Tetap Hati-Hati, Begini Cara Terbaik Sebelum Putuskan Mengajukan Pinjol, agar Belanja Aman dan Tenang

Selasa, 29 November 2022 | 20:00
iStockphoto

Ilustrasi aplikasi pinjol

CERDASBELANJA.ID – Biar bagaimanapun pinjaman online alias pinjol adalah bentuk utang, yang dibutuhkan kehati-hatian dalam penggunaannya, termasuk dipakai belanja.

Jika kita tak bijak dan hati-hati, bukan tak mungkin pinjol jadi bumerang, dipakai belanja pun jadi tak tenang.

Itu sebabnya, dibutuhkan cara terbaik melakukan pinjol agar belanja jadi aman dan tenang.

Jadi meski sudah banyak perusahaanpinjolyang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menjamin prosesnya aman sampai akhir, tetap dibutuhkan pertimbangkan lebih dalam sebelum mengajukan pinjaman.

Terlebih saat dunia sedang berada dalam ancaman resesi, dan inflasi di Indonesia yang juga tinggi.

Kita harus benar-benar bertanya pada diri sendiri, apakah pinjaman ini jadi sesuatu yang harus dilakukan?

Atau ada alternatif lain yang bisa kita pilih agar terhindar dari pinjaman?

Shierly Shierly, CFP, salah satu perencana keuangan tersertifikasi dari Finansialku, memberikan empat cara terbaik sebelum putuskan mengajukan pinjol, yaitu:

1. Tentukan Tujuan Pinjaman

Shierly mengatakan, di tengah keadaan yang tidak pasti, kita perlu tahu tujuan mengajukan pinjaman.

Apakah pinjaman ini untuk tujuan produktif atau konsumtif.

Hal ini perlu dilakukan guna membatasi besaran pinjaman yang akan kita lakukan nantinya, sesuai dengan rasio cicilan utang yang ideal.

Baca Juga: Tak Cuma Potongan Harga Saat Belanja, Ternyata Ini Fungsi Rabat

Adapun, rasio cicilan utang yang ideal adalah:

  • Utang produktif: 30-35% dari penghasilan
  • Utang konsumtif: 15% dari penghasilan
2. Jangan Jadikan Kebiasaan

Cara kedua yang dilakukan sebelum mengajukan pinjol adalah tahu batasan.

Jangan sampai kita mengandalkan pinjol ini setiap kali membutuhkan uang.

“Kalau bisa, pinjol itu hanya boleh satu kali aja dilakukan, dengan catatan misalnya benar-benar butuh. Itu hanya satu kali kesempatan saja, menghindari gali lubang tutup lubang,”kata Shierly.

Shierly menambahkan, ada alternatif lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang selain pinjol.

Misalnya menjual atau menggadaikan aset yang dimiliki.

Kita juga bisa memberdayakan aset tersebut untuk tambahan penghasilan.

“Misalnya punya kendaraan, lalu Sabtu-Minggu atau pulang kantor jadidriveronline,”ungkap Shierly.

Selain menjual, menggadaikan, atau memberdayakan aset, terdapat alternatif lain yang bisa dipertimbangkan.

Yaitu mengajukan pinjaman lunak, seperti pinjaman pada kerabat dekat atau perusahaan tempat kita bekerja.

Baca Juga: 3 Cara Ampuh Keluar dari Jeratan Pinjol, Harus Kurangi Belanja?

3. Gali Lebih Dalam

Cara ketiga mengecek legalitas sekaligus mempelajari lebih dalam tentangpinjoltersebut.

Kita bisa cari tahu berapa dana maksimal yang bisa dipinjam dariplatformtersebut, hingga dokumen yangdisyaratkan.

Selain itu, kita juga harus mengecek legalitas dariplatformpemberi pinjaman tersebut.

Meski perusahaan mengklaim sudah terdaftar dan mendapatkan izin OJK, ada baiknya melakukan kroscek sebelum mengajukan pinjaman.

Perhatikan setiap surat atau perjanjian yang mereka minta untuk ditandatangani atau setujui.

Jangan memberikan jaminan apapun supaya kita tidak kehilangan aset jika ada masalah di kemudian hari.

Kita bisa melakukan pengecekan dengan menghubungi OJK lewat nomor 157 atau layanan WhatsApp081157157157.

Kita juga bisa mengunjungi langsung situsojk.go.iduntuk mengecek legalitas dari perusahaan pinjol.

4. Beban Bunga dan Denda Pinjol

Meski OJK meminta pinjolmenurunkan suku bunga jadi maksimal 0,4%, kita tetap harusmelakukan perhitungan sederhana berdasarkan suku bunga harian yang perusahaan bebankan kepada peminjam.

“Kalau dalam sehari bunganya 0,4%, berarti per bulan sekitar berapa, setahun berapa. Terus untuk kebutuhan bayarnya berapa, untuk bunga dan biaya lainnya,” jelas Shierly.

Baca Juga: Bisa untuk Belanja, Ini 5 Aplikasi Pinjol Legal Berbunga Rendah dan Tercatat di OJK

5. Rencanakan

Selanjutnya, Shierly merekomendasikan untuk merencanakan segalanya sebelum mengajukan pinjaman.

Jika jawabannya belum, maka mengajukan pinjol bukan solusi tepat yang dipilih sebagai solusi atas permasalahan keuanganmu saat itu.

Artinya, kita direkomendasikan memilih opsi lain, seperti menjual atau memberdayakan aset yang dimiliki dan cukup likuid.

6. Lakukan Hanya Satu Kali dan Kumpulkan Bukti

Jangan jadikan ini sebagai kebiasaan, cukup jadikan opsi paling akhir mengatasi masalah keuanganmu.

Usahakan melakukannya satu kali saja sepanjang hidupmu.

Jangan biarkan hidup menderita hanya permasalahan yang sebenarnya bisa dipecahkan dengan cara lain.

Shierly menambahkan, pastikan kita melunasi pinjaman tepat waktu.

Jangan lupa mengumpulkan bukti sepertiscreenshotbukti transfer atau bukti pembayaran lain untuk melindungi diri sendiri.

Hal ini untuk menghindarkan pinjol nakal, yang membuat kita terjebak pada jumlah pinjaman membengkak.

7. Punya Tambahan Penghasilan

Nekat mengajukan pinjol adalah salah satu bukti bahwa keuangan kita tidak baik-baik saja.

Pinjolmungkin jadi solusi paling nyaman dan paling tepat memenuhi kebutuhan yang datangnya mendadak.

Baca Juga: Digunakan Juga untuk Belanja, Ternyata Ini yang Bikin Masyarakat Tertarik Pinjol

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan mendadak pertanda kita perlu membenahi arus keuanganmu.

Mungkin kita perlu menambah penghasilan agar tidak bergantung pada pinjol di kemudian hari.

8. Jangan Biayai Pengeluaran Konsumtif

Salah satu faktor yang bikin kita terjebak pinjol karena membiayai pengeluaran konsumtif menggunakan utang.

Shierly mengatakan, gaya hidup sebaiknya jangan dibiayai dari pinjaman konsumtif, karena bunganya yang cenderung tinggi.

Meski proses dari pinjol bunga rendah dan mudah ini menggiurkan, tidak ada yang lebih baik selain menahan diri bersikap semampunya.

Tidak memaksakan diri menyerupai orang lain, atau untuk mendapatkan validasi dari orang yang tidak berkontribusi secara langsung pada hidup kita. (FINANSIALKU.COM)

Editor : Yunus

Sumber : Finansialku

Baca Lainnya