CERDASBELANJA.ID - Beberapa hari belakangan kita dihebohkan dengan informasi turun kelasnya peringkat Indonesia di bidang ekonomi.
Semua berawal dari pernyataan Bank Dunia (World Bank), yang menyebut Indonesia kembali masuk ke negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Yang namanya turun peringkat sebagai negara yang disebut juga lower-middle income country, tentu tak menyenangkan.
Baca Juga: Go Digital! Gubernur Ridwan Kamil Gandeng Shopee Bangun Shopee Center
Tapi di sisi lain, meski turun kelas ke lower-middle income ternyata bisa bikin Indonesia untung.
Seperti dikutip dari Kontan.co.id, penurunan kelas yang dialami Indonesia akan memberi pengaruh pada bunga utang, khususnya utang luar negeri.
Disebutkan kondisi itu justru akan menguntungkan Indonesia.
Teuku Riefky, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI menyebut turun kelasnya Indonesia seperti blessing in disguise.
“Sedikit banyak justru menguntungkan, karena biasanya negara menengah ke bawah justru mendapat keringanan,” ujar Riefky.
Meski begitu, Riefky menyebut kondisi itu bukan lantas bikin kita senang, karena biar bagaimana pun kita harus bangkit jadi negara maju.
Baca Juga: 5 Cara Sukses Lulusan Ekonomi, Ini Modal Bersaing di Dunia Kerja
Sementara itu, Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, peristiwa penurunan kelas ini juga dialami banyak negara.
Penyebab penurunan ini karena imbas dari dampak pandemi Covid-19 yang dialami banyak negara di dunia.
Untuk itu Indonesia harus berupaya keras agar bisa pulih dari pandemi dan bisa memperbaiki peringkat pertumbuhan ekonominya.
Selain mengembalikan nama baik, memperbaiki peringkat juga bisa meningkatkan kepercayaan investor di masa depan.
“Kalau pemerintah berhasil menanggulangi pandemi dan berhasil dorong ekonomi, maka bisa percepat juga kembali ke upper-middle class,” kata Josua.
Josua optimis Indonesia bisa naik kelas lagi ke upper-middle class, setidaknya pada tahun 2023. (*)