CERDASBELANJA.ID – Isu kebocoran data pribadi semakin marak terjadi, terutama di era digital seperti sekarang ini.
Tidak heran, semakin canggih teknologi maka akan semakin canggih pula cara membobol data pribadi.
Baru-baru ini, media sosial Twitter dihebohkan dengan unggahan dugaan kebocoran data seluruh penduduk Indonesia.
Baca Juga: Cara Beli Kuota Internet di BCA Mobile, Mudah Lewat Satu Aplikasi
Berdasarkan unggahan tersebut, diketahui bahwa data tersebut juga diperjualbelikan dengan harga murah di sebuah forum online.
Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan unggahan ini data penduduk yang mengalami kebocoran berjumlah 279 juta penduduk.
Adapun dari jumlah tersebut, juga mencakup data penduduk yang telah meninggal dunia.
Netizen dengan username @ndagels mengunggah foto berisi informasi kebocoran data penduduk.
Data penduduk dijual di forum online
Salah satu netizen yang menelusuri data tersebut mengatakan, seluruh data penduduk ini berasal dari situs web BPJS Kesehatan.
Seluruh data penduduk ini, bahkan dijual di forum online dengan harga yang cukup ‘murah’ yaitu sebesar 0,15 BTC, atau sekitar USD6.000 (Rp86,2 juta).
Menanggapi unggahan tersebut, banyak netizen yang kemudian merasa heran dan terkejut saat melihat hal ini.
Baca Juga: Nagita Slavina Main Bareng Crazy Rich Malang, Outfitnya Jadi Sorotan
Mengutip Kompas.com, demi merespons hal tersebut pihak BPJS Kesehatan mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan,” ujar Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Ia mengatakan, BPJS Kesehatan sudah mengerahkan tim khusus untuk melacak dan menemukan sumbernya.
“Namun, perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya,” ujar dia.
Iqbal menyebutkan, dengan big data kompleks yang tersimpan di server BPJS, BPJS Kesehatan memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Belanja Sayur Online, Belanja Lebih Aman
Hal ini bagian dari upaya untuk menjamin kerahasiaan data tersebut termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS.
Iqbal juga memastikan bahwa BPJS Kesehatan secara rutin telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal. (*)