CERDASBELANJA.ID – Modus penipuan pinjaman online (pinjol) selalu menjadi hal yang meresahkan masyarakat.
Teror seperti telepon hingga debt collector yang menagih ke rumah selalu menjadi momok menakutkan.
Walaupun begitu, pinjol tetap menjadi solusi cepat saat butuh pinjaman uang untuk kebutuhan pribadi atau bisnis.
Sebenarnya sah-sah saja untuk meminjam uang di pinjol, asal tahu cara bijak menggunakannya.
Selain itu, kita juga harus tahu cara cerdas menghadapi teror pinjol seperti yang dialami oleh dokter Tirta belum lama ini.
Dikutip dari Kompas, dokter Tirta sempat dituding tak membayar tagihan pinjaman online.
“Today ada orng ngaku pinjol sebuah produk nyamperi orang tua saya. Mengatakan saya ga membayar tagihan," tulis dokter melalui akun Twitter @tirta_cipeng.
Saat berada dalam situasi tersebut, dokter Tirta langsung memutar otak untuk menghadapinya.
Dengan cara yang cerdas, tentu dokter Tirta tak mudah begitu saja percaya dengan debt collector tersebut.
Hal pertama yang dilakukan oleh dokter Trita lalu menegur debt collector tersebut hingga meminta bukti terkait pinjaman online itu.
“Saya cuma tantang aja, kalo bener saya pinjem, saya mau ke kantor penyedia jasa tsb bersama tim legal saya. Oknum mundur teratur, tapi smpt foto2 rumah," tulis dokter Tirta.
Dokter Tirta mengatakan, bahwa debt collector yang datang ke rumahnya hanya memiliki data alamat rumah sesuai KTP.
Sehingga dari sinilah dokter Tirta mulai curiga KTP miliknya dimanfaatkan untuk penipuan.
“Padahal saya ga pinjem uang dkk. Artinya ada yg pake KTP saya buat pinjem / emang KTP saya tersebar dan dijadikan sasaran oknum penipu ngaku pinjol," ungkap dokter Tirta lagi.
Meski tak mengalami kerugian materi atas kasus tersebut, dokter Tirta mengaku bahwa orangtuanya mengalami trauma atas kejadian ini.
"Saya masih menunggu itikad baik penyedia pinjol untuk investigasi. Sejauh ini mreka kooperatif, karena tergolong jasa besar," ujarnya.
Atas kejadian tak mengenakan ini, dokter Tirta memperingatkan publik agar berhati-hati.
“Hati2 kawan2, data kita ga aman, dan efeknya terasa. Orng bisa nyamperin rumah kita dan bisa ganggu rumah / ngaku2 untuk berbuat jahat," ucap Tirta.(*)