyak dari Bibit berikut ini.
Tips nabung lebih banyak dari Bibit ini bisa menekan pengeluaran kamu agar tak semakin boncos setelah naik gaji.
Selain itu, kamu bisa mengatur mana pengeluaran yang harus benar-benar diperhatikan dengan tips nabung lebih banyak dari Bibit.
Pasalnya, orang yang baru saja naik gaji tapi tetap boros kebanyakan tak memiliki tujuan keuangan.
Mereka kerap menghamburkan uang dan tak memikirkan jangka panjangnya. Maka dari itu, simak tips nabung lebih banyak dari Bibit berikut ini ya.
Mengatur Mindset
Salah satu hal yang perlu ditanamkan saat menabung adalah mengatur mindset. Mengatur mindset yang tepat menjadi penting agar tidak boros.
Hal yang perlu diingat adalah jika semua kebutuhanmu sudah bisa dipenuhi dengan nominal gaji sebelumnya, maka ketika penghasilan naik kita tak perlu untuk menaikkan pengeluaran.
Wajib Budgeting
Cobalah buat daftar pengeluaran terlebih dahulu. Kamu bisa mengevaluasi kebiasaan dan pola belanja selama beberapa bulan terakhir. Lihat mana pengeluaran yang bisa dipangkas dan mana yang jadi prioritas.
Setelahnya, kamu bagi budgeting alokasi gaji dengan memisahkan antara uang yang disisihkan untuk tabungan atau investasi, kebutuhan sehari-hari, dan juga gaya hidup. Oh iya, alokasi ini bisa kamu sesuaikan lagi dengan kebutuhan dan juga budget yang dimiliki.
Baca Juga: Cara Melihat Nomor Rekening Dana di Aplikasi, Mudah dan Anti Ribet!
Nabung Lebih Banyak
Setelah gaji naik, coba naikkan juga alokasi nabung dari sebelumnya.
Misalnya saja penghasilan baru kamu Rp8 juta. Lalu kamu punya pengeluaran bulanan sebesar Rp4,5-Rp5 juta. Nah, kamu bisa menyisakan Rp3 juta untuk tabungan kamu.
Perlu diingat lagi, kamu bisa menyesuaikannya dengan budget yang dimiliki. Namun berdasarkan perhitungan tadi, bisa terlihat dengan menambah porsi nabung maka semakin besar jumlah tabungan yang akan terkumpul di akhir tahun.
Terlebih jika uang tersebut diinvestasikan ke instrumen yang memiliki potensi keuntungan seperti reksa dana.
Terdapat banyak jenis reksa dana, mulai dari Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Obligasi (RDO), dan Reksa Dana Saham (RDS). Semua bisa disesuaikan dengan profil risiko dan juga jangka waktu tujuan keuangan kamu. (*)