CERDASBELANJA.ID - Di zaman yang serbaonline, canggih dan berteknologi rasanya tidak asing dengan fiturpaylateratau jika diartikan adalah “bayar nanti” saat dipakai belanja.
Sebenarnya fitur seperti ini enggak asing untuk pengguna yang belanja pakai kartu kredit.
Kalau pakai kartu kredit kan memang kita pakai belanja terlebih dahulu, bayarnya nanti saat jatuh tempo.
Perbedaannya, kita harus mendaftar dulu di bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut. Bisa diterima, bisa juga ditolak.
Paylatermuncul untuk menjawab pengguna yang tidakbankable,atau sering sekali ditolak pihak bank karena tidak memenuhi syarat.
Seperti,payrollgaji yang tidak sesuai, atau syarat 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) pada pengajuan kredit.
Paylaterbiasanya hadir dalam fitur-fitur terkini hampir di seluruh aplikasilifestyle, entertainment,transportasi.
Pada dasarnya ingin memudahkan, namun banyak juga yang terjebak dengan fiturpaylater.
Jadi sebenarnya bagaimanamindsetyang perlu ditanamkan pada fiturpaylater? Apakah ini menguntungkan? Atau ini jebakan finansial yang perlu diperhatikan?
Sebenarnya, jika ada fitur terbaru pasti ada sisi baik dan ada sisi buruk, yang penting kita harus memahami terlebih dahulu.
Data dari Coherent Market Insights, sebuah organisasi intelijen dan konsultasi pasar global, menunjukkan kemungkinan adanya laju pertumbuhan pasarpaylatersecara global.
Baca Juga: Cara Mengaktifkan DANA PayLater untuk Dapat Uang Pinjaman, Bisa Dipakai Belanja!
Setidaknya, sebelum tahun 2027 diperkirakan nilainya akan naik secara signifikan menjadi US$ 33,638 juta dolar, dari sebelumnya sebesar US$ 5 juta dolar di tahun 2017, dengan persentase pertumbuhan sebesar 21,2% per tahun.
Singkatnya, penggunaanpaylatersemakin marak untuk digunakan. Namun, apakah penggunaanpaylatermenimbulkan budaya berutang atau sebuah inovasi?
Dalam penggunaannya, kita cukup mendaftarkan diri dengancara selfiebersama KTP, lalu mengisi data diri, dan limit akan diberikan dengan batas terendah terlebih dahulu.
Semakin rajin kita menggunakannya dan memiliki histori baik, maka kita akan mendapatkan limit yang ter-upgradesecara terus menerus.
Hal ini tentunya menggiurkan saat benar-benar dibutuhkan dan memangpaylaterterbilang mudah.
Biasanya fiturpaylatersangat menggiurkan saat memberikan fasilitas diskon tambahan.
Contohnya, jika kita berlibur ke kota lain, dengan menggunakanpaylaterkita dapat potongan harga, sedangkan pembayaran secara tunai tidak mendapatkan potongan.
Artinya kita dibuat untuk berpikir mengambilpaylater, jika kita tidak masalah dengan konsep pembayaran tagihan di akhir.
Lalu yang jadi masalah baru adalahpaylatermembentuk budaya berutang, bahkan untuk usia-usia yang baru saja memiliki KTP.
Contohnya adalahpaylaterpembelanjaan. Nilai yang diambil tidak seberapa karena belum memahami adanya bunga ekstra jika bayaran tidak dilunasi atau adanya penalti jika pelunasan dipercepat. (FINANSIALKU.COM)