CERDASBELANJA.ID – Masa pandemi seperti saat ini menuntut perubahan aktivitas masyarakat dengan pengadopsian teknologi digital yang semakin meningkat, serta menjadi lebih bergantung pada akses internet.
Sejalan dengan itu, OVO terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai inisiatif.
Di antaranya, seperti Fintech Academy bersama Bareksa, serta edukasi terkait perlindungan data pengguna melalui berbagai wadah.
Kali ini, OVO berkesempatan untuk bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) melalui Management Student Society FEB UI.
OVO hadir sebagai pembicara untuk kegiatan The 18th MIST (Marketing Insight): Conference, Seminar, and Training.
Melalui acara ini, OVO berharap dapat memberikan pemahaman mengenai ekosistem digital, fintech, dan data privacy secara lebih mendalam bagi para anak muda Indonesia, sebagai penambah wawasan baru yang relevan dengan situasi dan kondisi saat ini.
Data Privacy Officer Lead OVO Ruben Sumigar menyatakan pentingnya edukasi dan pemahaman mengenai teknologi digital diimbangi dengan wawasan akan perlindungan data pribadi.
Ruben menjelaskan, OVO sangat memprioritaskan perlindungan data pribadi para pengguna. Salah satu contohnya, dengan menerapkan multi-layered security system agar data pribadi pengguna OVO dapat terjamin keamanannya.
Namun, masing-masing pengguna tetap perlu berwaspada dan paham mengenai data pribadi apa saja yang tidak boleh disebarkan demi menjaga keamanan privasi mereka.
Baca Juga: Promo Telkomsel Paket Data, Cukup Bayar Pakai OVO Bisa Internetan Sepuasnya
“Jika menerapkan hal tersebut, baik dari sisi penyedia layanan maupun pengguna, maka keamanan privasi akan lebih terjaga dan terjamin,” ujar Ruben dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/3).
Melihat peningkatan tren industri digital dan teknologi finansial yang kian menanjak, terlebih di tengah pandemi, OVO berkomitmen untuk tidak hanya memfasilitasi dari segi layanan keuangan.
OVO juga akan mengedukasi atas tren tersebut agar masyarakat mampu memahami secara keseluruhan dan menerapkan secara langsung melalui aplikasi OVO.
Melalui edukasi dan pengetahuan yang cukup, secara tidak langsung masyarakat juga mengambil peran dalam mewujudkan usaha pemerintah Indonesia, dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. (*)