CERDASBELANJA.ID - Saat berinvestasi, setiap investorpastinya ingin investasinya berjalan lancar dan bisa mendapatkan keuntungan yang optimal sesuai tujuan.
Hal itu tentu bisa terwujud asalkan kita mengetahui strategi atau cara investasi yang tepat.
Pakar investasi Ryan Filbert mengatakan ada 4 strategi investasi di dunia ini.
Baca Juga: Simak, Inilah 7 Tips Sukses Berinvestasi untuk Pemilik Gaji UMR
Hal itu dikatakan Ryan dalam siaran Radio Smart FMSeperti Apa Investasi Jangka Panjang Yang Baikpada Rabu lalu (29/09) dikutip dariSonora.
Nah, berikut ini 4 strategi yang bisakita terapkan dalam melakukan investasi jangka panjang.
Apa saja?
1.Lump-sum strategy
Strategi investasi ini dilakukan dengan cara memborong aset sekaligus dan tidak menabung secara berkala.
Kemudian, aset yang sudah dibeli itu akan dibiarkan sampai jangka waktu 15 sampai 20 tahun.
Setelah itu, investor akan mendapatkan keuntungannya.
Ryan mengatakan, strategi investasi ini tidak cocok untuk orang yang memiliki pendapatan reguler.
Baca Juga: Ini Cara Investasi Bitcoin ala Elon Musk, Simak 4 Strateginya di Sini!
Cara ini lebih cocok untuk yang tiba-tiba mendapatlan warisan atau bonus yang besar.
Dengan memborong, keuntungannya kita bisa berinvestasi dengan modal murah.
Dan dalam jangka waktu sampai 20 tahun mendatang, kita bisa mendapat untung berkali lipat.
Di sisi lain, strategi ini juga bisa berbahaya karena sekali salah, kita tak akan punya 'peluru' untuk membeli lainnya.
2.Dollar-cost averaging
Dollar-cost averagingmemungkinkan kita membeli produk investasi secara berkala atau dicicil dengan nominal yang sama di setiap setoran.
“Ini bisa dibilang investasi tanpa otak, yang penting disiplin,” kata Ryan.
Dengan strategi ini, kita akan terhindar dari risiko yang besar.
Selain itu, tidak begitu ada batas waktu menghentikan investasi, tergantung waktu yangkita tenggatkan.
Baca Juga: Cara Dapat Reksa Dana Gratis, Cukup Investasi di Bareksa Pakai OVO
Meski tidak mengeluarkan uang yang sangat besar, strategi ini tidak bisa memberikan untung optimal.
Namun, hasil itu juga selaras dengan potensi kerugian yang juga tidak maksimal.
Strategi ini cocok untuk yang ingin berinvestasi dengan reksa dana.
3.Constant share method
Berbeda dengandollar-cost averaging, pada strategi ini, kita akan sama jumlah dengan yang dibelinya.
Sehingga, yang kita pastikan adalah jumlah yang diterima, bukan berapa besar setorannya.
Baca Juga: Investor Pemula, Yuk Ikuti Tips Investasi dari Nagita Slavina Ini!
4.Value averaging method
Strategi ini memastikan pertumbuhan tiap bulannya sesuai harapan.
Karena itu, value averaging method ini jarang digunakan karena memerlukan metode yang ketat.
Biasanya, investor menetapkan target di awal dan berharap di akhir periode investasi hasilnya sesuai berdasarkan kalkulasi pertama.
Apabila setiap bulan pertumbuhan yang diharapkan tidak terjadi, maka investor akan menambah investasi agar mencapai target.(*)