CERDASBELANJA.ID – Penyebaran berita hoax atau palsu di Indonesia, perlu disikapi dengan cerdas oleh masyarakat.
Terutama ketika berita palsu tersebut mengandung unsur penipuan, seperti iklan BCA yang belum lama ini viral.
Dalam iklan berupa foto yang diunggah di media sosial Instagram, menyebutkan promo upgrade terkait status nasabah BCA.
Akun @bca.prioritas_call tersebut, memberikan diskon minimal saldo untuk menjadi BCA Prioritas dari Rp100 juta menjadi hanya Rp10 juta.
Dilansir dari Kompas.com, PT Bank Central Asia Tbk menegaskan bahwa iklan yang telah menelan korban tersebut adalah penipuan.
Hal tersebut untuk merespons postingan warganet di Twitter yang mengaku adiknya terkena penipuan sebesar Rp 118 juta karena mengklik iklan tersebut.
Alur penipuan dalam iklan ini yaitu nasabah BCA atau korban mengklik iklan yang kemudian diarahkan ke pesan WhatsApp dengan nomor +61872006998.
Lalu nomor tersebut akan mengatasnamakan Bank BCA, alamat kantornya pun alamat Bank BCA.
Terkait hal itu, Executive Vice President Secretariat and Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn memberikan klarifikasi.
Iklan penipuan BCA Prioritas
Baca Juga: Cara Buka Deposito BCA Online Pakai MyBCA, Cukup Ikuti 6 Langkah Ini
Hera mengatakan, pihaknya sudah menghubungi dan memberikan penjelasan kepada nasabah yang menjadi korban penipuan.
"Akun Instagram tersebut bukan akun resmi BCA. Kami senantiasa mengimbau nasabah untuk berhati-hati atas modus penipuan yang mengatasnamakan BCA," ujar Hera.
Hera menambahkan, keanggotaan BCA Prioritas hanya bisa didapatkan melalui syarat dan ketentuan tertentu dan undangan dari Kantor Cabang BCA.
"Jadi jika ada pihak lain yang menawarkan jasa upgrade menjadi nasabah BCA Prioritas melalui telepon dan promo di media sosial sudah pasti itu penipuan," jelas Hera.
Hera mengingatkan para nasabah untuk tidak sembarangan mengklik link palsu dan memberikan data-data pribadi di link yang tidak terjamin keasliannya.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Viral Iklan Upgrade BCA Prioritas Rp 10 Juta, BCA: Sudah Pasti Itu Penipuan!".(*)