Telehealth Bantu Jangkau Banyak Pasien, Halodoc Dukung Digitalisasi

Minggu, 24 Oktober 2021 | 21:00
Dok. Halodoc

Halodoc dukung digitalisasi dokter lewat telemedicine

CERDASBELANJA.ID – Meskipun peran dokter sangat mendasar bagi kesejahteraan bangsa, Indonesia hanya memiliki 4,27 dokter untuk setiap 10.000 populasi pada 2018 .

Jumlah ini, terbilang cukup tertinggal dibanding negara tetangga seperti Filipina (6), Thailand (8,05), atau Singapura (22,9).

Kondisi ini, semakin dipersulit dengan tantangan yang dihadapi selama pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun, serta merenggut ratusan pahlawan kesehatan.

Untuk itu, peranan teknologi yang mampu menjembatani akses yang lebih luas bagi pasien, serta keamanan bagi dokter di masa sulit ini semakin penting.

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan roadmap transformasi digital di sektor kesehatan hingga 2024 yang di dalamnya terdapat peranan telehealth, dalam membantu mewujudkan layanan kesehatan yang merata dan inklusif.

Baca Juga: Ketemu Barista Jamu Sekaligus Belajar Jadi Pengusaha Jamu di Omah Jamu Jeng Ratu: Ada Espresso dari Jamu!

Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T., M.Si., mengatakan, saat ini Kemenkes telah membentuk Digital Transformation Office dalam rangka mempersiapkan masa depan sistem kesehatan di Indonesia.

Di dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat diharapkan bisa mengakses layanan kesehatan digital. Mulai dari dalam kandungan, hingga menghadapi kondisi kritis yang mana semua rekam medis akan terintegrasi pada satu sistem.

Dengan demikian, masing-masing orang nantinya akan memiliki personal health record.

“Teknologi seperti telehealth ini tidak hanya membantu para dokter meningkatkan skill, tetapi juga memperluas jangkauan layanannya,” ujar Setiaji, Jumat (22/10).

Chief Business Officer & Co-Founder Halodoc Doddy Lukito, juga menekankan pentingnya peran dokter dalam ekosistem Halodoc dan kemampuan teknologi, dalam memberikan akses pada masyarakat Indonesia yang lebih luas.

Menurut Doddy, sejak sebelum pandemi hingga saat ini pandemi masih berlangsung, layanan Chat Dokter di Halodoc masih menjadi yang paling diminati oleh 20 juta monthly active user (MAU).

Baca Juga: Kenali Apa Itu Modalku? Bisa Pinjam Uang Online untuk Bangun Usaha

Hal ini, dapat terwujud melalui bantuan dari 20.000 mitra dokter, pengalaman pengguna, dan kualitas pelayanan konsultasi yang tetap terjaga.

“Tak kalah penting, kami juga melihat perluasan sebaran pengguna yang telah memanfaatkan layanan Halodoc dengan 25% berasal dari daerah luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi, Papua, Aceh, Bengkulu,” papar Doddy.

Di tengah kebutuhan kesehatan yang meningkat signifikan selama pandemi, data dari IDI menyebutkan bahwa terdapat 730 dokter yang gugur dalam peperangan melawan pandemi ini (data per September 2021).

Untuk itu, teknologi diharapkan dapat menjadi salah satu jawaban untuk memberikan wadah konsultasi kesehatan yang lebih aman, baik bagi dokter maupun pasien.

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. Daeng M. Faqih, S.H., M.H., menuturkan, sejak awal pandemi IDI terus menghimbau para dokter untuk mengurangi praktik tatap muka. Namun pelayanan pasien harus tetap berjalan dengan menggunakan APD lengkap.

Menurut Daeng, layanan telehealth menunjukkan perkembangan dan manfaat yang sangat luar biasa. Termasuk dalam mempercepat layanan vaksinasi, hingga membuka akses pelayanan isoman.

Baca Juga: Dukung Digitalisasi Daerah, Grab dan OVO Luncurkan Program PATRIOT

“Tanpa bantuan teknologi, hal ini hampir mustahil dikerjakan, apalagi dengan pasien Covid-19 yang banyak, tenaga kesehatan terbatas, dan fasilitas RS yang serba kekurangan. Indonesia juga wilayahnya sangat luas, sehingga akses kesehatan harus dibuka selebar-lebarnya, dan telemedis adalah jawabannya,” ungkap Daeng.

Untuk itu, Halodoc mengajak masyarakat untuk mengapresiasi perjuangan para dokter se-Indonesia.

Caranya, adalah dengan membagikan cerita dan pengalaman bersama dokter selama pandemi, melalui media sosial Twitter hingga 24 Oktober mendatang dengan menggunakan #TerimaKasihDokter.

Adapun seluruh tweet yang masuk, dapat pula diakses pada tautan https://health.halodoc.com/doctor-day/.

Masyarakat juga dapat melihat tweet terpilih, pada digital billboard yang ada di daerah Ratu Plaza.

Di Hari Dokter Nasional yang jatuh pada Minggu (24/10), Halodoc juga akan meluncurkan monumen virtual berupa filter Augmented Reality (AR) di Instagram yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Baca Juga: Dukung Digitalisasi Daerah, Grab dan OVO Luncurkan Program PATRIOT

Tiap individu dapat menempatkan monumen tersebut, di sekitar lokasi tempat tinggal mereka sebagai bentuk apresiasi terhadap dokter.

“Gerakan ini, kami inisiasi dengan harapan agar dapat terus memberikan semangat para dokter, serta mengimbau masyarakat untuk bersama sama perangi pandemi demi masa depan yang lebih baik. Bersama kita bisa wujudkan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh,” tutup Doddy. (*)

Tag

Editor : Yunus