Sociolla Bagi Resep Bisnis Kecantikan Tetap Melejit Selama Pandemi, Harus Dengarkan Konsumen

Senin, 20 Desember 2021 | 15:00
Ayu/Cerdas Belanja

Co-founder dan CMO Social Bella Chrisanti Indiana

CERDASBELANJA.ID – Selama masa pandemi, tidak sedikit bisnis yang terpaksa tutup karena adanya penurunan drastis jumlah pembeli.

Hal ini juga dirasakan oleh Sociolla yang bergerak di bisnis Beauty and Personal Care.

Co-founder dan CMO Social Bella Chrisanti Indiana bercerita, pada awal pandemi melanda, kinerja bisnis Sociolla mengalami penurunan drastis.

Ia menjelaskan, saat pandemi melanda masyarakat tiba-tiba tidak berbelanja make up. Apalagi, saat pandemi melanda pertama kali bertepatan dengan anniversary Sociolla.

Santi mengaku, pihaknya sudah merencanakan banyak hal seru, seperti event offline, launching produk baru dan sebagainya.

“Namun, tiba-tiba konsumen tidak mencari produk make up, saat itu (penjualan) langsung drop, tetapi ada banyak kebutuhan lain yang muncul,” ujar Santi di Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga: Cara Bisnis Online di Shopee, Ini 4 Skill yang Wajib Dimiliki Pebisnis UMKM di Era Digital

Santi menjelaskan, selama menghabiskan banyak waktu di rumah, konsumen lebih memperhatikan kesehatan. Untuk itu, produk perawatan diri jadi lebih dibutuhkan.

“Saat itu skin care jadi naik. Sebagai langkah lanjutannya, kami memberikan informasi yang lebih lengkap kepada konsumen, tentang seluk beluk skin care. Seperti cara merawat diri, produk-produk yang lebih menenangkan dan sebagainya,” lanjut Santi.

Pada saat produk perawatan diri menjadi primadona, Santi bersama tim langsung meluncurkan kampanye “Glow from Home.”

Santi mengatakan, Sociolla tidak hanya berfokus bisa menjual produk lebih banyak, tetapi Sociolla juga kita memberikan dampak nyata kepada konsumen.

Santi menyadari, ada banyak cara yang bisa dilakukan konsumen untuk tetap bisa merawat diri selama di rumah.

“Saat itu, kami langsung mengubah strategi ke kategori yang lain. Inilah kenapa selama pandemi, kami bisa berkembang dengan lebih memfokuskan bisnis ke hal lain yang memang dibutuhkan konsumen,” katanya.

Baca Juga: Cara Bisnis Online di Shopee, Seller Wajib Tahu Apa Itu Sistem Penalti Poin?

Kemudian saat pandemi mereda, Santi melihat banyak konsumen yang mulai kembali bekerja ke kantor.

Melihat situasi yang berubah, Sociolla secara cekatan meluncurkan kampanye “Back to Make Up.”

Kampanye ini, hadir untuk memfasilitasi konsumen yang mencari produk make up terbaru yang lebih inovatif, sekaligus bisa menggantikan produk lama mereka yang sudah kedaluwarsa.

Saat itu, kata Santi, banyak konsumen yang mencari produk baru yang lebih inovatif dan simpel. Untuk itu, Sociolla mulai menyediakan dan menyorot produk-produk 2 in 1.

“Misalnya seperti produk make up yang lebih ringan, produk yang fokus di area mata, sampai liptint misalnya karena enggak menempel di masker,” tuturnya.

Menurut Santi, jika melihat bisnis Beauty hanya dari penjualan make up saja, memang ada banyak tantangan yang dihadapi.

“Namun, jika dilihat secara lebih luas sebenarnya banyak juga hal yang bisa kami lakukan. Sejalan dengan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda, kami harus bisa fleksibel, mengerti, dan mendengarkan konsumen untuk mengetahui sebenarnya apa yang mereka butuhkan,” tutup Santi. (*)

Baca Juga: Awal Tahun, Sociolla Buka Lima Toko dan Beri Inovasi untuk Konsumen

Editor : Yunus

Baca Lainnya