Pahami Skema Penyaluran BLT Minyak Goreng, Ada dari Kemensos dan TNI-Polri

Sabtu, 09 April 2022 | 13:00
Dok. Humas Kemenko Perekonomian

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso

CERDASBELANJA.ID – Belakangan ini, persoalan minyak goreng di Indonesia masih jadi perbincangan hangat.

Harga minyak goreng yang melambung tinggi, membuat banyak masyarakat kesulitan membelinya.

Untuk itu, demi menjawab persoalan ini pemerintah meluncurkan bantuan sosial (bansos) terbaru, berupa Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT minyak goreng). Menurut pemerintah, BLT minyak goreng ini berfungsi untuk menjaga daya beli masyarakat.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, BLT minyak goreng bertujuan untuk meringankan beban dan menjaga daya beli/belanja masyarakat, dalam memasuki bulan Ramadhan dan masa Lebaran nanti.

“Terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, khususnya Minyak Goreng,” ujar Susiwijono dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (8/4).

Ia melanjutkan, program BLT minyak goreng merupakan bagian dan juga menggunakan anggaran Program PEN TA 2022 yang dikoordinasikan oleh Komite PC-PEN dan Kementerian Keuangan.

Secara terperinci, Susiwijono menjelaskan, proses distribusi BLT minyak goreng ini terbagi menjadi dua.

Pertama, adalah BLT minyak goreng di rumpun program Bansos Pangan Kementerian Sosial (Kemensos). Kedua, BLT minyak goreng di rumpun program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN) TNI-Polri.

BLT Minyak goreng di rumpun program Bansos Pangan Kemensos, akan diberikan kepada 20,65 juta KPM.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu, Bisa Lewat Website atau Aplikasi

Jumlah ini, terdiri atas 18,8 juta penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT/Kartu Sembako) dan 1,85 juta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak menerima BPNT.

Adapun besaran masing-masing penerima, adalah Rp100 ribu/Keluarga Penerima Manfaat (KPM)/bulan selama 3 bulan, yaitu April-Juni 2022.

Namun, distribusi BLT minyak goreng ini akan diberikan sekaligus sebesar Rp300 ribu pada bulan April 2022 ini.

Di sisi lain, BLT minyak goreng di rumpun program BT-PKLWN TNI-Polri akan diberikan kepada 2,5 juta PKL dan warung, utamanya yang mempunyai usaha makanan.

BLT minyak goreng pada program BT-PKLWN TNI-Polri ini, akan diberikan pada 514 Kabupaten/Kota/

Masing-masing KPM, akan menerima bantuan sebesar Rp100 ribu/PKL/bulan selama 3 bulan, serta akan diberikan sekaligus senilai Rp300 ribu per penerima, pada bulan April 2022 ini.

Untuk BLT minyak goreng ini, menggunakan skema BT-PKLWN yang penyalurannya dilakukan secara langsung oleh TNI dan Polri.

Adapun anggaran untuk BLT minyak goreng ini menggunakan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022.

Perinciannya, adalah sebesar Rp6,2 triliun melalui DIPA Kementerian Sosial untuk BLT Minyak goreng rumpun Bansos Pangan.

Baca Juga: Jokowi Umumkan BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu Cair April Ini , Siapa Saja yang Berhak Dapat?

Sementara itu, untuk BLT minyak goreng rumpun program BT-PKLWN, disiapkan anggaran sebesar Rp750 miliar melalui anggaran di TNI/POLRI.

Dengan demikian, total anggaran yang dialokasikan untuk BLT minyak goreng adalah sebesar Rp6,9 triliun.

Kemudian, untuk mendukung kelancaran penyaluran dan agar program tersebut tepat sasaran, telah dioperasikan mobile application, berupa Sistem Aplikasi BT-PKLWN dari Telkom untuk penyaluran oleh TNI, serta Sistem Aplikasi Puskeu Presisi untuk penyaluran BT-PKLWN oleh POLRI.

Di sisi lain, untuk BLT Minyak goreng yang di Kemensos, menggunakan Sistem di Kemensos dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk penerima PKH dan Kartu Sembako.

Menurut Susiwijono, penggunaan mobile application yang dioperasikan secara real-time, akan membangun akuntabilitas, transparansi, dan mendukung agar program ini tepat sasaran.

“Melalui program BLT minyak goreng ini, diharapkan akan mampu menjaga daya beli dan mengurangi beban masyarakat. Terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, khususnya kebutuhan minyak goreng,” tutup Susiwijono. (*)

Editor : Presi

Baca Lainnya