CERDASBELANJA.ID – BTS baru-baru ini melakukan wawancara dengan Vanity Fair.
Dalam acara ini, semua member BTS berkompetisi dalam acara permainan mereka sendiri untuk mengetahui seberapa baik para anggota saling mengenal.
Setiap anggota ditanya pertanyaan tentang diri mereka sendiri yang mereka tuliskan jawabannya.
Baca Juga: ARMY Blak-blakan Mengaku Cemburu Lihat Cara Jungkook BTS Memperlakukan Ayam
Siapa pun yang pertama kali menebak jawabannya dengan benar kemudian akan mendapatkan poin.
Member yang mendapatkan banyak poin akan menjadi pemenang di akhir permainan.
Saat giliran V, pertanyaan pertama yang didapatnya adalah “Apa motto hidupku?”.
Semua memberBTS dengan cepat menebak, bahkan meneriakkan tebakan mereka ke kiri dan ke kanan.
Namun, sebagai orang yang mendapat pertanyaan justru V belum sempat menuliskan apa pun.
Jin adalah member yang pertama menebak jawaban, tapi alih-alih menjawab Jin justru kembali bertanya.
V BTS ungkap motto hidupnya
"Apa itu?" ujar Jin BTS yang masih bingung akan menjawab apa.
Sementara itu, J-Hope dan Jungkook dengan antusias sama-sama angkat tangan untuk menjawab.
Setelah diberi kesempatan, J-Hope dengan bangga menyatakan, “Ayahku adalah hidupku!”.
Bukan tebakan yang buruk, mengingat V memang memiliki hubungan yang harmonis dengan orangtuanya dan sering menyebut mereka dalam wawancara.
Walaupun menjawab dengan baik, nyatanya jawaban J-Hope bukan merupakan jawaban yang benar bagi V.
Jungkook berada di baris berikutnya dan menebak dengan “Jalani hidup sepenuhnya”.
Baca Juga: Daebak! BTS Didapuk Jadi Bintang Iklan Paling Mahal Capai Rp62 Miliar
Tak disangka, jawaban yang diberikan Jungkook hampir sempurna dan dianggap benar oleh V.
V dengan bangga menyerahkan kartunya untuk mengungkapkan bahwa dia telah menulis, sehingga memberi Jungkook poin.
Motto hidup yang ditulis V adalah “Jalani hidup yang menyenangkan dan bahagia”.
V kemudian menjelaskan secara pribadi apa arti moto ini baginya dan bagaimana hal itu memengaruhi hidupnya.
“Saat ini, saya pikir jika hidup saya tidak menyenangkan dan saya tidak bahagia, maka saya tidak menganggap hidup itu.
Saya hanya punya satu kehidupan untuk dijalani. Jadi, saya ingin menghabiskannya dengan bersenang-senang dan bersenang-senang”.(*)