CERDASBELANJA.ID - Pernah dengar enggak kalimat “Orang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin?”
Ini seperti menunjukan bahwa terjadinya ketidakadilan dan ketidakmampuan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas bawah.
Tapi mungkin bisa juga dilihat dari sudut pandang berbeda, yaitu ilmu dan pengetahuan orang kaya dalam melakukan investasi atau melipatgandakan kekayaan.
Baca Juga: Pintar Atur Uang, Mulai Cintai Diri Sendiri Dulu dengan Asuransi
Contohnya dalam hal membeli barang, orang kaya cenderung membelanjakan uangnya kepada barang-barang atau hal-hal yang sifatnya investasi untuk masa depan.
Bukan hanya sekedar memenuhi hasrat konsumtif saja.
Nah, hal tersebut termasuk dalam berinvestasi pada barang mewah, lho.
Investasi barang mewah merupakan pilihan investasi di luar instrumen investasi yang umum di kalangan masyarakat.
Misalnya reksa dana, saham, deposito, dan emas.
Barang mewah tersebut merupakan barang-barang yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan saat membelinya.
Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Umum Ini Saat Investasi Reksa Dana Online
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor pada barang tersebut, seperti jenis barang nya, ketersediaan barang yang beredar di pasar, ataupun historinya.
Kemajuan teknologi memudahkan masyarakat mengetahui barang mewah apa saja yang bisa dijadikan instrumen investasi jangka panjang.
Kini juga masyarakat bisa dengan mudah untuk mendapatkan atau membeli barang-barang mewah tersebut.
Barang-barang mewah yang bisa dijadikan barang investasi, contohnya:
- Jam tangan.
- Barang-barang fashion seperti tas, sepatu, bahkan dress.
- Perhiasan.
- Kendaraan seperti mobil, motor, juga sepeda.
- Barang seni yang bernilai tinggi contohnya seperti lukisan atau patung pahat.
- Barang koleksi seperti perangko, kartu basket, juga wine, dan lainnya.
Namun berinvestasi barang mewah tetap harus memperhatikan potensi nilai jualnya di masa depan.
Karena tidak semua barang mewah bisa dijadikan investasi.
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa barang mewah tersebut layak jadi barang investasi?
Caranya dengan mengenali informasi barang sebagai berikut:
1. Pelajari seluk beluk dari barang mewah tersebut.
Mulai nilai barangnya, histori, dan jangan hanya ikut-ikutan karena mungkin banyak artis yang sudah banyak menggunakannya.
2. Analisa kebutuhan pasar barang mewah di masa depan.
Tidak semua barang yang berkategori mahal bisa jadi investasi, jadi harus tahu apakah di masa depan jika dijual kembali tetap bernilai tinggi dibandingkan saat membeli?
Baca Juga: Apa Itu Reksa Dana Online? Ini 4 Keuntungan Investasi Mudah dan Murah
3. Beli di tempat dan dengan orang yang tepat.
Ini merupakan cara kita menghindari dugaan barang palsu, barang illegal, dan lainnya.
Cari tahu melalui internet penjual terpercaya, bahkan tidak menutup kemungkinkan kita bisa mendapatkan harga yang miring saat membeli.
Selain mengenali informasi itu, perlu juga diperhatikan beberapa hal.
Menurut perencanaan keuangan Finansialku, Juan Mahir Muhammad, CFP, kita harus pastikan beberapa hal berikut:
1. Pastikan kita membeli barang asli bukan imitasi.
Barang mewah tidak lepas dari beredarnya pula barang-barang imitasi.
Ini bisa membuat investasi kita sia-sia jika tidak mendapatkan barang yang asli.
Baca Juga: Cara Kelola Keuangan Sebelum Beli Properti, Latihan Cicil DP Perlu
2. Ketahui cara untuk merawatnya.
Barang-barang ini memiliki nilai jual tetap tinggi jika terawat.
Jika perawatannya tidak diperhatikan penjual, dapat memengaruhi nilai jual, bahkan bisa turun harga jualnya.
3. Masuk dalam komunitas pecinta brand mewah tersebut.
Dalam komunitas tersebut kita bisa berkonsultasi dengan ahlinya, sehingga bisa belajar dari yang sudah berpengalaman.
4. Menyesuaikan dengan kemampuan pada saat membeli.
Hal ini penting, karena barang mewah jika dibeli tidak sesuai kemampuan malah menjadi beban untuk kita di kemudian hari.
Baca Juga: Cara Atur Keuangan dan Investasi ala Generasi Milenial di Masa Pandemi
Berinvestasi barang mewah ataupun instrumen keuangan pada umumnya harus sama-sama memiliki pengetahuan dari apa yang kita jual.
Karena sekaya apapun kita, jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dalam berinvestasi, hasilnya akan merugikan.
Bijaksanalah dalam mengeluarkan uang, karena keputusan pembelian ada di tangan kita masing-masing. (*)
Meike Isa Alma Sitompul/FINANSIALKU