Selain Emas, Ini 4 Jenis Aset Safe Haven Lain yang Perlu Kamu Tahu

Kamis, 19 Agustus 2021 | 12:00
E+

Ilustrasi Aset Safe Haven

CERDASBELANJA.ID-Saat terjadi kepastian ekonomi, banyak investor yang beralih ke aset-aset safe haven.

Sebagai informasi, a

Banyak investor yang mengincar safe haven inikarena mereka ingin terhindar dari kerugian saat terjadi krisis keuangan.

Baca Juga: Cara Dapat Cashback Jenius Rp300 Ribu saat Investasi Reksa Dana Online

Ada sejumlah sekuritas investasi yang dianggap sebagaisafe haven.

Apakah investasi emas online termasuk?

Dikutip dari Investopedia, berikut ini 5 sekuritas investasi yang dianggap safe haven.

1. Emas

Selama bertahun-tahun, emas telah dianggap sebagai investasi penyimpan nilai.

Sebagai komoditas fisik, ia tidak dapat dicetak seperti uang, dan nilainya tidak dipengaruhi oleh keputusan suku bunga yang dibuat oleh pemerintah.

Karena emas secara historis mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu, emas berfungsi sebagai bentuk asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang merugikan.

Ketika terjadi peristiwa buruk yang bertahan untuk sementara waktu, investor cenderung menumpuk dana mereka ke dalam emas, yang menaikkan harganya karena meningkatnya permintaan.

Juga, ketika ada ancaman inflasi, nilai emas meningkat karena dihargai dalam dolar AS.

Baca Juga: Ini 3 Instrumen Investasi dengan Modal Kecil yang Cocok untuk Pemula

2. Treasury Bills (T-bills)

Sekuritas utang ini didukung oleh kepercayaan penuh dan kredit dari pemerintah AS.

Sehingga, aset ini dianggap sebagai safe haven yang aman bahkan dalam iklim ekonomi yang kacau.

T-bills dianggap bebas risiko karena setiap pokok yang diinvestasikan dilunasi oleh pemerintah saat tagihan jatuh tempo.

Oleh karena itu, investor cenderung lari ke sekuritas ini selama masa kekacauan ekonomi.

3. Saham Defensif

Contoh saham defensif termasuk perusahaan utilitas, perawatan kesehatan, bioteknologi, dan barang konsumsi.

Terlepas dari keadaan pasar, konsumen masih akan membeli makanan, produk kesehatan, dan kebutuhan pokok rumah.

Oleh karena itu, perusahaan yang beroperasi di sektor defensif biasanya akan mempertahankan nilainya selama masa ketidakpastian, karena investor meningkatkan permintaan mereka untuk saham ini.

Baca Juga: Promo Cashback Gopay, Investasi Reksa Dana di Bibit Hemat Rp88 Ribu

4. Uang Tunai

Uang tunai dianggap sebagai satu-satunya tempat berlindung yang benar selama periode penurunan pasar.

Namun, uang tunai tidak menawarkan pengembalian atau hasil nyata dan dipengaruhi secara negatif oleh inflasi.

5. Mata Uang

Beberapa mata uang dianggap sebagai safe haven yang aman dibandingkan dengan yang lain.

Di pasar yang bergejolak, investor dan pedagang mata uang mungkin berusaha mengubah kepemilikan uang tunai menjadi mata uang ini untuk perlindungan.

Franc Swiss dianggap sebagai mata uang safe-haven. Mengingat stabilitas pemerintah Swiss dan sistem keuangannya, franc Swiss biasanya menghadapi tekanan ke atas yang kuat yang berasal dari peningkatan permintaan luar negeri.Swiss memiliki industri perbankan yang besar, aman, dan stabil, pasar modal dengan volatilitas rendah, hampir tidak ada pengangguran, standar hidup yang tinggi, dan angka neraca perdagangan yang positif.

Baca Juga: Catat, Ini Tips dan Instrumen Investasi yang Cocok untuk Mahasiswa

Kemerdekaan Swiss dari Uni Eropa juga membuat negara itu agak kebal terhadap setiap peristiwa politik dan ekonomi negatif yang terjadi di kawasan itu.

Kebetulan, Swiss juga merupakan surga pajak bagi orang kaya, yang memanfaatkan fitur keamanan tinggi dan perbankan anonim negara itu untuk menghindari pajak dan menyembunyikan dana haram.

Selain franc Swiss, yen Jepang dan dolar AS juga dianggap sebagai aset safe-haven.

Seringkali dolar AS adalah tempat berlindung yang aman bagi perusahaan yang menghadapi ketidakpastian mata uang domestik karena fakta bahwa itu adalah mata uang cadangan dunia dan denominasi untuk banyak transaksi bisnis internasional.(*)

Editor : Yunus

Sumber : investopedia.com

Baca Lainnya