CERDASBELANJA.ID – Pandemi Covid-19 masih belum usai, aturan belajar dari rumah alias school from home pun masih diberlakukan.
Kabar baiknya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memutuskan memperpanjang bantuan kuota internet gratis di dunia pendidikan.
Tentu saja dilakukan untuk terus mendukung para siswa, mahasiswa, maupun tenaga pengajar bisa menyelenggarakan kegiatan belajar dengan baik, meski dari rumah.
Baca Juga: Promo Telkomsel, Penawaran Paket Internet Rahasia 7GB Cuma Rp10 Ribu
Seperti dikutip dari laman kuota-belajar.kemendikbud.go.id, disebutkan bahwa bantuan kuota gratis ini diberikan hingga November 2021.
Rincian lengkap kuota internet gratis Kemendikbud Ristek diungkap jelas di laman tersebut, termasuk 39 aplikasi yang tak bisa diakses menggunakan bantuan kuota itu.
“Bantuan paket kuota data internet adalah bantuan yang diberikan Kemendikbudristek kepada siswa, guru, mahasiswa, dan dosen berupa kuota data internet seluler, dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19,” demikian bunyi pemberitahuan di laman resmi tersebut.
Rincian lengkap pihak yang berhak menerima kuota internet gratis Kemendikbud Ristek adalah:
- Peserta didik jenjang PAUD: 7 GB per bulan.
- Peserta didik jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah: 10 GB per bulan.
- Pendidik jenjang PAUD dan Pendidikan Dasar dan Menengah: 12 GB per bulan.
- Dosen dan mahasiswa: 15 GB per bulan.
Mereka yang berhak menerima kuota internet gratis itu bisa mendapatkan bantuan berdasarkan pengajuan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang sudah diverval alias verifikasi dan validasi.
Formulir SPTJM bisa diunduh dan diajukan (diunggah) di laman tersebut pada tanggal yang sudah dijadwalkan.
Yaitu di laman https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk untuk jenjang pauddasmen dan https://kuotadikti.kemdikbud.go.id untuk jenjang Pendidikan Tinggi.
Untuk mengunduh formulir SPTJM, jadwalnya paling lambat adalah:
- Tanggal 28 Agustus 2021 untuk kuota internet gratis bulan September.
- Tanggal 28 September 2021 untuk kuota internet gratis bulan Oktober.
- Tanggal 28 Oktober 2021 untuk kuota internet gratis bulan November.
Untuk mengajukan (mengunggah) formulir SPTJM paling lambat:
- Tanggal 31 Agustus 2021 untuk kuota internet gratis bulan September.
- Tanggal 30 September 2021 untuk kuota internet gratis bulan Oktober.
- Tanggal 31 Oktober 2021 untuk kuota internet gratis bulan November.
Akan diberikan setiap bulan dan berlaku 30 hari sejak kuota internet gratis diterima.
Bantuan kuota internet gratis 2021 ini merupakan kuota data internet umum yang bisa digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi di handphone.
Baca Juga: Lengkap! Cara Beli Kuota Belajar dari Operator Seluler, Mulai Rp800
“Kecuali yang diblokir oleh Kemenkominfo dan yang tercantum pada situs resmi bantuan kuota data internet Kemendikbudristek,” tulis aturan yang berlaku tersebut.
Tentu saja aturan ini dibuat agar proses belajar dari rumah bisa lebih efektif dan maksimal menggunakan kuota internet gratis dari Kemendikbud Ristek.
Jika dilihat dari lama resminya, tercatat 39 aplikasi disebutkan tak bisa diakses menggunakan paket data kuota internet gratis Kemendikbud Ristek.
Berikut ini rincian lengkap 39 aplikasi yang tak bisa diakses menggunakan kuota internet gratis Kemendikbud Ristek:
Aplikasi Media Sosial: Badoo, Bigolive, Facebook, Instagram, Periscope, Pinterest, Snackvideo, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, Vive, Vkontakte dan YY.
Aplikasi Game: 8 Ball Pool, Candy Crush, Clash of Clans, Clash of Kings, Clash Royale, Crisis Action, Fifa Mobile Football, Garena, Garena AOV, Garena Free Fire, Growtopia, Lineage Revolution, Lords Mobile : Battle of the Empires, Mobile Legends, PUBG, Roblox, dan Steam.
Baca Juga: Cara Beli Kuota Internet di BCA Mobile, Mudah Lewat Satu Aplikasi
Aplikasi Video: Dailymotion, JWPlayer, Likee, Netflix, QQVideo, Tiktok, TVUNetworks, dan Viu.
Oh, iya, seperti aturan kuota internet gratis Kemendikbud Ristek sebelumnya, bantuan diberikan untuk satu nomor seluler peserta saja.
Baik itu prabayar maupun pasca bayar, yang didaftarkan ke pihak satuan pendidikan. (*)