Banyak Berkontribusi, OVO Perkuat Peran Perempuan dalam Meningkatkan Akses Digital

Rabu, 16 Maret 2022 | 12:00
Dok. OVO

UMKM perempuan yang memanfaatkan OVO

CERDASBELANJA.ID – Pesatnya perkembangan ekonomi digital dalam beberapa tahun belakangan, tidak terlepas dari peran dan upaya para pelaku UMKM yang tidak dimungkiri telah ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mandiri Institut mencatat, kegiatan kanal penjualan online bahkan dominan dilakukan oleh pelaku usaha perempuan sebanyak 61%.

Hal ini, adalah suatu pencapaian yang menggambarkan besarnya animo perempuan Indonesia untuk ikut membangun perekonomian digital.

Kegiatannya pun beragam, dengan kanal penjualan online didominasi oleh sektor industri pengolahan rumah tangga (86%), restoran (71%), dan perdagangan (44%).

Menurut Bank Dunia, dua pertiga populasi Indonesia saat ini berada di kelompok usia produktif 15-64 tahun, serta membuka akses partisipasi ekonomi bagi mereka merupakan suatu potensi luar biasa untuk akselerasi pertumbuhan.

Jika Indonesia dapat meningkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan sebanyak 25% pada 2025, hal tersebut dapat menambah kegiatan ekonomi senilai lebih dari Rp893 triliun, dan meningkatkan PDB hingga 2,9%.

Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi memperkirakan, ekonomi digital Indonesia tahun 2021 sebesar Rp632 triliun akan bertumbuh 8x lipat pada tahun 2030.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengemukakan, bahwa perempuan semakin memainkan peran penting bagi ekonomi Indonesia.

Di sektor UMKM, sebanyak 53,76% dimiliki oleh perempuan, dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97%, dan kontribusi ekonomi hingga 61%. Di sektor investasi, kontribusi perempuan mencapai 60%.

Baca Juga: Cara Transfer OVO ke Gopay, Ternyata Gampang dan Tak Bikin Ribet

Pencapaian tersebut, dapat dilihat sejalan dengan peningkatan tingkat literasi digital, serta perkembangan platform digital yang semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan, bahwa walau indeks literasi keuangan perempuan masih rendah di angka 36,13%, tetapi telah meningkat, jika dibandingkan indeks 25,5% pada 2016.

Hasil ini, juga menunjukkan mengecilnya celah tingkat literasi antara laki-laki dan perempuan, dengan selisih sebesar 3,81% dibanding tahun 2016 sebesar 7,70%.

Tren peningkatan literasi digital keuangan, juga terlihat mendukung peran perempuan di ekonomi digital.

Pada tahun 2016, indeks inklusi keuangan laki-laki adalah 69,6% dan naik menjadi 77,2% pada tahun 2019.

Sementara itu, indeks inklusi keuangan perempuan adalah 66,2% pada tahun 2016 dan meningkat menjadi 75,2% pada tahun 2019.

Lebih lanjut, studi lapangan yang dilakukan CORE Indonesia bersama OVO atas lebih dari 2000 UMKM se-Indonesia, menemukan bahwa para pelaku UMKM yang bergabung di OVO, selanjutnya mencatat peningkatan literasi dan keuangan digital, dengan dampak positif bagi pelaku perempuan UMKM yang sangat besar terkait terkait pengajuan kredit usaha.

Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit, menyatakan, kajian CORE Indonesia memperlihatkan, bahwa literasi keuangan pelaku UMKM perempuan mengalami peningkatan setelah bergabung di platform OVO, dengan 46% kini menggunakan kredit usaha.

Hal ini penting, mengingat akses terhadap kredit usaha merupakan salah satu halangan yang dihadapi UMKM Indonesia.

Baca Juga: OVO Hadirkan Seminar Edukasi, Dorong Pentingnya Perlindungan Data Pribadi

“Dengan demikian, terlihat bahwa platform digital, dalam hal ini OVO, berhasil memberikan kontribusi dan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM, khususnya pelaku perempuan,” ujar Harumi dalam keterangannya.

Manfaat platform digital, dapat dilihat dari tanggapan merchant digital Indonesia sebagaimana dikutip dari studi e-Conomy SEA 2021.

Sebanyak 28% responden, mengaku tidak akan dapat berhasil melewati pandemi tanpa adanya akses digital, serta 69% di antaranya berencana meningkatkan pemanfaatan sarana pemasaran digital dalam lima tahun ke depan, sedangkan 98% kini menerima pembayaran digital.

Sarah Diana, pelaku usaha dan founder Roti Eneng mengungkapkan, manfaat digitalisasi yang dirasakannya.

Sarah menjelaskan, perjalanan membangun bisnis Roti Eneng membawa dirinya mempelajari banyak hal, salah satunya pemanfaatan pembayaran digital. Roti Eneng, adalah merchant OVO di toko terletak Gandaria dan e-commerce.

“OVO memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bertransaksi, baik secara offline maupun online yang saya yakin menjadi nilai tambah bagi para konsumen,” papar Sarah.

“Melalui adanya momentum perayaan Hari Perempuan Internasional di bulan Maret ini, besar harapan OVO bahwa dengan membuka akses pembayaran digital dan layanan keuangan yang beragam dan terjangkau, OVO dapat turut mendorong literasi dan inklusi keuangan yang merata bagi masyarakat, khususnya bagi para perempuan Indonesia," tutup Harumi. (*)

Tag

Editor : Yunus