Pastikan Stok Pangan Aman Selama Ramadhan, Pemprov DKI Jakarta Kolaborasi dengan Sejumlah Lembaga

Rabu, 13 April 2022 | 13:00
Tribun Batam

Ilustrasi sembako

CERDASBELANJA.ID – Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menjaga situasi Ramadhan di Jakarta berjalan dengan tenang, aman, dan nyaman.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta, Satgas Pangan, Bank Indonesia, Bulog, Polda Metro Jaya, dan tiga BUMD Pangan.

Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka mengamankan stok dan pasokan pangan selama Ramadhan dan hari Raya Idulfitri tahun 2022.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menjamin ketersediaan stok dan pasokan selama Ramadhan.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen menjaga kestabilan harga dengan cara pengawasan harga dan stok pangan strategis, serta gudang penyimpanan.

Pemprov DKI Jakarta juga melaksanakan pangan subsidi, pasar murah, bazar, dan pengamanan stok Ramadhan.

Eli menjelaskan, sejalan dengan momentum Ramadhan yang kali ini cukup unik, yaitu terjadi saat situasi pandemi Covid-19 mulai pulih, tetapi di global ada konflik antara Rusia-Ukraina.

Situasi tersebut menyebabkan pasokan menurun sehingga harga naik, tetapi permintaan meningkat selama bulan Ramadhan.

“Kami berharap, upaya Pemprov DKI dan dukungan berbagai pihak dalam mengamankan stok dan pasokan pangan dapat menjaga kekhusyukan beribadah, beraktivitas secara nyaman dan aman di Jakarta selama Ramadhan,” kata Eli dalam keterangannya, Jumat (8/4).

Baca Juga: Ini Dia Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Total Kekayaannya Capai Lebih dari Rp3 Ribu Triliun

Eli menambahkan, arahan Gubernur DKI Jakarta adalah Pemprov DKI senantiasa membuka peluang berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Contohnya, Provinsi DKI Jakarta melakukan kerja sama dengan beberapa provinsi untuk penyediaan pangan.

Di antaranya Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Riau.

Kerja sama ini, dilakukan untuk penyediaan beberapa komoditas seperti beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, bawang, dan gula.

Pemprov DKI Jakarta melalui TPID dan Satgas Pangan, senantiasa melakukan pemantauan dan pengawasan melalui dua cara.

Pertama, menyiapkan Platform Digital Pemantauan Harga, yaitu Info Pangan Jakarta (IPJ). IPJ memberikan informasi perkembangan harga pangan harian, sebanyak 37 komoditas dari 48 lokasi pasar.

Masyarakat juga bisa mengetahui informasi harga pangan, melalui fitur JakPangan yang ada di super aplikasi JAKI.

“Melalui platform tersebut, masyarakat dapat langsung memantau perkembangan harga pangan strategis. Bagi Pemprov DKI Jakarta, melalui informasi ini dapat segera melakukan intervensi apabila terjadi kenaikan harga signifikan,” imbuh Eli.

Kedua, TPID Provinsi DKI Jakarta secara rutin melakukan rapat mingguan tentang perkembangan harga pangan dan bahan penting lainnya, serta antisipasi yang diperlukan untuk mengendalikan harga.

Baca Juga: Cerita Rokib, Nelayan Pesisir yang Sukses Buka Peluang Ekonomi Baru Lewat Digitalisasi Shopee

Selain itu, DKPKP Provinsi DKI Jakarta juga melakukan perhitungan prognosa kebutuhan pangan masyarakat.

Di antaranya melalui analisa Neraca Bahan Makanan (NBM), serta membangun Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) yang memuat informasi tentang stok dan harga pangan di tingkat distributor, konsumen, dan daerah produsen.

“Masyarakat dapat memperoleh bahan pangan yang terjangkau dan berkualitas di 121 gerai Pasar Jaya, Meat Shop Dharma Jaya, dan Pasar Induk Beras Cipinang. Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, untuk melakukan penindakan terhadap oknum yang melakukan penimbunan bahan pangan,” jelas Eli.

Untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang beredar di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta secara rutin melakukan pembinaan dan pengawasan kepada pelaku usaha.

Pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta meliputi pangan segar dan pangan olahan dari komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan.

Kegiatan pengawasan dilakukan pasar tradisional, pasar swalayan, toko online, lokasi binaan, pasar induk dan sentra produksi.

“Ke depannya, pemantauan dan pengawasan akan terus kami lakukan. Untuk itu, kami imbau kepada masyarakat agar tetap tenang beraktivitas di bulan Ramadhan, tidak perlu panik dan tetap optimistis demi menjaga keseimbangan stok dan pasokan pangan yang ada,” tutup Eli. (*)

Editor : Presi

Baca Lainnya