Viral Harga Laptop Merah Putih Rp10 Juta, Kemendikbud Sebut Beda Jenis

Minggu, 01 Agustus 2021 | 09:00
pixabay

Baru-baru ini, viral kritik warganet terhadap harga laptop merah putih yang tidak sesuai dengan spesifikasinya.

CERDASBELANJA.ID – Di era teknologi seperti sekarang ini, tidak bisa dimungkiri perangkat elektronik seperti komputer atau laptop menjadi hal yang penting.

Apalagi di masa PPKM level 4 ini, seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan di rumah masing-masing.

Jadi, siswa perlu punya banyak persiapan yang memadai untuk menunjang proses KBM agar efektif.

Baca Juga: Apes, Layani Isi Bensin Rp602 Ribu ke Mobil BMW, Petugas SPBU Terpaksa Patungan Ganti Rugi Karena Pengemudi Kabur: Ngerugiin Orang Kecil Seperti Saya

Mengutip dari Kompas.com, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani mengatakan, proyek pembuatan laptop Merah Putih merupakan kelanjutan dari kesuksesan membuat tablet bermerek Dikti Edu yang digarap bersama ITB.

Tablet yang berisikan 300 e-modul untuk 5 prodi itu, dibuat untuk mahasiswa di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang tidak terjangkau internet (blank spot) dan kurang mampu.

Saat ini 3.000 tablet Dikti Edu sudah digunakan di Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.

"Setelah sukses dengan tablet Dikti Edu, maka Pak Dirjen (Dikti) memberi arahan untuk membuat Laptop Merah Putih melalui konsorsium ITB, UGM, dan ITS," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (23/7).

Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa harga laptop merah putih dibanderol sebesar Rp10 juta. Hal ini juga sempat ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.

Tidak hanya itu, berdasarkan informasi yang beredar di internet, banyak warganet yang menilai harga laptop merah putih terlalu mahal untuk spesifikasinya yang tidak sesuai harga.

Baca Juga: Viral, Data Nasabah Asuransi BRI Life Diduga Bocor Dijual Rp101,6 Juta

Pada Jumat (30/7), kata kunci "32 GB" sempat menjadi trending topic Twitter.

Topik tersebut, mayoritas berisi kritikan warganet tentang rencana laptop yang akan diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kepada sekolah.

Mereka menyoroti laptop yang bernilai Rp10 juta per unit hanya mendapatkan hard disk sebesar 32GB dengan spesifikasi Chromebook.

Twitter.com

Heboh spesifikasi laptop merah putih.

Menurut warganet, spesifikasi itu terlalu rendah, tetapi malah dibanderol dengan harga yang fantastis.

Beredar juga tangkapan layar tabel spesifikasi laptop yang disebut-sebut dari Kemendikbud Ristek.

Mereka menggunakan kata kunci "Laptop Merah Putih" untuk menyebut laptop yang akan diberikan Kemendikbud Ristek kepada sekolah-sekolah di Indonesia.

Baca Juga: Viral Uang Nasabah Jenius Hilang Rp110 Juta, BPTN Buka Suara

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M Samsuri menjelaskan, ada salah kaprah terkait penggunaan kata Laptop Merah Putih.

Pada saat ditanya apakah benar yang dimaksud Laptop Merah Putih adalah laptop Kemendikbud Ristek, dia menyalahkan, karena Laptop Merah Putih adalah laptop yang akan diproduksi di dalam negeri.

"Beda, (laptop) merah putih itu istilahnya laptop yang sedang dikembangkan jadi beda yang sekarang proses pengadaan. Nah, yang disebut laptop merah putih itu adalah laptop yang pure inisiatif akan dikembangkan murni oleh konsorsium riset perguruan tinggi," kata Samsuri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/7).

Kemendikbud Ristek bekerjasama dengan ITB, ITS, dan UGM melalui konsorsium untuk mendorong produksi laptop dan tablet 'Merah Putih', jadi tak hanya laptop.

Samsuri menjelaskan yang dimaksud laptop produksi dalam negeri, artinya memiliki tingkat kandungan dalam negeri dan nanti ada sertifikat TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).

Ia juga menjelaskan, Laptop Merah Putih tujuannya untuk mendukung kemampuan anak-anak bangsa dalam memproduksi laptop.

Baca Juga: Video Biaya Pendidikan Maudy Ayunda Viral, Sang Ibu Beri Penjelasan

"Kalau bisa ngembangin laptop sendiri, komponen tidak banyak dari luar negeri, banyak anak-anak (Indonesia) yang bekerja untuk membuat laptop. Jadi bisa menghidupkan sektor-sektor dalam negeri," tuturnya.

Sementara itu, laptop yang akan diberikan Kemendikbud termasuk bantuan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Laptop itu akan diberikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia yang belum memiliki TIK memadai. Bukan diberikan kepada per orang siswa.

"Sebenarnya konsepnya diberikan ke sekolah untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki TIK yang memadai. Sekolah minimal layak TIK kalau punya 15 komputer/laptop. Nah masih banyak yang belum memiliki itu, itulah yang diberi stimulus oleh pemerintah pusat melalui DAK non fisik," ungkap Samsuri.

Dia juga meluruskan bahwa harganya tidak mesti Rp10 juta dan Chromebook.

Memang terdapat spesifikasi minimal seperti yang disebutkan di Permendikbud nomor 25 tahun 2021.

Baca Juga: Viral di Medsos Warga Berebut Susu Bear Brand, Ini Penyebabnya

Namun, pemerintah daerah (pemda) bisa membeli sesuai kebutuhan, baik secara kualitas maupun kuantitas.

"Untuk kebutuhan sekolah-sekolah itu dikeluarkan standar spesifikasi minimum. Misal Pemda X, nanti harganya mereka bisa nego, speknya (sesifikasinya) mereka juga bisa nego," tutur Samsuri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Laptop Merah Putih, Ini Penjelasan Kemendikbud soal Laptop untuk Bantuan Sekolah" (*)

Tag

Editor : Yunus

Sumber Kompas.com