Nonton Film Tarian Lengger Maut di Bioskop, Ini 5 Keunggulannya!

Jumat, 04 Juni 2021 | 09:51
DOK. VISINEMA PICTURES

Suasana syuting Tarian Lengger Maut.

CERDASBELANJA.ID – Belakangan ini kita sudah mulai disuguhkan lagi film-film menarik di bioskop.

Bioskop pun berkomitmen melakukan protokol kesehatan (prokes) yang ketat terhadap penonton, demi mencegah penularan virus corona selama pertunjukkan berlangsung.

Tak heran jika masyarakat pun mulai memberanikan diri nonton ke bioskop untuk menikmati tontonan film terbaru.

Baca Juga: Promo CGV, Dapatkan Diskon 50% untuk Pembelian Tiket di Shopee

Salah satunya adalah film Tarian Lengger Maut, produksi kolaborasi Visinema Pictures dan Aegnima Pictures.

Dibintangi Refal Hady dan Della Dartyan, film yang disutradarai Yongki Ongestu ini menyajikan cerita yang kaya akan informasi budaya tentang tari lengger, sebuah tarian tradisional asal Banyumas.

Berikut ini 5 keunggulan film Tarian Lengger Maut yang sudah diputar sejak pertengahan Mei 2021 lalu:

1. Persiapan yang tak biasa

Sebelumnya, film ini rupanya berjudul Detak. Namun Visinema Pictures dan Aenigma Pictures mencoba mengeksplor lagi film ini, sehingga muncullah judul Tarian Lengger Maut.

Lalu apa yang membedakan film ini? Tentu saja akan ada hal-hal yang akan lebih greget dan memberikan pengalaman baru bagi penonton.

Seperti yang disampaikan Angga Dwimas Sasongko, Eksekutif Produser Visinema Pictures, “Dua bulan terakhir, tim Visinema dan Aenigma bekerja keras supaya film ini lebih punya eksperience ketika tayang di bioskop.”

Baca Juga: Promo BNI, Beli 2 Tiket Cinema XXI Dapatkan Gratis Combo Popcorn

2.Mengangkat budaya di Indonesia

Bukan sekedar cerita, tetapi film Tarian Lengger Maut juga membuat kita tahu bahwa Indonesia punya budaya tradisional yang namanya tarian lengger.

Jadi kita bisa tahu lebih banyak setelah menyaksikan film ini, apalagi ada beberapa stigma negatif tentang tarian ini.

Film ini mengajak kita melihat perspektif berbeda tentang tarian lengger.

“Stigma tarian lengger kan banyak yang negatif, kita mau coba angkat dari perspektif berbeda, dan membuat anak muda pengin nonton, juga pengin angkat budaya kita kolaborasi dengan seniman lokal,” ujar Yongki Ongestu, sutradara film tersebut.

3. Melibatkan banyak seniman dan pekerja kreatif lokal

Seperti yang sudah disebutkan Yongki, film ini memang melibatkan banyak seniman lokal.

Bukan hanya senimannya saja, tetapi juga pekerja kreatifnya langsung melibatkan dari daerah lokal.

“Visi kita berusaha untuk selalu bisa direct impact kepada pekerja kreatif dan budaya Indonesia setiap kali kita produksi film atau projek apapun. Di Tarian Lengger Maut ini, visi kita membangun pekerja kreatif di daerah yang sangat talented,” kata Aryanna Yuris, produser Aenigma Pictures.

Baca Juga: Hari Film, Google Fasilitasi Pengguna dengan Fitur What to Watch

Tercatat sekitar 70 persen filmmaker terlibat berasal dari tim lokal, melibatkan banyak seniman lokal yang ikut masuk di dalam film.

“Kita juga mau mengangkat Banyumas, melibatkan seniman lokal karena kita percaya untuk memberi direct impact bukan cuma menceritakan tentang mereka, tapi juga memperlihatkan bagaimana mereka bisa hidup dari skill dan profesi mereka,” lanjut Aryanna.

4. Bukan film horor

Kalau dari judulnya, kita pasti akan mengira jika film ini akan memiliki jalan cerita seram seperti kisah horor-horor kebanyakan kan?

Ternyata ini bukan film horor. Film ini bergenre thriller dan kita harus nonton untuk menyaksikan sendiri cerita yang mendebarkan dalam film ini.

“Karena walau judulnya ‘maut’ bukan berarti horor. Karena maut kan bisa kematian, pembunuhan,” kata Yongki.

Baca Juga: Rekomendasi Film Komedi Romantis Korea di GoPlay, Wajib Ditonton!

5. Akting yang tak biasa

Dalam film ini penonton melihat akting yang tak biasa dari Refal Hady dan Della Dartyan, yang sebenarnya jadi momen keluar dari zona nyaman untuk Refal Hady.

Refal Hady berperan sebagai dokter Jati, yang hidupnya memiliki trauma dan misterius.

Untuk mendalami peran ini, Refal Hady mengaku sempat kehilangan empati sebagai seorang manusia.

“Kita pemain punya waktu yang cukup lama untuk mendalami peran, termasuk mendalami cara berpikir dan ada satu treatment yang itu sampai menghilangkan empati gue sebagai Refal Hady,” ungkapnya.

Sementara Della Dartyan berperan sebagai Sukma, yang tak lain adalah seorang penari lengger.

Demi bisa membawakan budaya asal Banyumas itu, Della menghabiskan waktu dua bulan untuk belajar menari.

Begitulah kelebihan film Tarian Lengger Maut. Bagaimana menurutmu? (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya