Ini Cara Investasi Bitcoin ala Elon Musk, Simak 4 Strateginya di Sini!

Jumat, 01 Oktober 2021 | 22:00
KOMPAS.COM

investasi bitcoin Elon Musk

CERDASBELANAJA.ID -Saat ini, bitcoin digandrungi banyak orang sebagai salah satu instrumen investasi yang menawarkan keuntungan besar.

Namun, yang perlu dipahami adalah mata uang kripto seperti bitcoin merupakan instrumen investasi yang sangat fluktuatif.

Oleh sebab itu, berinvestasi bitcoin tidak boleh asal-asalan, kita harus punya strategi jitu agar investasi bisa menghasilkan keuntungan yang optimal.

Baca Juga: Mau Investasi Jangka Pendek? Ikuti 5 Tips Ini agar Tak Alami Kerugian

Seperti CEO Tesla, Elon Musk yang memiliki strategi sendiri saat berinvestasi bitcoin.

Dikutip dariKompas.com,Jumat (23/07), Elon Musk berinvestasi di mata uang kripto dan menahan mata uang tersebut dalam jangka panjang.

Elon Musk menyebut, bitcoin adalah kepemilikan mata uang kripto terbesarnya, di atas ethereum dan dogecoin.

Selain itu, ia juga menyebut tak akan menjual bitcoin-nya dalam waktu dekat.

“Jika harga bitcoin turun, saya kehilangan uang. Saya mungkin memompa, tetapi saya tidak membuangnya. Saya benar-benar tidak percaya mendapatkan harga tinggi dengan menjual atau semacamnya. Saya ingin melihat bitcoin berhasil," beber Musk.

Nah, strategi jangka panjang Musk mungkin bisa ditiru karena bisa jadi praktik terbaik.

Agar strategi jangka panjang berhasil, simak beberapa poin penting berikut ini.

Baca Juga: Cara Dapat Reksa Dana Gratis, Cukup Investasi di Bareksa Pakai OVO

1. Pahami risiko

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mempelajari dan memahami risiko investasi pada bitcoin atau mata uang kripto lainnya.

Dikutip dari CNBC, Perencana Keuangan Anjali Jariwala mengatakan bahwa bitcoin merupakan kelas aset yang sangat fluktuatif.

Oleh sebab itu, kita harus bisa menerima risiko jika terjadi kerugian dan kehilangan uang.

Selain itu, pahami pula bahwa mata uang kripto masih belum diatur secara luas dan tidak menjadi arus utama seperti instrumen investasi yang lain.

2. Untuk jangka panjang

Investasi pada bitcoin lebih cocok dilakukan untuk jangka waktu panjang.

Pertahankan setidaknya untuk 10 tahun.

“Itu jelas merupakan strategi terbaik jika kamu ingin punya bitcoin,” ucap ahli strategi portofolio investasi, Amy Arnott.

Diketahui, biaya transaksi mata uang kripto itu relatif tinggi. Sehingga, membeli dan menahannya dapat bermanfaat dalam hal biaya transaksi.

Baca Juga: Investor Pemula, Yuk Ikuti Tips Investasi dari Nagita Slavina Ini!

Dengan mengingat bahwa bitcoin itu untuk investasi jangka panjang, kita bisa menghilangkan kecemasan, terutama saat terjadi fluktuasi harga, jelas Amy.

Jangan sampai kita tergoda untuk menjual bitcoin karena melihat ajakan di media sosial atau membaca berita fluktuasi.

Untuk berinvestasi jangka panjang, mungkin kita tidak harus terus-menerus mengawasi pasar agar membuat keputusan investasi yang tepat, yakni menahan bitcoin dalam jangka panjang.

3. Berikan porsi yang kecil

Jangan taruh semua dana investasi di bitcoin saja. Sebaliknya, jaga portofolio bitcoin tetap kecil.

Artinya, penting bagi kita untuk melakukan diversifikasi.

“Aturan praktis saya adalah tidak lebih dari 3 persen dari keseluruhan alokasi di kelas aset ini (mata uang kripto),” saran Jariwala.

Sekalipun portofolio mata uang kripto klien berfluktuasi dan merugi jadi 0, menggunakan uang ekstra untuk berinvestasi tidak akan memengaruhi tujuan keuangan lain yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Makin Mudah, Catat Cara Investasi Reksa Dana di Bibit Pakai Shopeepay

4. Mulai perlahan

Pada sebelumnya, kita disarankan untuk menentukan besaran alokasi investasi bitcoin yang membuat nyaman.

Setelah menentukan, kita tak boleh terburu-buru untuk membelanjakannya dalam sekali waktu.

Lebih baik lakukan perlahan dengan membelinya sedikit demi sedikit. Sehingga, apabila terjadi penurunan besar, kita masih memiliki dana yang bisa diselamatkan.

"Sama seperti investasi lainnya, kamu tidak dapat melihat nilai atau kinerja sebenarnya dari instrumen itu sampai kamu memiliki waktu untuk berinvestasi. Jika instrumen telah kamu pegang dalam jangka lama, kamu akan melihat bagaimana kinerjanya, apakah konsisten mengalami kenaikan atau sebaliknya," jelasnya.(*)

Editor : Presi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya