Pandemi, Allianz Ungkap Pentingnya Investasi Properti Bagi Milenial

Jumat, 10 September 2021 | 22:00
iStockphoto

Investasi properti

CERDASBELANJA.ID – Mempunyai rumah pribadi pasti menjadi dambaan banyak orang, termasuk kalangan milenial.

Namun demikian, banyak yang melihat bahwa generasi milenial bisa menjadi kelompok yang sulit beli rumah.

Salah satu alasannya karena mereka banyak mengalokasikan biaya atau, uang untuk kebutuhan lain. Padahal, mereka mulai mendominasi pasar properti di tahun ini.

Baca Juga: Nikita Willy Pilih Properti Sebagai Investasi, Segini Penghasilannya

Terbukti dari catatan Bank Indonesia (2019), bahwa debitur usia muda 26-35 tahun lebih mendominasi pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Di tengah gejolak perekonomian Indonesia yang dilanda pandemi Covid-19, investasi properti menjadi pilihan unggul.

Pasalnya, nilai aset yang tetap meningkat dan risiko yang bisa dikatakan cukup rendah. Memiliki hunian di tengah pandemi pun menjadi salah satu prioritas, ditambah lagi sebagai opsi menarik untuk investasi jangka panjang.

Masa pandemi, justru dapat dijadikan kesempatan untuk membeli rumah karena terdapat banyak kemudahan dan promosi yang ditawarkan.

Ini juga terlihat dari upaya pemerintah untuk mendorong sektor properti, dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Insentif PPN diberikan untuk properti berjenis rumah tapak dan rumah susun, dengan batasan harga jual maksimal Rp5 miliar.

Baca Juga: 5 Cara Pilih Apartemen Sesuai Budget, Teliti Sebelum Beli Properti

Selain itu, sebelumnya Bank Indonesia juga telah menerbitkan kebijakan yang memungkinkan perbankan memberikan KPR dengan down payment (DP) atau uang muka 0%.

Head of Personal Lines & Product Development Allianz Utama Indonesia Alwin Jasim mengatakan, selain sebagai kebutuhan primer, rumah juga berperan sebagai aset.

“Selain itu, cicilan setiap bulannya memaksa kita untuk lebih berhemat, dan KPR merupakan utang produktif dengan potensi nilai aset yang bisa naik setiap tahunnya. Hal yang terpenting adalah tekad yang kuat, serta memiliki perencanaan untuk perlindungan properti dan penghuni yang sesuai,” ujar Alwin dikutip dalam keterangannya, Jumat (10/9).

Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk keputusan membeli rumah, adalah keinginan untuk memiliki aset yang pasti selain gaji, serta kemauan untuk berinvestasi.

Selanjutnya, untuk mulai beli rumah, calon pembeli perlu fokus mengumpulkan DP. Misalnya dengan memasukkan tabungan DP rumah ke instrumen investasi, seperti reksa dana atau saham, serta mencari penghasilan tambahan atau menyesuaikan gaya hidup.

Jika tujuan beli rumah adalah untuk berbisnis atau investasi, generasi milenial pun dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Baca Juga: 3 Cara Penting Siapkan Dana Beli Rumah Pertama Plus Trik Siapkan DP

Investor Properti Anthony Sudarsono menjelaskan, bisnis properti bisa dilakukan sejak usia muda. Hal yang terpenting, sudah memenuhi syarat untuk proses administrasi dan punya sejumlah pengetahuan tentang investasi atau berbisnis di sektor properti.

“Kalau sudah di atas 21 tahun berarti sudah bisa mengajukan kredit. Untuk mengajukan kredit yang dibutuhkan adalah cash flow dari bisnis yang dijalankan,” jelas Anthony.

Menurut Anthony, bisnis properti dapat dikatakan mudah asalkan strategi pemilihan tempat, mitra seperti bank, hingga kontraktor sudah dikuasai.

Jika kita belum memiliki modal uang, maka sebaiknya mempelajari proyeksi, perhitungan dan ilmu terkait penjualan dan bisnis properti. Dengan demikian, kita dapat melakukan pengajuan ke orang yang memiliki modal.

“Jika hal ini sudah dilakukan, maka pengalaman dan latar belakang yang baik sudah dimiliki dan akan lebih mudah mengajukan pembiayaan ke bank, untuk mengembangkan bisnis ke depan,” papar Anthony.

Saat properti sudah ditemukan, maka pembeli sebaiknya menyiapkan perlindungan yang cocok dari berbagai risiko yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Cara Kelola Keuangan Sebelum Beli Properti, Latihan Cicil DP Perlu

Semakin bertambahnya perumahan di lingkungan perkotaan, juga turut menghadirkan potensi musibah seperti kebakaran dan pencurian yang menyebabkan risiko kehilangan atau kerusakan semakin mungkin terjadi.

Alwin menambahkan, saat sudah beli rumah, maka penting diingat bahwa beberapa risiko perlu diantisipasi agar rumah sebagai aset dan tempat tinggal tetap terjaga.

Asuransi yang tepat dapat memberi perlindungan komprehensif, dengan produk Allianz yaitu RumahKu Plus, nasabah dapat hidup nyaman dan terlindungi.

“Pasalnya, produk RumahKu Plus punya jaminan untuk akomodasi sementara, kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan harta benda, ganti rugi atas kematian tertanggung, serta terorisme dan sabotase,” kata Alwin.

Selain itu, jika memiliki asuransi RumahKu Plus, isi dari rumah seperti perabot rumah tangga atau furnitur dan barang–barang elektronik juga dapat terlindungi dari bermacam risiko.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Punya Rumah Meski Gaji Kecil, Perlahan Tapi Pasti!

Membeli rumah baru, khususnya bagi kalangan milenial, membutuhkan perencanaan yang komprehensif, tujuan yang jelas, serta kesiapan yang matang.

Setelah terwujud, hunian sepatutnya mendapat perlindungan yang sesuai, untuk menghindari kecemasan dan menjamin kehidupan yang nyaman bagi penghuni. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya