Daftar Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rawit Merah Tembus Rp48.200

Kamis, 28 April 2022 | 08:00
unsplash.com

ilustrasi cabai rawit

CERDASBELANJA.ID – Lebaran sebentar lagi, saatnya belanja sembako untuk memasak makanan khas Lebaran.

Sebelum belanja, cari tahu dulu berapa harga rata-rata sembako secara nasional agar bisa menyiapkan budget lebih.

Berdasarkan data per tanggal 27 April atau H-3 Lebaran, harga rata-rata sembako di Indonesia mulai meningkat.

Sangat sedikit harga produk sembako yang masih bertahan stabil. Apalagi permintaan sembako di pasar semakin tinggi.

Jika ingin belanja Lebaran, simak dulu daftar lengkap harga rata-rata sembako nasional per tanggal 27 April 2022.

- Harga beras premium turun menjadi Rp12.400/kg.

- Harga beras medium stabil di Rp10.400/kg.

- Harga gula pasir juga stabil di Rp14.700/kg.

- Harga minyak goreng curah naik tipis menjadi Rp17.300/lt.

Baca Juga: 5 Faktor Tak Bisa Belanja Online dengan Metode Pembayaran COD di Shopee

- Harga minyak goreng kemasan sederhana masih stabil di Rp23.900/lt.

- Harga minyak goreng kemasan premium turun menjadi Rp26.400/lt.

- Harga kedelai impor masih stabil di Rp14.000/lt.

- Harga tepung terigu juga stabil di Rp11.500/kg.

- Harga daging sapi paha belakang kembali naik menjadi Rp136.800/kg.

- Harga daging ayam ras juga naik menjadi Rp38.900/kg.

- Harga telur ayam ras berhasil turun tipis menjadi Rp27.400/kg.

- Harga cabai merah besar kembali naik tipis menjadi Rp45.700/kg.

- Harga cabai merah keriting juga mengalami peningkatan menjadi Rp43.000/kg.

Baca Juga: Biar Nggak Rugi, Ini 4 Cara Beli Baju Lebaran Online agar Pas di Badan

- Harga cabai rawit merah turun tipis menjadi Rp48.200/kg.

- Harga bawang merah terpantau naik menjadi Rp35.700/kg.

- Harga bawang putih honan juga naik menjadi Rp31.000/kg.

- Pantauan harga dan ketersediaan stok ini akan dilakukan setiap hari oleh Kemendag untuk menjaga harga barang kebutuhan pokok, khususnya menjelang Idulfitri.

Data tersebut bersumber dari 216 pasar rakyat di 90 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang dilakukan oleh kontributor dari dinas yang membidangi perdagangan. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya