CERDASBELANJA.ID – Siapa yang tidak ingin sukses dan mencapai financial freedom di usia muda? Tentu, hal tersebut bisa diwujudkan dengan perencanaan keuangan yang baik.
Namun, banyak yang mengira bahwa orang yang mencapai financial freedom identik dengan memiliki uang yang banyak serta tak perlu lagi bekerja.
Sebelum itu, kita perlu tahu dulu apa itu financial freedom? Financial freedom atau merdeka finansial, adalah kebebasan dalam memilih, apakah mau bekerja lagi, menjalankan usaha lagi atau diam di rumah.
Ketiga opsi tersebut, bisa diambil ketika seseorang telah meraih tujuan keuangan, yaitu punya dana cukup untuk kebutuhan primer, punya dana untuk memenuhi kebutuhan sekunder ataupun tersier, serta punya proteksi asuransi.
“Jangan salah, mereka yang punya penghasilan besar belum tentu sudah merdeka secara finansial,” ujar Direktur Sales Fuse Ridho Revilino dalam keterangannya, dikutip Minggu (31/7).
Ridho menjelaskan, menyusun strategi perencanaan keuangan adalah hal ideal dalam mengaplikasikan konsep piramida pengelolaan keuangan.
Sebelum berinvestasi, ada fondasi yang harus lebih dulu dibangun secara kokoh. Pertama, memiliki cashflow dan dana darurat.
Kedua, memiliki manajemen risiko yang baik, yakni dengan proteksi berupa asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan dan lain-lain.
Menurut Ridho, perencanaan keuangan ini bisa lebih efektif berjalan, ketika faktor risiko-risiko kerugian finansial sudah diminimalkan secara baik dengan proteksi asuransi.
Baca Juga: Cara Belanja Offline Pakai ShopeepayLater, Cuma 6 Langkah Mudah
Kita membutuhkan asuransi, untuk melindungi keuangan pribadi dari kerugian finansial akibat terjadinya risiko yang datang tak terduga.
Risiko itu, bisa berupa kejadian sakit, meninggal dunia, kebakaran rumah atau kehilangan kendaraan bermotor.
“Setelah aspek proteksi terpenuhi, baru bisa berinvestasi dengan menggunakan uang dingin, bukan dengan dana kebutuhan hidup sehari-hari," jelas Ridho.
Ridho menambahkan, melalui kecanggihan teknologi, generasi Z dan milenial kini bisa berinvestasi saham atau aset kripto dengan menggunakan aplikasi.
Untuk urusan proteksi, sambung Ridho, teknologi yang dikembangkan Fuse juga memungkinkan masyarakat untuk membeli asuransi menggunakan aplikasi Fuse Pro.
Menurutnya, insurtech kini menjadi solusi inovatif dalam dunia asuransi. Lewat Fuse Pro, kami membantu partner dan end-customer, untuk membeli premi dan mengajukan klaim hanya melalui gadget masing-masing.
“Kami mendistribusikan produk asuransi secara online, bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi dan 7 perusahaan di antaranya berstatus Titanium Partner atau menjalin kemitraan secara eksklusif dengan Fuse," kata Ridho.
Saat ini sudah ada lebih dari 70 ribu orang bergabung menjadi partner Fuse Pro. Fuse membuka kesempatan bagi semua orang untuk menjadi partner Fuse Pro, untuk mendapatkan penghasilan aktif dan pasif.
“Bahkan, mendapatkan kesempatan untuk meraih financial freedom sekaligus melindungi keuangan dari risiko apa pun," tutup Ridho. (*)