Mentan Sebut Daging Ternak yang Kena PMK Masih Bisa Dimakan, Kecuali Bagian Ini

Jumat, 13 Mei 2022 | 20:00
ReinhardThrainer

Ilustrasi Sapi

CERDASBELANJA.ID -Kini, hewan ternak banyak terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pada 28 April 2022,kasus ini pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya.

Dilansir dariKompas.com, PMK atau dikenal sebagaiFoot and Mouth Disease (FMD)danApthtae Epizooticaeadalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus.

Penyakit ini rentan menulari hewan ternak seperti sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

Hewan ternak bisa tertular karena adanya kontak langsung maupun tidak langsung.

Penularan secara langsung dapat melalui droplet, leleran cairan hidung, dan serpihan kulit pada hewan yang terinfeksi virus.

Sedangkan penularan tidak langsung terjadi pada vektor hidup, yaitu manusia dan hewan lainnya.

Virus yang menempel ini juga menular melalui mobil pengangkut ternak, peralatan, alas kandang, dan lainnya.

Baca Juga: Daftar Harga Sembako Hari Ini, Hampir Semua Bahan Pokok Turun Harga

Virus ini juga bisa menyebar melalui angin di daerah beriklim khusus bisa mencapai radius 60 km di darat dan 300 km di laut.

Lalu, apakah hewan ternak yang terkena PMK bisa tetap dikonsumsi?

MelansirKompas.com, sebagian daging ternak yang terinfeksi PMK ternyata masih bisa dikonsumsi.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam jumpa pers virtual, Rabu (11/05).

Namun, Syahrul mengatakan, organ dalam atau jeroan dan bagian mulut seperti bibir dan lidah tidak bisa dikonsumsi.

“Jeroan dan bagian mulut seperti bibir dan lidah ternak yang terkena PMK tidak bisa dikonsumsi. Tapi yang lain masih bisa direkomendasikan, dagingnya pun masih bisa dimakan,” ujarnya.

Syahrul juga mengatakan bahwa penyakit ini tidak bisa menyebar ke manusia.

Hanya hewan jenis kuku berbelah seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi yang bisa terserang.

Meski begitu, pihaknya mengaku akan terus berusaha meminimalisir penyebaran.

Baca Juga: Bisa Hemat! Ini 7 Cara agar Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC Saat Cuaca Panas

"Kami juga berharap agar masyarakat tidak panik, nantinya bisa membuat para peternak panik dan mendadak memotong hewan-hewannya," kata Mentan.

Adapun, ada 2 daerah yang dilanda wabah penyakit mulut dan kaki pada hewan yaitu Kabupaten Aceh dan Kabupaten di Jawa Timur.

"Untuk Kabupaten Aceh, ada 2 daerahnya yang terpapar yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Sementara Jawa Timur terdiri dari Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto," jelasnya.

Dengan adanya penetapan daerah tersebut, Syahrul telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran.

Di antaranya, Kementan telah membuat langkah darurat atau agenda SOS, langkah temporary, dan agenda recovery atau pemulihan.(*)

Editor : Presi

Baca Lainnya